63. Lari sekarang!!

140 24 8
                                    

Kamila bangun dari ranjang, hawa dingin nan menusuk tak menyurutkan niatnya untuk bangkit. Sebenarnya ia belum mengantuk, tidur di jam sembilan malam adalah hal yang baru baginya, mengingat tidur Kamila selama di dunia ini tidak teratur. Kadang tidur kadang tidak.

Gadis itu memandangi sekeliling, kamar asramanya disisi oleh dua orang gadis lain. Yang sedang tidur dengan penutup mata kucing itu namanya Aurora, dan penghuni ranjang paling ujung itu namanya Berliana. Mereka sudah berkenalan dengan Kamila, seling bertukar cerita, sebelum akhirnya tepar karena kelelahan di hari pertama.

Kamila menyibak selimut, gaun tidur yang lebih mirip baju kebangsaan kuntilanak melekat untuk ke dua kalinya. Ia mengendap-mengendap menuju meja belajar miliknya. Niat ingin menata barang dan membaca buku, namun teralihkan saat pesan masuk dari sebuah kertas ajaib.

Kamila menyingkirkan buku dari matanya, menatap penuh selembar kertas yang baru saja timbul tulisan. Ini namanya SMS versi dunia ajaib, singkatnya kita harus bertukar kertas yang dimantrai dengan teman yang akan berkirim pesan, alih-alih nomor ponsel. Kamila bertukar kertas dengan Dax, kertas mantranya ia berikan kepada laki-laki itu, begitupun sebaliknya, untuk berkomunikasi diam-diam selama di akademi.

Tulisan tangan Dax yang khas muncul, menodai kertas polos berwarna kuning di atas meja.

Kau sudah tidur?

Kamila menghela napas, mencari pena bulu dan tinta, menulis balasan untuk Dax, usai ditulis perlahan huruf-huruf tersebut menghilang, berganti muncul di kertas Dax.

Menurutmu?

Dax tersenyum tipis, memajukan kursi, melirik sekitar, memastikan tidak ada yang terjaga.

Kau masuk jurusan mana?

Tulisan itu menghilang, timbul di kertas Kamila. Mata coklat gadis itu bergerak horizontal, membaca pesan Dax.

Pedang, kau?

Heh, berhenti mengikuti.

Kamila mengerut. Siapa juga yang mau mengikuti orang angkuh ini. Hanya jurusan pedang yang membuat ia percaya diri, sihir suci Kamila sangat lemah, ia hanya mampu membuat bola-bola api dan air kecil. Sihir yang diserapnya dari si Westin itu juga tidak bisa digunakan. Bisa kacau jika ada yang melihatnya, karena sihir tanah itu dipelajari turun-temurun oleh keluarga.

Ada beberapa sihir khusus yang hanya dimiliki oleh para bangsawan. Contohnya sihir tanah. Hanya keturunan tertentu yang bisa memilikinya, jika rakyat jelata tidak akan mampu mempelajari sihir tersebut, walaupun bisa, mereka hanya bisa mengeluarkan sedikit. Kecuali darah biru, itu bukan sihir, hanya dimiliki oleh anggota kerajaan khusus, atau anjing kerajaan yang dilabeli keluarga.

Siapa juga yang minat mengikutimu.

Kamila meringis. Dax terkekeh geli, menulis lagi.

Jangan terlalu mencolok. Koran-koran sedang sibuk memberitakan kita.

Kamila tersenyum jahil

Bukannya hanya aku ya? Kau saja, ehem. Saat di istana hanya planga-plongo.

Dax menarik sudut bibirnya ke atas. Mencelupkan ujung pena ke tinta.

Kau benar-benar menjengkelkan. Omong-omong putri yang aku sekap saat itu, aku bertemu dengannya tadi.

 Reincarnation Of A Wibu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang