Chapter 3

445 63 3
                                    

Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing : Sasuke Uchiha dan Sakura Haruno
Genre : Romantis, Adult, Comedy, Misteri
Penulis : W.... D.. A.....
Karya: ke 2
Rated: T+M
Bahasa: Indonesia
Typo: sudah pasti aneh dan sulit di pahami

'i.. it.. itu Moegi kan?' batin Sakura menatap tak percaya. Air matanya menetes membasahi jaket Kiba.

Bagaimana Sakura tidak menangis, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa seorang gadis kecil sekitar umur 7 tahun berada di tangan seseorang yang ia sendiri tidak mengenalinya.

Rambut kuningnya yang acak-acakan bahkan ada beberapa helai rambut yang tercabut di sela-sela jari kekar sosok itu. Ya, sosok dengan rambut kuning jabrik mencengkram rambut gadis mungil itu dan menyeret melewati jalan setapak di depannya.

Gawat, makhluk itu sudah berada di kawasan warga.

Merasa cukup jauh jarak antara Sakura dan makhluk itu dan sepertinya makhluk itu menghilang di sebuah belokan.

Lalu Kiba melepas pelukannya dan membawa Sakura berlari meninggalkan tempat itu.
.
.
.
.
.
Pria tampan berwajah dingin dengan kulit putih pucat tengah berjalan menelusuri setiap sudut desa itu. Nampak sunyi dan sepi. Sebenarnya penghuni rumah semua berada di dalam rumah mereka masing-masing. Hanya saja dia sosok tampan dan mengerikan itu cukup malas meladeni manusia yang berada di dalam rumahnya.

Tatapan tajam dua sosok itu mengarah ke sosok lainnya yang rupanya saling berpapasan.

"Sasuke. Rupanya orang-orang bodoh disini tidak menepati janjinya" ucap pria berambut abu muda.

"Aku tau Hidan" sahut pria yang bernama Sasuke.

"Teme. Kau apakan bocah ini?" Tanya pria berambut kuning menatap sinis ke arah pria dengan mata onyxnya.

"Kita bisa menyantapna disini" jawab Sasuke menyeringai licik saat menatap gadis kecil yang sudah memucat.

Tanpa menunggu lama, Sasuke, Naruto dan Hidan menghisap darah hadis malang itu hingga tak menyisakan darah setetes pun. Lalu ia melempar ke sembarang arah membuat tubuh gadis kecil itu terlempar dan ada beberapa luka robek di tubuhnya.

"Kita harus mencari mangsa lagi teme" celetuk Naruto melirik ke setiap rumah nampak sunyi.

Sasuke mengusap sudut bibirnya. Ia mengelap darah yang mengalir disana. Sesekali ia menjilat bibirnya. "jangan bodoh. Mereka semua bersembunyi eh" Sasuke menyeringai meremehkan ke arah setiap rumah. Bahkan ia sebenarnya mendengar setiap detak jantung dan nafas manusia.

"Ah kau benar. Kita bisa kembali esok" sambung Hidan. Tangannya dengan jahil meremas ujung obor yang berada di halaman rumah milik warga. Membuat api yang menyala disana pun padam.
.
.
.
.

Tap tap tap tap tap

Nafasnya tersengal-sengal. Sakura dan Kiba berlari menuju ke kediamannya yang seakan merasa menjadi sangat jauh. Perasaan mereka hanya cemas dan takut. Tak ada pembicaraan di antara keduanya. Fikirannya terlalu kalut dengan apa yang baru saja terjadi persis di depan matanya. Mereka tak percaya namun ia sungguh melihatnya dengan cukup nyata.

'brak brak brak'
Pria bermata kucing itu menggedor kuat pintu kayu di hadapannya.

"Shikamaru cepat buka kan pintunya" seru Kiba dengan nafas yang terengah-engah. Tangannya tak berhenti menggedor-gedor pintu kayu di hadapannya.

A RuleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang