Tubuh Elnara melemas setelah membaca surat yang Kieran tulis untuk Mavra, bisa bisanya Kieran berpikiran seperti itu.
"Ya ya aku tau aku baru putus dua bulan lalu, tapi gak gini juga, masa iya aku sama kamu, Kieran bener bener," omel Mavra.
"Aku gak nyangka dia buat surat kaya gini," sahut Elnara dengan lirih.
"Ternyata dia bodoh soal cinta, cinta itu butuh perjuangan, gitu deh kalau gak berpengalaman."
Elnara menghabiskan hot coffe milk miliknya, ia memandangi cincin yang di berikan Mavra tadi, dengan cepat gadis itu mengenakan cincin itu di tangan kirinya, tepat di jari manis nya.
"Kieran belum bicara apapun ke kamu kan?" Tanya Mavra.
"Belum, mungkin tadi karena aku sibuk kerja, terus keluarganya datang tadi," jawab Elnara.
"Syukurlah kalau belum, kamu bisa tau ini lebih dulu."
Elnara menggenggam tangan Mavra, dan menatap kedua mata Mavra, "Mavra aku bener bener gak tau harus berterimakasih kaya gimana lagi sama kamu, hari itu kamu yang tolong aku waktu pertama datang di sini, sekarang kamu bantu aku soal hubungan ku, sama Kieran, aku berhutang banyak banget sama kamu," tutur Elnara.
"Nara, kamu udah kaya adik ku sendiri. Kalau perlu bantuan apapun, selagi aku masih bisa bantu kamu, aku pasti bantu," jawab Mavra, ia menepuk nepuk punggung tangan Elnara dengan tersenyum manis.
Mavra menganggap Elnara sudah seperti adik nya sendiri, dulu Mavra memiliki seorang adik perempuan, tapi sayang gadis itu lahir dengan kekurangannya, terkena penyakit downsyndrom, hingga saat berusia sembilan tahun gadis itu mengalami demam tinggi, hingga membuatnya kembali ke sang pencipta.
"Mungkin kalau Paula masih ada, dia seumuran kamu," celetuk Mavra.
"Paula bener bener beruntung punya kakak yang sayang banget sama dia, walaupun Paula udah tenang di sana, tapi tetap aja aku iri dia punya kakak yang bener bener tulus sayang sama dia," sahut Elnara.
Laki laki itu tersenyum tipis, "kamu sama Paula itu sama buat aku. Walaupun kita jarang ketemu, tapi aku ngerasa kamu itu kayak Paula," sudut mata Mavra mengeluarkan air mata, ia dengan cepat menghapus nya, "cepat temui Kieran, sebelum semuanya terlambat."
Elnara mengangguk, ia kembali merapikan surat itu, dan memasukkan nya kedalam tas miliknya, "sekali lagi aku bener bener berterimakasih banyak," tutur Elnara.
"Sama sama, kalau butuh bantuan, telepon aku," sahut Mavra, Elnara berhambur kedalam pelukan Mavra, ia benar benar merasa menjadi seorang adik saat bersama Mavra.
"Semoga cepat dapat pengganti yang lebih baik!"
Elnara menghela napas sejenak sebelum membuka pintu ruangan inap Kieran, di ruang tunggu sepi tidak ada orang, sepertinya mereka semua berada di dalam ruangan sebelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mandalika II [ONGOING]
Teen FictionSequel of Mandalika. ‼️Di sarankan untuk membaca Mandalika 1 terlebih dahulu‼️ "perjalanan baru." Babak baru untuk Elnara, dan Kieran. Bagaimana dengan kisah Elnara, dan Abram, apa pernikahan paksa itu tetap berlanjut? Dan apakah Kieran selamat di h...