Part 6

336 34 0
                                    


                        ~INGATAN~

    Cahaya hangat kini mulai menyapa kulit jimin.sinar terang sang matahari mampu membuat sang empu terbangun.tetapi tidak terkecuali dengan gadis yang saat ini enggan membuka mata.tampak tak terganggu sekalipun.

Senyuman tipis muncul disela-sela bibir jimin.bagaimana tidak,hal yang selalu ia bayangkan menjadi kenyataan.
Yaitu menatap wajah nara sedekat ini tanpa jarak apapun.

Tangan jimin terangkat,menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah gadis untuk dilihatnya rasanya ia ingin waktu berhenti sejenak.menatap wajahnya,mengelus surai lembut gadisnya,dan oh mungkin dengan sedikit kecupan hangat pada bibir gadis itu mungkin.

"indah"ucap jimin pelan disertai senyuman merekahnya.

Tangannya turun mengusap pipi gadisnya,rasanya ada sedikit penyesalan dalam dirinya.melihat betapa tirus dan kurusnya tubuh nara.

"Maaf jika aku mencintaimu dengan caraku"ucap jimin lagi.

Air mata jimin tumpah,sejenak ingatan buruk itu kembali berputar dikepalanya.seakan memperingati jimin bahwa mimpi itu akan selalu mengikutinya kemana pun ia pergi.

"Ku mohon...pergilah..."

Jimin kembali memegang kepalanya,memejamkan erat matanya merasakan teriakan dan juga cairan merah pekat menghiasi wajah sang eomma dan appanya.jimin kembali menjambak surainya agar ia dapat menghilangkan kenangan buruk itu.

"Pergi...!!"

Nara yang saat itu masih betah dalam tidurnya.harus terbangun akibat suara serak jimin yang saat ini terbilang cukup keras.

"Ji-jimin,ada apa?"tanya nara

Tanpa pikir panjang,nara menggenggam tangan jimin,mengusap punggung tangan jimin dan memeluknya.

" Na-nara,Me-mereka..mereka datang.eomma appa mereka...Hiks..."jimin kembali menangis

Entah apa yang harus dilakukan nara,ia menjadi bingung.dia ingat kim Taehyung.ya,kim Taehyung mungkin Taehyung bisa menenangkan jimin.

Dengan cepat nara menarik tubuhnya untuk berlari keluar mencari Taehyung.mungkin pria itu yang saat ini jimin butuhkan.tapi sebelum itu terjadi tangan jimin lebih dulu menggengam tangan kecil milik nara.

"Tolong jangan tinggalkan aku.."lirihnya pelan

Nara menatap mata jimin,seakan mata itu mengisyaratkan"jangan pergi aku takut"nara tersenyum tipis,mengenggam tangan jimin dihasi elusan hangat.

"Jangan takut,aku akan kembali secepatnya"ucap nara berusaha menyakinkan jimin

Perlahan jimin melepas genggaman tangannya pada nara.dan kembali memeluk lututnya.tak ingin berlama-lama,nara segera berlari mencari kemanapun diselut-belut ruangan itu untuk menemukan sesosok Taehyung.

"Taehyung!!kim Taehyung"teriak nara

Taehyung yang saat itu berada di ruangnya sedang memeriksa berkas perusahaan.sedikit terkejut akibat gadis itu berteriak memanggil namanya.Taehyung berdiri berjalan cepat kearah nara.

"Ada apa?mengapa kau memanggilku?apa jimin kembali memberontak?"

Nara tidak menjawab,melainkan menarik tangan Taehyung menuju kearah kamar jimin.Selepasnya disana Taehyung kembali terkejut dengan kamar yang bisa dibilang seperti kapal pecah.

Disana ia melihat jimin menangis disudut ruangan dengan pecahan kaca yang sedikit melukai telapak kaki dan juga tangan pria itu.

"Tidak pergi!!hiks...eomma appa..Hiks..."

My obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang