Cup.
Elnara terkejut saat ada yang mengecup pipinya, siapa lagi jika bukan Kieran pelakunya. Ia memandangi sang istri yang tengah memasak untuk sarapan mereka, ya walaupun sekarang sudah hampir jam sepuluh siang.
"Masih lama nggak?" Tanya Kieran.
Elnara menggeleng pelan, "sebentar lagi. Udah lapar banget ya?"
Kieran mengangguk seperti anak kecil, membuat Elnara menghela napas berat, semalam dirinya begadang memeriksa laporan pengeluaran cafe, lagi lagi Elnara menemukan pengeluaran yang membengkak di salah satu cabang.
Dan alhasil pagi ini dirinya bangun telat sekali.
"Maaf ya, gara gara aku begadang jadi kamu telat sarapannya," tutur Elnara.
Sebelah tangan Kieran melepaskan tongkat yang membantunya jalan, ia mengelus lembut kepala Elnara. Hal kecil seperti ini saja Elnara benar benar merasa bersalah.
"Nggak papa, aku ngerti kok. Lain kali kamu kalau begadang jangan sampai pagi, nggak baik nanti kamu sakit."
Setelah selesai membuat sarapan untuk Kieran, Elnara bergegas untuk mandi, walaupun hari ini tidak ada jadwal pekerjaan tapi malu sama suami, suami sudah mandi sudah harum masa iya istri nya masih muka bantal.
Wajahnya tampak lebih segar sekarang, ia menghampiri Kieran yang baru saja menyelesaikan makan nya, "mau buah?" Tawar Elnara. Kieran mengangguk ia mengikuti istrinya yang sedang mengambil beberapa buah buahan dari dalam kulkas.
"Ada kerja hari ini?" Tanya Kieran.
"Enggak ada, kosong hari ini," jawab Elnara sembari menampilkan senyum manis nya.
Mendengar jawaban dari sang istri membuat Kieran juga tersenyum lebar, di rumah berdua saja dengan istri sepertinya akan menjadi hari yang cepat untuk mereka.
"Mau kiwi?"
"Nggak usah, itu aja cukup," sahut Kieran. Elnara menambahkan perasaan air lemon, dan juga keju parut sebagai pelengkapnya.
Sepasang suami-istri itu menikmati siaran televisi yang ada, tanpa terasa semangkuk buah buahan itu sudah tandas di makan mereka berdua.
"Nanti ke rumah Mami yuk," ajak Elnara.
"Sore aja ya, sekalian katanya kamu mau belanja," jawab Kieran.
"Oke, kangen banget aku sama Keylanna," papar Elnara, hampir tiga hari tidak bertemu dengan adiknya membuat Elnara merasakan rindu, tidak ada lagi teman untuk bereksperimen bersama di dapur.
"Keylanna aja? Aku ngga?"
"Kan sekarang bangun aku lihat nya kamu, mau tidur juga lihat nya kamu, gak ada alasan buat kangen sama kamu," jawab Elnara membuat Kieran mengerucutkan bibirnya. Gadis itu mengecup tepat di bibir Kieran membuat laki laki itu tersenyum manis, dan ah wajahnya sangat menggemaskan.
"Gemes banget ya Tuhan, beneran suami gue nih?" Batin Elnara.
Drttt, drtt, drtt.
"Handphone kamu?" Tanya Elnara.
"Enggak, handphone ku di kamar," jawab Kieran, Elnara beranjak mengambil handphonenya yang tertinggal di dapur, ia mendapatkan telepon dari Alessandra manajer cafe yang ada di cabang Alicante.
"Hallo," ujar Elnara.
"El, cafe kebakaran cepat ke sini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mandalika II [ONGOING]
Fiksi RemajaSequel of Mandalika. ‼️Di sarankan untuk membaca Mandalika 1 terlebih dahulu‼️ "perjalanan baru." Babak baru untuk Elnara, dan Kieran. Bagaimana dengan kisah Elnara, dan Abram, apa pernikahan paksa itu tetap berlanjut? Dan apakah Kieran selamat di h...