Usai membersihkan tubuhnya Zeeline bergegas keluar dari rumah dengan pakaian santainya berniat untuk jalan di sore hari ini sekaligus mengenal jalanan di sekitar rumahnya.
"Adem banget suasananya," gumamnya lalu setelahnya ia melihat layar ponselnya tatkala bunyi notifikasi di ponselnya berbunyi.
Zeeline meringis pelan karena melupakan pertemuannya dengan Selina, teman online-nya.
Selina
Online|Ketemunya di Lorenzo cafe
Zeeline bergegas mencari tempat lokasi tersebut di google map dan ternyata cafe ini tak jauh dari tempatnya berada. Lantas, ia kembali melanjutkan perjalanannya menuju cafe.
Sesampainya di cafe, ia segera masuk ke dalam cafe tersebut lalu kembali memainkan ponselnya untuk menanyakan di mata posisi Selina.
Selina
OnlineGw udh nyampe, dmn?|
|Gue di pojok kanan Deket jendela
ReadZeeline mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan hingga netranya tak sengaja menangkap sosok gadis yang ia kenali tengah melambaikan tangan mengarah padanya.
"OMG! Selina!"
"Hai Zeeline!"
Seru keduanya secara bersamaan. Zeeline berlari kecil menghampiri temannya itu lalu keduanya berpelukan membuat keduanya menjadi pusat perhatian pengunjung cafe.
Setelah puas berpelukan akhirnya keduanya mengurai pelukannya lalu saling tersenyum ria. "Nice too meet you, Zeeline!"
"Nice too meet you too, Selina!" sahut Zeeline dengan antusias.
Setelahnya keduanya memilih duduk di bangkunya masing-masing dengan saling berhadapan.
"Lo aslinya cantik banget serius!" celetuk Selina antusias karena merasa kagum akan paras Zeeline yang nampak memukau.
Zeeline tersenyum tipis. "Lo juga gak kalah cantik."
Wajah Zeeline terlihat berseri lalu gadis itu berseru. "Aaa gak nyangka kita bakalan ketemu ternyata."
"Iya anjirr, berasa mimpi sumpah!" sahut Selina mendramatis.
"Masih suka musik gak, Zee?"
Zeeline mengangguk antusias. "Masih lah."
"Lo mau nyanyi gak di sini? Kebetulan nih sepi, tuh yang nyanyi juga lagi cuti kayaknya gak dateng-dateng."
"Ide bagus, tapi ini seriusan gakpapa?"
"Iyaa gakpapa, orang ini cafe punya nyokap gue," sahut Selina membuat Zeeline tertegun.
"Kenapa kagak bilang dari tadi sih!"
Selina menyengir kuda lalu berkata,"Ini udah bilang."
"Udah gih sono, keluarkan suara emasmu bestihh."
Zeeline mendengkus geli mendengarnya. "Oke bestiee!"
Zeeline bangkit dari duduknya dan berjalan menuju mini stage yang terdapat perlengkapan band akustik serta piano klasik yang cukup mewah.
Cafe ini merupakan cafe pada umumnya di mana menyediakan kopi sebagai menu utama. Lorenzo merupakan nama dari cafe itu.
Zeeline memang bukanlah artis penyanyi yang terkenal. Hanya saja Zeeline hobi bernyanyi dan di Amerika pun ia sering kali menjadi penyanyi cafe karena suaranya yang terbilang cukup bagus dan gadis itu tahu betul bagaimana teknik-teknik olah vokal yang baik.
Zeeline meraih mic lalu menyapa para pengunjung cafe membuat seluruh atensi pengunjung cafe kini tertuju padanya.
"Hai, semua. Izinin gue buat ngisi kekosongan ini, tapi untuk hati kalian yang kosong, gue gak bisa ngisi."
Para pengunjung cafe memekik heboh seraya berdecak kagum akan paras Zeeline yang cantik dan terlebih lagi suara gadis itu sangat lembut.
Setelahnya Zeeline mulai bernyanyi mengikuti instrumen.
