Part 4

395 43 0
                                    

                          
                           ~LELAH~

"Tuan,kami sudah mendapatkan informasi tentang tempat persembunyian kim jaehyun.dan siapa saja yang terlibat atas penggelapan dana perusahaan"ucap salah satu anak buah jimin.

Rahang jimin mengeras,tangannya terkepal kuat hingga menampilkan buku -buku yang memutih.pria itu menyeringai apakah si kim itu tak sayang lagi pada nyawanya?
Jika iya,oh dia memberikannya pada orang yang tepat.

"Bawah dia padaku,dalam keadaan hidup.jika kalian sampai kehilangannya aku yang akan menebas kepala kalian"ucap jimin dengan tatapan iblisnya.

Anak buah jimin sedikit terkejut,tak ingin membuang setiap detik bisa saja nyawa jadi taruhannya.
Mereka segera membungkuk memberi hormat pada sang tuan.

"Kim jaehyun,tahu apa akibatnya ber urusan denganku?"tanya__nya berujar tenang.matanya menelisik kearah pria bermarga kim itu.jimin terduduk di kursi kebesarannya.

Pria yang dipanggil kim jaehyun itu,menatap jimin dengan tatapan takut.

"M-maaf tuan,saya tidak mengerti maksud anda?"tanya kim jaehyun dengan tergagap-gagap.

Jimin __menatap sinis kearah lawan bicaranya,lalu mengalihkan wajahnya kesamping sudut bibir terangkat.jimin tak habis fikir,bagaimana bawahan kepercayaannya bisa bermain-main dengannya.dengan cara,menggelapkan dana perusahaan.

Perlahan jimin berdiri,berjalan pelan kearah kim jaehyun tangannya dengan lihai bermain dengan pistol kesayangannya.

"Aku akan memberimu kesempatan.beritahu aku siapa saja semut kecil yang berani menggelapkan saham perusahaanku.dan mungkin aku bisa memikirkan kembali hukuman apa yang ringan untukmu"jimin kini sudah berada tepat didepan kim jaehyun.

Rasa takut kini mulai merayapi tubuh pria kim itu.tubuhnya mulai gemetar,badannya berkeringat hingga membasahi pelipis jaehyun,takut hukuman apa yang akan diberikan nanti padanya.

***

Sinar matahari mulai menampakkan dirinya,di sela-sela jendela gadis itu.tubuh ringkih nara tergeletak dilantai,meringkuk dan memeluk tubuhnya sendiri.serak suara tampak terdengar dari bibir gadis malang itu.

Nara di kejutkan oleh kedatangan para maid dirumah ini.ya,nara tau itu.tampak dari baju yang mereka pakai.cukup konyol bukan.

mereka mendekati nara.mambawa sajian yang cukup menggugah selera,tapi tidak bagi nara baginya itu sungguh tak menggugah seleranya.apalagi makanan itu dari pria yang sangat dibencinya.

Salah satu pelayan itu mendekat,meraih perlahan kedua pundak gadis itu untuk didudukkan diatas tempat tidur.sebagian dari mereka menatap nara penuh kasihan.

"Nona,makanlah sedari pagi anda belum mengisi perut anda.saya takut nona akan jatuh sakit"ucap pelayan tua wanita itu.

Nara mengangkat kepala untuk melihat sipelayan tua.nara bisa merasakan tangannya bergetar dan juga suhu badannya naik.
kepalanya seakan ingin pecah,mata mulai berair sedangkan bibirnya terus berguman tak jelas.

"T-tinggalkan.... aku sendiri"gumanan pelan bahkan tak dapat didengar oleh sipelayan.

Merasa ada yang aneh terhadap gadis itu.pelayan yang biasa dipanggil bibi song mengangkat salah satu tangannya dan menempelkan punggung tangannnya pada dahi nara.

Bibi song terkejut,dan segera memerintahkan salah satu pelayan yang berada dikamar itu.

"Yerin-ah,panggil dokter keluarga park dan beritahu tuan muda bahwa nona muda demam panas."ucap bibi sing

My obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang