Semakin kau beranjak dewasa, kau akan menyadari sesuatu.
Bahwasanya ada beberapa hal yang tak bisa diperbaiki dalam sebuah hubungan,
yang diperuntukkan kau tinggalkan dibelakang.
Agar kau dapat berjalan ke arah jam 12 bukan dan tidak memutar balik badan pada arah jam 6.
.
.
Jika kau diberi sebuah kesempatan untuk memperoleh penghargaan untuk sebuah pencapaian dalam hal kebodohan,
ku sarankan agar kau memilih bunga sebagai item tersebut.
Bukan trophy, medali, maupun kertas berbubuhkan tulisan.
Kenapa begitu?
.
.
Kupikir, kau harus menikmati keindahan bunga penghargaan tersebut selayaknya;
kau pernah rasakan, kau pernah mempercantiknya kala itu dalam hatimu dan meresapi bagaimana aromanya menggetarkan sebagian dari jiwamu.
Lalu, ketika bunga itu mengering,
kau bisa melemparkannya dari atas jembatan dan membiarkan bunga kering dengan sisa sarinya itu tertanam kembali menjadi benih untuk keindahan alam atau biarkan serpihan kelopaknya tersapu deru angin.
Sama seperti halnya rasa cintamu terhadap seseorang.
Jika cintamu layu dan mengering bagai bunga penghargaan itu, kau bisa membuangnya—bukan berarti kau membenci tetapi untuk kau simpan di dalam sudut terdalam ruang hatimu
-dan menunggu tunas baru yang indah untuk kembali tumbuh.
- Pathy1.1
KAMU SEDANG MEMBACA
at da moment
ŞiirTemu, sapa, dan pergi. Orang asing, Cinta, Persepsi. Berjumpa secara tak terduga, hingga memberi sebuah cerita. Ini bisa saja patah hati, Bisa juga putus asa, Bisa juga mati rasa. Note : Ini murni coretan yang saya buat sendiri. Imajinasi yang mel...