Savva P.O.V.
Ting..Tong..!!
Mataku tersentak mendengar bell pintu rumah yang berbunyi. Aku melirik jam dinding yang ternyata telah menunjukan pukul 3 sore, ternyata sedari setelah makan tadi aku menonton acara televisi dan mengantuk hingga tertidur di ruang tengah.
Aku berjalan menuju pintu depan dengan malas seraya mengucek mataku yang masih ingin rapat-rapat tertutup karena mengantuk.
"Ya, sebentar!" aku menyahut bell sekenanya.
Ceklek..!?
"Lama sekali membuka pintunya, sayang.." ucap mommy seraya berjalan masuk dan memberikan tangan kanannya untukku salim dan kucium.
"Ya, mom maaf, aku ketiduran setelah menonton TV tadi.."
"Hmm baiklah, tolong bawakan ini sayang dan letakkan saja di lemari es, atur dengan rapi.."
Mom memberikan dua paper bag berisi roti, selai, sayuran, buah-buahan, dan segala bahan bahan makanan padaku untuk ku letakkan dilemari es.
"Ok, mom. Lalu itu apa mom?"
"Ini gaun-gaun mom, Lussy, dan kau Savva. Tante Helen memberikan ini semua untuk kita kenakan di pernikahan Milley.."
"Oh, ya? Boleh aku melihatnya mom?" tanyaku seraya menata bahan-bahan makanan dilemari es.
"Boleh sayang, tapi nanti saja setelah kau menyelesaikan pekerjaanmu dan mandi. Apa kau sudah shalat Sayang?"
"Hehe belum mommy..aku janji setelah ini aku akan bergegas mandi dan shalat."
"Hmm baiklah kalau begitu. Oya Savva, mom akan meletakkan gaun-gaun ini dikamarmu dulu ya? Lemari pakaian paling besar dirumah ini kan ada dikamarmu, mom letakkan disana ya?"
Deg!
Mataku membulat saat mom bicara tentang kamarku. Bukankah tadi siang aku meninggalkan Zayn dikamarku. Bagaimana kalau dia masih disana? Oh, bodoh bodoh bodoh! Bagaimana aku bisa lengah begitu saja?! Huh, Savva kau sungguh bodoh sekali.
Aku berlari kecil menghampiri mom yang menenteng dustbag-dustbag gaun dan mengambil alih ke tanganku.
"Mom! Emmm, berikan ini semua padaku mom, mommy baru saja tiba dirumah dan pasti lelah jadi duduklah saja disofa dan biarkan aku yang membawa gaun-gaun cantik ini ke kamarku, ok mom.." ucapku begitu cepat dengan senyum geli yang membuat mommy mengerutkan dahinya.
"Hmm??? baiklah.. Hati-hati membawanya sayang.."
"Pasti mom..ok."
Huh, untunglah mom tak curiga jika ketahuan bisa sangat menjadi masalah.
Aku menaiki tangga satu per satu menuju kamarku.
Apakah Zayn masih berada dikamarku? Ah! Peri yang satu itu sangat menyusahkanku dan selalu membuntutiku.Kenop pintu berwarna emas itu kupegang dan ku buka perlahan pintu kamarku, aku sangat berhati-hati memasukinya dan langsung kututup dan kukunci pintu kamarku.
Mataku menelusuri seisi kamar dan tak kutemukan lelaki beralis tebal itu. Dimana Zayn? Aku memeriksa kamar mandi dikamarku pun kosong.Huh, mengapa dia selalu muncul dan menghilang begitu saja?! Dasar peri berhidung panjang. Ya, aku rasa aku pantas menyebutnya begitu karena hidungnya sangat mancung. Hei! Mengapa aku jadi memuji hidungnya?! Oh tidak jadi.
Aku meletakkan dustbag-dustbag gaun pemberian tante Helen dan mengeluarkan gaunnya satu per satu untuk ku jejerkan rapi diatas kasur king size ku. Ada 3 buah gaun terusan semata kaki yang sangat cantik berwarna hitam, maroon, dan biru tua. Aku tau yang hitam ini untuk mommy karena ukurannya selisih sedikit lebih besar dibanding kedua gaun lainnya. Dan yang maroon ini pasti untuk kak Lussy sedangkan yang biru untukku.
Sedari kecil aku sangat menyukai warna biru. Khususnya biru gelap. Entah mengapa aku suka saja, terlihat cool.
Aku mencoba gaun bermodel pakaian england princess yang berhiaskan blink blink safir dibagian dada dan hiasan permata kecil-kecil dibagian pinggang. Gaun yang sangat indah sekali.
Aku menempelkan gaun biru itu tubuhku dan tak jemu aku berputar didepan cermin. Oh, sungguh gaun yang sangat cantik, rasanya aku sudah tak sabar ingin memakainya akan tetapi pernikahan Milley masih 2 minggu lagi jadi mau tak mau aku harus menunggu selama itu untuk memakainya.Kuletakkan gaun-gaun ini dilemari pakaianku dan setelah itu aku bergegas mandi dan shalat Ashar.
_SKIP_
Zayn P.O.V.
Aku yakin dia takkan melihatku disini. Gelas hias berbahan kaca ini memang sangat tepat untuk kujadikan tempat persembunyian, haha. Dan ngomong-ngomong Savva terlihat menyukai gaun birunya, aku rasa dia menyukai warna biru. Sedari dari kuamati dia namun dia tak menyadari keberadaanku. Bagian favoritku adalah ketika Savva berputar menyoba gaunnya dihadapan cermin, sungguh terlihat cantik dan lucu. Kali ini Savva baru saja selesai mandi dan tentu saja aku selalu harus menutup mataku ketika Savva sedang berganti pakaian, dan setelah dia selesai bersiap baru aku berani membuka mataku lagi. Sesungguhnya ini sangat melelahkan.
Kulihat Savva keluar dari kamarnya, sepertinya dia hendak menemui Lussy kakaknya, karena dia membawa serta gaun berwarna maroon ditangannya.
Hufhh..mengapa aku tiba-tiba merasakan kesedihan yang luar biasa melihatnya menutup pintu kamarnya dari luar? Entahlah, sepertinya aku harus tetap dalam persembunyianku dan menunggu lagi.
Segitu dulu ahhh..
Udah putekk nii kepala haha#happy reading cantikkk