Tersesak beriring kabut
Menguak hal yang t'lah larut
Dalam hangat ruang ini ku tersudut
Menerjang ingatan yang t'lah kusutSuara merdu Zeeline terdengar sopan masuk ke telinga. Lagi-lagi mereka berdecak kagum mendengarnya. Hingga mereka menikmati setiap suara indah Zeeline yang mengalun merdu.
… Hanyut di dalam duniaku
Binasa seram kelam redup
Perlahan menjerit atas yang kut'rima
Dari orang-orang yang tak paham… Hari-hari kujalani, harap ada yang bermakna
Kembalikanlah senyumku yang pergi
Secepat s'perti di lahirkan lagi… Tiada yang meminta seperti ini
Tapi menurutku Tuhan itu baik
Merangkai ceritaku sehebat ini
Tetap menunggu dengan hati yang lapang
Bertahan dalam macamnya alur hidup
Sampai bisa tiba bertemu cahaya… Tapi menurutku Tuhan itu baik
Tapi menurutku Tuhan itu baik… Hari-hari kujalani, harap ada yang bermakna
Kembalikanlah senyumku
Secepat s'perti dilahirkan lagi… Hari-hari kujalani, harap ada yang bermakna
Kembalikanlah senyumku yang pergi
Secepat seperti dilahirkan lagi… Hari-hari kujalani, harap ada yang bermakna
Kembalikanlah senyumku yang pergi
Secepat s'perti di lahirkan lagiTepukan tangan meriah penonton berikan usai Zeeline berhenti bernyanyi. Suara Zeeline benar-benar merdu, bak penyanyi profesional.
"Wuuu! ZEELINE!" Di antara pekikan pengunjung kafe, tetap Selina yang paling histeris.
***
Usai puas menghabiskan waktu bersama dengan Selina, keduanya pun memutuskan untuk pulang. Sebenarnya Selina sempat menawarkan pulang bersama. Namun, Zeeline menolaknya dengan alasan rumahnya memang dekat. Jalan kaki pun tak terlalu jauh. Alhasil Selina mengiyakannya.
Zeeline menghentikan langkahnya tatkala mendengar suara tangisan bayi.
Ini sudah hampir gelap. Namun, suara tangisan bayi malah terdengar. Apakah ada bayi atau hanya perasaanya saja? Sepertinya memang benar ada bayi.
Netra gadis itu tak sengaja menangkap sebuah kardus kecil yang tergeletak di pinggir jalan dekat bengkel. Karena penasaran ia mendekat, dan ternyata suara tangisan bayi itu semakin dekat. Sepertinya memang bayi itu berada di dalam kotak kardus itu.
Sedetik kemudian Zeeline tercengang ketika melihat seorang bayi yang berada di dalam kotak kardus tersebut. Ternyata dugaannya benar.
"Loh ini anak siapa? Kasian banget ditinggal di kardus kecil kayak gini."
Sontak gadis itu segera menggendong bayi itu dengan hati-hati dengan berkata. "Sini sayang, Mommy di sini."
"Kasian banget sih kamu, tega banget orang tua kamu ninggalin kamu di sini."
"Tapi kamu gak usah khawatir lagi ya, sekarang ada Mommy yang bakalan jadi Mommy kamu."
Saking asiknya mengajak ngobrol si bayi, tanpa ia sadari sedari tadi seorang lelaki memperhatikannya dari kejauhan.
"Lo mau urus bayi itu sendiri, sedangkan lo masih SMA?" celetuk seorang lelaki yang memakai seragam sekolah. Lelaki itu menatap gadis cantik itu dengan lekat.
Zeeline spontan mendongak menatap sang empu. Gadis itu nampak terkejut ketika melihat lelaki blasteran indo-belanda itu ternyata kakak kelasnya. "Loh, kak Bian?"
Ya, masih ingat dengan Bian? Lelaki itu adalah Albian Atmajaya. Kakak kelas Zeeline.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Mom! 2
Teen FictionSequel Hi Mom! Menceritakan seorang gadis cantik anak dari pasangan suami istri yang bernama Reonal dan Fiona. Gadis imut itu diketahui bernama Zeeline. Gadis Itu menemukan seorang bayi di dalam kardus kecil di pinggir jalan dekat bengkel ketika dir...