Pt.02

443 51 128
                                    

02. Ulah Gina

Saat Zeeline keluar dari kelas ia berpas-pasan dengan Bian dan seorang gadis berwajah cantik dan imut yang berada tepat di samping Bian. Bian terlihat merangkul bahu gadis itu membuat tubuh mereka berdekatan.

"Sorry, kayaknya gue gak bisa temenin lo. Lo bisa liat-liat bareng cewek gue," ujar Bian membuat Zeeline menoleh menatap gadis yang notabenya kekasih Bian yang kerap dipanggil Shasa.

Dilihatnya gadis itu tersenyumlah membuat Zeeline membalas senyuman itu dengan tersenyum manis. Zeeline mengulurkan sebelah tangannya bermaksud untuk berkenalan. "Kenalin, gue Zeeline. Kalo lo?"

"Aku Shasa, salam kenal Zeeline," balas Shasa seraya balas menjabat tangan Zeeline.

Zeeline terpukau akan paras gadis itu. Pantas saja Bian menyukainya, selain cantik gadis itu juga baik.

"Lo cantik banget, Sha. Imut lagi!" seru Zeeline antusias.

Shasa tersenyum mendengarnya. "Jadi malu kan," beonya membuat Zeeline terkekeh.

Bian yang melihat interaksi keduanya pun tersenyum.

"Bian, aku temenin Zeeline dulu, ya. Nanti kalo kamu udah latihan basket, bisa nyusul ke kantin, ya?"

Bian tersenyum dengan tangan yang mengusap rambut gadisnya lembut.

"Yaudah gih, sana."

Shasa mengangguk lalu ia mengajak Zeeline untuk pergi berkeliling area sekolah, tepatnya melihat-lihat lingkungan sekolah dan mengenalkan beberapa ekstra dan intra pada Zeeline.

Di sepanjang perjalanan Zeeline mampu dibuat berdecak kagum melihat sekolah elit ini yang begitu luas dan enak dipandang. Namun, Zeeline merasa ada yang kurang, lantas ia menoleh pada Shasa.

"Sha, gue suka musik, di sini ada ekskul seni gak?"

"Ada kok, pas banget sih, eskul seni musik udah open recruitment lagi, buat kamu yang mau masuk nanti aku minta data formulirnya dari ketuanya. Gimana? Mau kan?"

Mata Zeeline berbinar dengan sudut bibirnya yang melengkung ke atas. "Mau banget!"

"Okee besok, yaa."

Zeeline mengacungkan ibu jarinya. "Sip, thank's."

Usai berkeliling area sekolah keduanya bergegas pergi menuju kantin sekolah untuk mengisi perut.

Saat di tengah perjalanan keduanya berpas-pasan dengan Gina dkk.

Zeeline terkejut tatkala Gina langsung menarik tangan Shasa kuat lalu membawanya menjauh darinya. Saat ia hendak mendekati keduanya, kedua teman Gina menahan tangannya.

Zeeline memberontak meminta dilepaskan. Namun, keduanya mencekal pergelangan tangannya dengan kuat membuatnya meringis.

"Shit!" umpatnya seraya menatap keduanya sengit.

Di depan sana Zeeline dapat melihat Gina yang menampar Shasa. Tentu saja Zeeline tercengang.

"Beberapa kali udah gue peringatin sama lo buat putusin Bian, lo tuli? GUE BILANG PUTUSIN BIAN ANJING!"

Bugh

Jangan sangka Gina memberikan bogeman mentah pada Shasa, melainkan Zeeline yang justru menerjang Gina dengan salah satu kakinya membuat Gina tersungkur ke lantai.

Zeeline menghampiri Shasa yang sudah menunduk ketakutan mengabaikan Gina yang meringis di bawah sana.

"Lo gakpapa kan, Sha? Pipi lo memar. Ke UKS, ya?"

Hi Mom! 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang