A Rule

Chapter 7

Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing : Sasuke Uchiha dan Sakura Haruno
Genre : Romantis, Adult, Comedy, Misteri
Penulis : W.... D.. A.....
Karya: ke 2
Rated: T+M
Bahasa: Indonesia
Typo: sudah pasti aneh dan sulit di pahami

Sakura POV

Aku pernah di berikan banyak pemikiran bagaimana aku akan mati. Tapi mati dengan cara mengerikan kelihatannya itu cara yang tidak ku inginkan, merasa tidak bisa mengikhlaskan.

Aku tidak akan menyesali keputusanku untuk melindungi mereka yang ku sayangi. Aku akan merindukan kalian. Aku akan merindukan kehangatan. Aku akan merindukan semuanya, keruwetan hidup dan kalian semua.

Disinilah aku mungkin akan mengakhiri hidupku, aku Haruno Sakura. Ayahku bernama Haruno Kizashi, ibuku bernama Mebuki. Mereka sudah pergi menemui Tuhan. Hanya ada diriku dan para sahabatku.

"Gadis cantik seperti dirimu bisa merasakan kegelisahan eh?" Suara bariton mengusik pemikiranku. Aku menoleh kebelakang mencari ke sumber suara. Ah, pria dengan rambut merah, ya menurutku rambutnya lebih mencolok dari warna rambutku.

Normal POV

Sakura menoleh ke arah belakang saat ia merasa ada suara yang mengusik pemikiran gadis merah muda. Sakura kini tengah merenung di sebuah peternakan Sapi milik Yamato, pemimpin desa Konoha.

"Sepertinya kau warga baru disini nona, sebab aku belum pernah melihamu sebelumnya." tebak pria berambut merah dengan tato AI di dahinya.

"Aku mahasiswa KKN yang sedang menjalankan tugas di desa ini. Kau sendiri siapa?" Jawab Sakura menatap intens ke arah pria berambut merah. Sebenarnya ada rasa was-was berhadapan dengan pria asing yang ia temui sekarang.

Pria itu mengulurkan tangannya, senyuman tipis terpasang sempurna di wajah tampan pemilik rambut merah itu. Tatapannya terlihat mengintimidasi, terlihat dari gerakan matanya menatap gadis merah muda dari ujung kepala hingga kaki. Sakura merasa sangat risih saat pria di hadapannya menatap dirinya begitu intens.

Ini pakaian Sakura saat termenung di gubuk kecil area ternak sapi. Seragam khas pemerah susu.



Perlahan Sakura membalas uluran tangan pria merah di hadapannya.
"Sabaku Gaara"

"Sakura. Haruno Sakura"

Gaara tersenyum mendengar jawaban dari bibir ranum milik gadis pink itu.



-Gaara-

Gadis pink? Ini pertama kalinya aku melihat gadis itu di desa ku. Sedang apa dia? Sepertinya dia bukan dari Desa Konoha. Aku melangkahkan kakiku menghampirinya. Kurasa suaraku membuat lamunannya membuyar. Sungguh aku tak sengaja. Ekspresinya oh Kami-sama, sangat menggemaskan. Tapi dia kenapa, apa dia baru saja mendapatkan penganiayaan? Luka di pipinya, luka di bibirnya, luka goresan di lengannya sungguh tak bisa menghilangkan paras aslinya. Dan luka di lehernya? Hah? Apa? Itu seperti luka gigitan? Apa dia Baru saja mengalami pencabulan atau..... Ah tidak mungkin, kalau vampire itu menyerangnya, kupastikan dia tidak hidup saat ini.

Ku ulurkan tanganku, dan berharap gadis itu membalas uluran tanganku. Ah benar saja, dia membalasnya. Tangan ini sangat lembut. Sangat lembut dan hangat.

"Sabaku Gaara"

"Sakura. Haruno Sakura"

Oh astaga, namanya begitu cocok dengan warna rambutnya. Cocok dengan wajah dan warna kulitnya. Aromanya juga sangat terasa di paru-paru ku.