Part 11

146 15 2
                                    


~KEMBALI~

"kesedihan membawaku pada jurang yang gelap,secercah cahaya menyapa penglihatanku dan disitu..aku menemukan cahaya yang tak pernah kutemui"

 
    Langkah lebar Jimin melangkah masuk memasuki bangunan rumah sakit tempat gadis itu dirawat,lengkungan senyuman manis sedari tadi tak lepas dari bibir pria itu.perasaan yang sudah tak lama ia rasakan kini kembali Jimin rasakan.

ada banyak perasaan dan keluhan yang Park jimin ingin sampaikan ya...walau pria itu tau bahwa faktanya Nara sangat membencinya termasuk rasa bersalahnya telah membawa gadis itu kedalam neraka yang hampir membuat Nara mati akibat ulahnya.

Diujung jalan tepat kamar bilik Nara,mata Jimin menangkap seseorang yang baru keluar dari kamar bilik gadis itu tanpa menaruh perasaan curiga Jimin semakin mempercepat langkahnya.jantungnya berdegup kencang berhenti didepan pintu nara dan menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan.

perasaan campur aduk mulai menggerayangi pikirannya dan hatinya.ia tidak tahu reaksi apa yang gadis itu berikan padanya setelah lama tidak berjumpa pintu pun Jimin buka hingga semua orang yang sedang sibuk pada gadis itu serempak mengarahkan pandangan pada pintu yang dibuka pelan oleh Jimin.

Pria itu tak bisa menahan diri untuk tidak memeluk Nara segera ia berlari memeluk erat pujaan hatinya,air mata yang sedari tadi menghiasi penglihatan nya kini jatuh tak terkendali.semua orang terdiam dan memilih meninggalkan ruangan untuk memberi mereka ruang untuk saling melepas rindu.

pria itu tak peduli image yang ia bangun kini hancur didepan sahabat-sahabatnya yang ia tahu bahwa ia sangat merindukan gadis itu.jimin mundur, menatap Nara dengan mata yang memerah serta bibir yang terus mengeluarkan suara yang sangat menyakitkan hati pria itu sesak, tak mampu menahan air matanya sendiri sungguh..ia sudah tidak perduli lagi dengan semua.

"Kau..kembali.."hanya itu perkataan yang keluar dari bibir berisi pria itu.tak bisa membendung rasa bahagia nya Jimin kembali memeluk Nara.sedangkan Nara yang melihat Jimin menangis sesenggukan merasakan sesuatu yang berbeda dari dirinya tapi dia memilih diam dan menatap pria itu.

"Mengapa?mengapa kau membuatku menunggu begitu lama eoh?!"tanya Jimin lagi tanpa menatap gadis itu Jimin sesekali mengusap kasar air matanya.dan kembali mengusap pipi Nara tersenyum meski matanya terus mengeluarkan bulir bening yang tak berhenti sedari tadi.

Entahlah,reaksi apa yang harus ia berikan pada Jimin.gadis itu tidak mengerti dari awal bertemu dia tidak terlalu dekat dengan Park Jimin bahkan lebih kearah membenci pria itu tapi..kenapa sekarang dia merasakan sesuatu yang berbeda?gadis itu mengutuk perasaannya sendiri.

"Kau ingin sesuatu?"tanya Jimin lagi.Nara menggelengkan kepala sebelah tangan gadis itu terangkat mengusap air mata Jimin wajah datar Nara menatap Jimin.

"Berhenti menangis.kau seperti anak kecil saja"ucap nara dengan wajah datar tapi nada suaranya seakan mengkhawatirkan Jimin.Jimin mengelus tangan Nara tersenyum menatap gadis itu.

"Kau tidak tau Na..ada begitu banyak hal yang kulewati tanpamu."ucap Jimin lagi dan kembali memeluk gadis itu.



Suara seseorang berteriak frustasi menguar diseluruh ruangan,benda yang awalnya tertata rapi ditempatnya kini hancur dan membuat seisi ruangan bak kapal pecah.

"SIALAN..!!AKU AKAN MEMBUNUH KALIAN SEMUA BAJINGAN..!!"ucap pria itu sambil melepaskan tembakan kearah patung kayu yang berada diruangan itu dengan perasaan marah yang menguasai dirinya.

"kupastikan.akan kukirim kepala gadis itu dihadapanmu sialan!."ucap Namjoon pelan.

Sementara kedua pria yang menyaksikan kemarahan Namjoon hanya terdiam menatap datar kearah namjoon.

My obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang