Zayn P.O.V.
"Apa kau yakin gadis itu tak akan berbahaya untuk tau banyak hal tentang dunia kita Felix?" Shefron bertanya padaku.
"Ya, aku yakin. Dia gadis yang baik aku tau, dia tak akan membocorkan rahasia peri kepada manusia lainnya walaupun dia mengetahuinya, Shefron."
"Kau yakin?"
"Ya, sangat.."
"Lalu apa yang kau lakukan selama meninggalkan Fairy tale hingga kini kau kembali?"
"Aku pergi mengikuti Savva setiap saat tanpa sepengetahuannya, sejak malam itu kau membuatnya pingsan & menghilangkan separuh kesadarannya, aku memindahkan tubuhnya ke kamarnya dengan magic dan setiap saat aku mengamati hidupnya, ternyata dia manusia yang baik, dan aku telah memberitahu padanya siapa aku sebenarnya.."
"Kau memberitahu siapa kau sebenarnya? Lalu bagaimana?"
"Sepertinya dia belum sepenuhnya percaya.."
"Baiklah Felix, kurasa bola cahayaku ini tak bisa membuatnya hilang ingatan sepenuhnya, aku mengontrolnya malam itu dengan membuatnya pingsan dari bola cahayaku ini dan hanya bisa melumpuhkan separuh ingatan/kesadarannya saja, harusnya kulakukan lebih karena dia sudah diam-diam mengintip."
"Jangan, jangan lakukan apapun padanya! Justru kau harus mengembalikan separuh ingatannya agar dia mengingatku dan percaya padaku.."
"Siapa yang percaya padamu? Siapa yang sedang kalian bicarakan?" Nixie datang menghampiri kami.
Dia salah satu peri wanita di fairy tale, rambut pirangnya sangat indah dan memiliki khas permata biru di sayap dan mahkotanya.
"Felix bersikap aneh kali ini, Nixie. Dia ingin aku memulihkan ingatan gadis yang mengintip dan menguping obrolan kalian waktu itu.."
"Gadis itu mempunyai nama Shefron! Savva!" aku sedikit kesal pada Shefron.
"Gadis yang waktu malam itu? Lalu? Apa yang membuatmu menginginkan dia percaya padamu Felix?" kali ini Nixie bertanya padaku.
"Bukan apa-apa Nixie, aku hanya merasa kasihan padanya, dia menganggap apa yang dilihatnya adalah mimpi, itu semua karena Shefron melumpuhkan separuh kesadarannya dan ini tak adil untuknya.."
"Lalu apa yang membuatmu peduli dengannya? Bukankah bagus jika dia lupa bahwa itu nyata? Dengan begitu fairy tale akan aman dari jangkauan manusia."
"Tapi Savva bukan manusia jahat Nixie, dia sangat lugu.."
"Tapi setidaknya yang Shefron lakukan benar, selugu apapun Savva tetaplah manusia, yang artinya dia tak boleh tau rahasia peri. Kau tak perlu khawatir soal ingatannya itu Felix, takkan terjadi apapun padanya."
Mungkin Nixie benar, takkan terjadi apapun padanya jika dia kehilangan separuh ingatannya. Tapi entah kenapa aku merasa ingin Savva mengingatku, aku yang pada saat itu mengahmpirinya dan kejadian setelahnya dia sudah tak ingat lagi. Aku ingin dia mengingatnya kembali. Tapi Shefron sepertinya tetap kekeuh tak mau memulihkan separuh ingatan Savva. Aku tau Shefron adalah pengendali fairy tale selama ayahku Zeus pergi. Tapi walaupun dia kakakku bukan berarti dia harus menolak melakukan apa yang ku inginkan, aku hanya ingin separuh ingatan Savva kembali. Itu saja.
Kali ini aku harus kembali ke bumi untuk menemui Savva, jika usahaku gagal untuk memohon pada Shefron, aku akan berusaha sendiri dengan segenap kekuatanku.
"Mau kemana kau, Felix?"
"Menemuinya."
"Kau baru saja pulang, dan kini mau pergi lagi? Apa sebenarnya urusanmu dengannya? Jangan perpanjang urusanmu dengan manusia, jika mereka tau tentang dunia peri maka keselamatan kita akan terancam!"
"Aku yakin tak akan seperti itu, Shefron. Jika memang kau tak mau memulihkan separuh ingatannya, aku akan melakukannya sendiri."
"Felix...?!" ku abaikan Shefron begitu saja dan pergi meninggalkan fairy tale.
Dua peri cantik berambut hitam dan orange, Lessley dan Xenille berpapasan denganku di pintu istana. Mereka menatapku penuh tanda tanya.
"Felix kau kembali?" tanya Xenille.
"Ya, tapi akan pergi lagi."
"Kemana? Kau kan baru saja kembali?" kali ini Lessley menanyaiku.
"Ya, memang. Tapi aku kembali untuk memohon sesuatu yang percuma bagi Shefron. Jadi aku akan pergi lagi sekarang, ada urusan yang harus kuselesaikan. Kalian tetaplah jaga fairy tale selama ayahku pergi teman-teman dan jangan khawatirkan aku."
Aku meninggalkan Lessley dan Xenille yang masih beraut muka bingung tanpa expresi. Mau bagaimana lagi aku harus tetap pergi ke bumi untuk Savva. Sedikit kekecewaanku pada Shefron cukup membuatku benci pada keadaan ini.
Dengan membawa perasaan kecewa ku tebarkan sayapku dan turun ke bumi untuk kembali menjadi Zayn.
Segitu dulu dech...hhahaha bingung:D
Gajeeeeeboooo x.x
Vote ya, lanjutin ngga nih (#_#)
