"Vi, Arvi."
Samar samar Harvian mendengar suara seseorang memanggil namanya. Ia membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang akan masuk ke matanya.
Pemandangan pertama yang ia lihat pagi ini adalah Jordan yang masih menggunakan kaosnya tengah tersenyum sembari menatapnya.
"Rise and shine, Arvi."
Harvian diam, masih mengerjapkan matanya hingga berapa detik kemudian, Harvian duduk dan melihat Jordan seakan mengatakan 'apa?'
"Gue mau pulang dulu, Vi." Pamit Jordan"Makasih ya udah bolehin gue tidur dikamar lo." Lanjutnya. Jordan terkekeh kecil melihat Harvian yang masih setengah sadar, tangannya terulur menyingkirkan anak rambut yang menutupi mata Harvian.
"Mmm iya.... dadah." Setelah mengatakan hal itu, Harvian kembali merebahkan tubuhnya diatas ranjang hangat miliknya.
Jordan menggeleng pelan sembari tersenyum namun tak ambil pusing akan sikap Harvian dan memilih untuk keluar dari kamar Harvian.
◇◇◇
"IYAN BANGUN!!!"
Harvian reflek duduk, kepalanya agak pusing dan pandangannya buram. Mungkin efek karena ia hanya tidur selama 4 jam.
"Woi dek! Bangun lo!" Secara tiba-tiba, ada kepala yang menyembul dibalik pintu kamar Harvian. Itu saudara laki-laki nya, Angkasa.
"Iyaa ini bangun." Jawab Harvian dengan malas.
Ia bangun dengan jalan gontai, mengambil handuk dan seragam kemudian masuk kedalam kamar mandi.
Angkasa yang melihat hal itu langsung saja menarik kepalanya dan berjalan kebawah, menuju ruang makan.
"Udah bangun adeknya?" Sang ibu bertanya sesaat setelah ia turun.
"Udah, lagi mandi." Jawab Angkasa lalu mengambil secangkir susu yang ada diatas meja.
"Temennya juga udah dibangunin?" Hani kembali bertanya, seingatnya semalam Jordan menginap dikediamannya.
"Temen? Gak ada siapa siapa kok dikamarnya adek kecuali dia." Angkasa mengerutkan dahinya, ingat jelas jika tadi hanya ada sang adik didalam kamarnya.
"Lhoo? Apa udah pulang ya si Jordan." Hani berucap dengan nada bertanya yang dimana hanya dibalas gelengan tak tau dari anak sulungnya.
Selang beberapa menit, Harvian dan Hisyam turun bersama menuju ruang makan. Entah apa yang dibicarakan namun Harvian terlihat kesal dengan sang ayah, mungkin karena Hisyam melontarkan jokes bapak bapaknya.
"Pagi bun, kak." Sapa Harvian kemudian duduk di kursi samping sang kakak.
Angkasa dan Hani mengangguk, Angkasa melanjuti acara minum susu-nya sementara Hani melihat sang anak dengan intens.
"Jordan mana Yan? Gak kamu usir kan?"
"Hah?" Harvian diam, berusaha mengingat kemana Jordan pergi. Semalam mereka berbincang panjang di balkon kamarnya hingga pukul tiga dini hari kemudian tidur, mmm setelah itu apa ya?
Harvian masih diam, dahinya berkerut dalam. Oh! Ia baru ingat, tadi pagi pagi sekali Jordan pamit pulang.
"Jadi? Jordan mana?" Ulang Hani
"Udah pulang tadi pagi. Sekitar jam.... lima pagi mungkin."
Hani mengangguk paham, ia akhirnya memilih untuk memakan sarapannya.
"Eh.. itu Jordan yang mantan lo waktu SMP bukan?" Angkasa tiba tiba berceletuk.
Harvian terbatuk, Hisyam dan Hani kembali menatapnya penuh tanda tanya.
"Ooh udah mantan? Ayah kira baru mau pdkt-an." Ucap Hisyam
Harvian kebingungan, berbohong malah akan memperkeruh keadaan tapi jika ia jujur pasti akan diledek seharian.
"Bener itu Yan?" Tanya Hani memastikan.
Harvian mengangguk seakan akan tak peduli, ia melanjutkan sarapannya.
"Naah kan, pantesan gue gak asing sama namanya. Yang dulu buat lo nangis nangis karena dia pindah itu kan? Terus akhirnya putus karena gak tahan ldr, iya kan?"
Anjing umpat Harvian dalam hati. Kakaknya ini niat bertanya atau membuka luka lama sih?
Tapi lagi lagi, Harvian hanya mengangguk tak peduli, tak mungkin ia mengumpati kakaknya didepan orang tuanya."Oooh yang buat kamu uring uringan waktu kelas 9 itu Jordan? Wajar aja sih, Yan. Orangnya ganteng gagah begitu." Sang ayah mengangguk setelah menyelesaikan kalimatnya, mewajarkan alasan anak bungsunya galau berat dua tahun lalu.
"Gimana perasaan mu, Yan? Setelah dua tahun pisah terus ketemu lagi sama mantan terindah, masih suka?" Hisyam melanjutkan ucapannya.
Harvian mengangkat bahunya tak tau, tak memikirkan perkataan sang ayahnya.
"Eh tapi Jordan emangnya belum punya pacar lagi? Kan dia ganteng, pintar, asik juga orangnya."
Harvian diam, ah.. benar juga kata ayahnya ini. Apa Jordan belum punya pacar lagi? Tapi.. kalau Jordan udah punya pacar, kenapa Jordan keliatan masih suka sama dia? Apa Jordan cuma main main sama dia?
Harvian menyelesaikan sarapannya dengan banyak pertanyaan yang memenuhi kepala.
🎬 - cut!
⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘□ Hamada Asahi sebagai Angkasa Wicaksana
KAMU SEDANG MEMBACA
EX - JeongHaru
Fanfiction◇ katanya sih mantan tapi kok masih sayang? ☆ Semua ide cerita murni berdasarkan imajinasiku. Jika ada kesamaan dengan cerita lain, itu tidaklah disengaja. [🪶tꫀrtαndα : persephonext 2O22