📌 KEMANA RETTA?

6 1 0
                                    

Annyeong 👋

Bagaimana kabar SONA?

Gimana ujiannya? Lancar?

Semoga mendapat nilai yang memuaskan. Aamiin.

setelah sekian lama gak up, akhirnya AURETTA kembali up.

Mohon pengertiannya, ya. Dikarenakan Nad udah kelas 12 yang sebentar lagi akan ujian. Jadi, Nad bakal up kalau ada waktu luang.

Yang mau tanya-tanya apapun itu boleh DM ig @url.reli

Kalau kalian DM di WP, Nad jarang cek.

Oh, iya, sebelum baca part ini jangan lupa klik bintang dan rekomendasikan cerita AZKAREN ke teman-teman, ya.

Terimakasih banyak.

Tandai jika ada typo.

Happy Reading ✨

***


Alunan musik yang damai disertai hembusan angin malam, di sinilah Al berada. Sebuah cafe yang cukup terkenal di kalangan anak muda. Jika keadannya akan seperti ini, lebih baik Al tidak menemui kakak kelasnya itu.

Ya, Al bertemu dengan Raquela Viviana Grace, pacar dari Dirga Gentala Tamawijaya. Al sengaja memberikan jarak dengan Grace. Pasalnya, cewek itu mengenekan pakaian yang bisa dibilang tidak sopan dan tidak pantas untuk dikenakan seusianya.

“Jangan jauhan berdirinya.” Grace melangkah ke samping, tapi Al justru menjauh lagi.

“Gua udah pesenin menu makan malam yang paling mahal. Lo beneran gak mau makan?” Wajah Grace berubah sendu. Namun, itu hanyalah tipuan.

“Gak usah basa-basi!” seloroh Al.

“Gua cuma mau ajak lo makan malam sekalian ngobrol santai. Hitung-hitung supaya kita kenal lebih dekat.”

Al menarik napas dalam-dalam. Ia berbalik badan untuk melihat sang lawan bicara. “Lo udah punya Dirga. Pikirin perasaan dia. Ini terakhir kalinya gua terima ajakan lo!” Al membenarkan lengan hoodienya, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Grace yang kesal.

Gigi-gigi Grace bergemelutuk. “Kenapa susah banget dapetin lo? Gua juga butuh pengganti. Dikira gak bosen apa ketemunya Dirga terus. Gimanapun caranya, cepat atau lambat, lo bakal jadi milik gua, Al!” Grace tersenyum miring melihat kepergian Al.

Di luar cafe, Al bergidik ngeri. “Tante-tante SMA AMERTA kali, ya. Heran gua, Dirga bisa kepincut sama Grace. Kalau dipikir-pikir gebetan gua jauh lebih baik.”

Al menaiki motornya dan memakai helmnya. Setelah mesin motor menyala, Al menjalankan motornya. Ia berniat bermalam di markas Vijendra.

Dua puluh menit berjalan, Al memakirkan motornya di garasi markas Vijendra. Jangan salah, markas geng motor ini terlihat seperti rumah dengan pekarangan yang luas. Di dalamnya terdapat lima kamar, satu gudang, satu kamar mandi dan ruangan yang paling besar, yaitu ruang rapat Vijendra.

Markas Vijendra berada di lingkungan yang cukup terpencil. Jadi, Al tak perlu khawatir jika ada warga lain yang mengetahui tentang Vijendra.

Dahi Al berkerut. Ada seseorang yang sedang menonton acara di salah satu saluran televisi.

“Balik, lo!” Al menjatuhkan tubunya di sofa itu. Wajahnya ditutupi dengan lengan kanannya.

AURETTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang