Prolog

6.8K 487 169
                                    

'Reincarnation Of A Wibu'

***

"Anjir! Gin bener-bener ngilang?"

Gadis berambut sebahu itu memukul meja, menatap tak berkedip layar di hadapannya. Matanya melebar, jantungnya serasa dipompa, sesak. Perasaan tak rila banjir, perlahan tapi pasti, matanya memburam, serpihan kaca luruh mengalir anak sungai.

"Bocil anjing!" umpatnya menunjuk layar monitor menggebu-gebu.

"Gin lu ngapain nolongin si anak anjing itu?"

"Hiks- hiks Gin... Jangan tinggalin Hotaru!" Kamila memukul dadanya, dramatis.

Air mata Kamila semakin meluruh. Ia tidak menyangka mendapat ending dari anime yang direkomendasikan aplikasi tontonan vidio pendek yang ia temukan. Tangannya mengambil tisu, memeras cairan di hidungnya, kembali menatap layar

"Bocil setan,"

"Kenapa nggak lo aja yang mati? Kenapa harus husbu gue!"

Ceklek! 

Pintu terbuka, sebuah kepala kecil menyembul dari sana. "Kak ngapain, kok nangis?" tanya seorang gadis kecil di balik pintu, seraya mendekat.

Kamila menoleh, memeras cairan di hidungnya lagi. "Husbu kakak jadi mayat Dek.." ucapnya tersedu-sedu seraya merangkul bantal bergambar anime kuat-kuat.

Gadis kecil itu mendekat menghela napas, lantas memegang bahu Kakaknya. "Udah kak, Hotaru aja nggak nangis, kok Kakak nangis?" Aina tersenyum, menepuk-nepuk ringan bahu Kamila.

Tangannya mengusap sisa air mata. "Kamu udah nonton?"

Aina mengangguk, memperagakan cengiran lebar. "Udah dari TikTok,"

Lima menit, tangis kesedihan Kamila reda. Ia mengambil tisu membuang ingusnya. Aina yang sejak tadi di dekat mengedipkan mata, merasa ada sesuatu yang tertinggal. Tapi ia lupa apa itu.

Sepuluh detik kemudian setalah mengingat-ingat gadis kecil itu menepuk jidatnya. "Kak! tadi kita disuruh Bunda beli sayur ke pasar," Aina berseru mengguncang bahu Kamila.

"Sekarang?"

Aina mengangguk. " Iya, masak nunggu portal isekai ke buka dulu." Ia menarik lengan Kamila dengan paksa.

"Cottomatte,"

Kamila mematikan komputer, menyambar kunci motor di atas meja. Dua menit kemudian mereka sudah berada di luar kamar. Ia mengambil dua helm di atas lemari dengan gambar kartun dan menyongsongkannya kepada Aina.

"Bunda di mana Dek?"

"Dapur,"

Kamila mengangguk, mengambil napas dan bersorak. "Bunda! Kamila sama Adek ke pasar dulu!"

"Iya nak, hati-hati bawa motornya!" sayup-sayup suara Bunda terdengar.
Usai mendapatkan izin Bunda mereka bergerak ke pintu keluar. Tanpa mereka sadari ada sesuatu yang mengikuti mereka.

***

"Kak! Kok bawa motornya lambat banget. Masih sedih? Kencangin dikit lah, Siput aja kali duel sama kita menangan dia." Aina mengerucutkan bibir, menahan jengkel kerena Kamila yang lambat mengendarai motor. Lihat orang-orang menatap mereka, bahkan anak SD yang berkendara di samping mereka menatap remeh, melaju kencang seolah mengejek. Padahal dulu jika Kamila mengendarai ia motor tidak peduli jika sampai kecelakaan atau melanggar lalu lintas.

 Reincarnation Of A Wibu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang