Honestly

61 5 0
                                        

Savva P.O.V.

"Baiklah, Zayn, aku mempercayaimu. Jika memang kau dapat membuktikan padaku bahwa pada tengah malam itu aku tak bermimpi namun nyata, maka baiklah."

"Terimakasih Savva, setidaknya kau memberiku kesempatan untuk memulihkan separuh ingatanmu itu, aku berjanji akan kulakukan yang terbaik."

"Baiklah, Zayn. Eemm, jadi sekarang kita teman?" aku menyodorkan jari kelingking kananku ke depan dada Zayn.

"Apa???"

"Berikan kelingkingmu! Agar kita resmi berteman.."

"Bagaimana? Aku tak mengerti?"

Aku meraih tangan kanan Zayn dan mengaitkan kelingkingnya dengan kelingkingku.

"Nah, seperti ini Mr. Zayn?!" aku melebarkan senyumku.

Deg!

Mata kami bertemu, Zayn tak menjawab apapun yang aku katakan, hanya menurut saja dan menatapku dengan tatapan bingung, dan seketika tatapannya berubah menjadi lembut dan sulit diartikan. Kami saling bertatapan beberapa detik namun cukup membuat jantungku berdetak tak beraturan. Oh, tuhan.

Lukisan sang pencipta yang berbentuk nyata dihadapanku, makhluk indah dihadapanku ini sungguh sangat tampan. Parasnya terlalu mempesona. Mengapa aku baru menyadarinya saat ini? Detik ini.

Aku membuyarkan keterpanaanku dan melepaskan kelingkingku yang sedari tadi terkait dengan kelingkingnya. Zayn meresponnya dan tersenyum kepadaku.

'Satu lagi Ya ALLAH, senyumnya sangat menawan. Mengapa aku harus menyadarinya? Aku rasa pikiranku sudah berlebihan.'

Zayn terkekeh kecil tiba-tiba dan menatapku dengan kekeh kecil yang langsung dihentikannya.

"E..e..eem, ada apa!? Kau tiba-tiba terkekeh seperti itu?!" sergahku.

"Hehemm, tidak, kupikir kau baru saja memuji senyumanku dalam hatimu, jika aku tak salah?!" ucapnya sembari melebarkan senyumnya dengan setengah terkekeh.

"Hah?! Tidak?! Untuk apa aku memuji senyumanmu?! Tidak perlu sama sekali, huh."

Aku menutupi gelagat salah tingkahku yang membuatku nyaris terlihat bodoh dihadapan pria bermata coklat ini.
Dan lagi lagi dia bisa membaca pikiran ataupun perkataan dalam hatiku. Memang benar aku memuji senyumannya dalam hati, dan sungguh aku tak pernah menyangkanya dia akan tau soal itu, oh memalukan.

Tooeeoeoennngg!?!?!?!??

Oh shit! Perutku berbunyi keras sekali! Oh God aku baru sadar bahwa lambungku belum ku isi apapun sejak tadi pagi.
Aku belum menyantap apapun karena sedari tadi pagi aku melewatkan sarapanku untuk berendam di danau, dan kini sudah tengah hari.
Baiklah, jadi lengkap sudah rasa maluku detik ini. Setidaknya jangan meronta saat aku sedang dihadapan peri ini wahai lambung! Kau sungguh membuatku malu.

"Apa kau lapar, Savva?" tanyanya dengan nada raut wajah sedikit khawatir.

"Emm ya, Zayn. Aku belum memakan apapun sedari tadi pagi.."

"Mengapa begitu? Kau harus makan Savva, jika tidak kau bisa sakit, kau harus memakan sesuatu.."

"Ya, aku rasa begitu. Aku akan turun ke ruang makan untuk memakan sesuatu. Lalu kau bagaimana? Aku tak mau kak Lussy mengetahui keberadaanmu, nanti semua akan ribut."

"Jangan khawatirkan itu, aku akan bersembunyi dan kujamim 1000% tak akan ada yang bisa melihat ataupun menemukanku. Kau cepat makanlah Savva.."

"Baiklah, aku percaya padamu.."

Aku turun meninggalkan Zayn dikamarku. Entahlah rasanya sudah lapar sekali perutku ini. Mataku menelusuri seisi ruangan namun tak kutemukan kak Lussy, mungkin dia tengah tidur siang dikamarnya. Aku duduk seorang diri di ruang makan dan menyantap sepotong sandwich dan orange juice. Tiba-tiba aku teringat saat pertama aku bertemu Zayn, peri yang kini masih berada dikamarku. Oh, tuhan. Pertemuan tak terduga oleh kejadian tak terduga dan dengan sosok yang tak terduga pula. Sungguh membingungkan. Aku hanya terus melontarkan berbagai macam pertanyaan pada diriku sendiri yang akupun tak tau jawabannya seraya mengunyah makananku dengan pelan.

Zayn P.O.V.

Savva telah percaya bahwa aku adalah peri dari nirwana. Aku rasa dirinya mulai membuka hatinya untuk menerimaku menjadi temannya. Aku sungguh bersyukur dia mulai mempercayaiku dan menjadikanku teman. Aku yakin dia memiliki hati yang sangat mulia, jarang kulihat manusia yang cantik luar dalam seperti dirinya. Dan semoga aku bisa memulihkan ingatannya. Semoga.

Jreng jreng jreng....!!!
Episode 7 sempet ngadat!
Semoga ga berantakan , aamiin

#thanksANDbigHug :*:*:*

MIRACLE OF MIDNIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang