Nafisya Kaila Akbar, lima belas tahun memendam perasaan pada sosok pria yang menjadi tetangganya. Jidan Ramdani. Namun pria itu hanya menganggapnya anak kecil yang tak pernah tumbuh dewasa.
Beranjak dewasa, Nafisya tahu. Jidan menyukai kakaknya sen...
MUNGKIN jodoh tidak datang tepat waktu, tapi jodoh akan datang di waktu yang tepat. Imam, apakah semua perempuan memimpikan memiliki calon imam, lalu kemudian menikah dan menggapai apa yang disebut sakinah? Aku tidak pernah punya pikiran untuk menikah. Aku hanya berpikir untuk bisa jatuh cinta.
Teruntuk Nabi terakhir yang dirindukan umat, pertama, tolong tambatkan cinta ini untuk-Mu. Aku tahu menikah memang merupakan sunnah-Mu. Aku tidak akan diakui sebagai umat-Mu, dan aku juga tidak akan diakui sebagai hamba-Nya jika aku tidak mengikuti sunnah Rasulku. Lalu, bagaimana aku bisa menikah jika untuk jatuh cinta saja aku tidak mampu? Hatiku merespons, tapi otakku menolak. Begitu setiap kali kurasakan jantung ini berdebar.
Aku takut menjatuhkan hati pada seorang Adam, namun nantinya aku akan terluka seperti Ummi. Bukan perkara mudah mendengar perceraian orang tua di saat usiaku menginjak lima tahun. Itu menjadikanku membenci sosok ayah, terlebih membuatku tidak percaya pada laki-laki. Sungguh, aku tidak ingin menjadi anak durhaka. Jika Ummi adalah hidupku, maka Abi adalah napasku.
Apakah selamanya aku tidak bisa menerima keputusan Abi yang mengakhirinya dengan perceraian? Bukankah itu artinya selamanya aku tidak bisa jatuh cinta? Ya, perceraian itu menghantuiku sampai aku beranjak dewasa.
Syukurlah Allah Maha Adil. Hamba sepertiku masih diberi kesempatan untuk mengenal fitrahnya cinta. Buktinya, aku masih bisa jatuh cinta. Mungkin sebenarnya hanya sekilas perasaan tabu yang kuanggap cinta. Cinta yang Dia titipkan pada pria bernama Jidan.
Sayangnya, Jidan hanya menganggapku gadis kecil yang tidak pernah tumbuh dewasa.
Ah, tunggu sebentar, ponselku berdering. Di sana tertulis "Nightmare Dosen". Apa lagi yang mau dilakukan pria galak dengan bolpoin merah itu? Aku mengatur napas sebelum menggeser panel berwarna hijau.
"Assalamualaikum, Calon Imam?"
────୨ৎ────
Trailer Film
────୨ৎ────
Trailer Series VIU Original
────୨ৎ────
Trailer Series VIU Original Season 2
────୨ৎ────
Author's Note
Sebelum melanjutkan membaca cerita ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui:
1. Seluruh cerita yang dipublikasikan di Wattpad merupakan draf pertama, sehingga mungkin terdapat kesalahan ketik, ketidaksesuaian ejaan, PUEBI, atau kesalahan lainnya.
2. Cerita ini sepenuhnya fiktif. Kemiripan nama, tokoh, karakter, alur, peristiwa, atau tempat hanyalah kebetulan semata.
4. Penggambaran visual karakter yang digunakan penulis hanya bersifatimajinatif, tidak untuk dikomersialkan.
3. Tidak diperkenankan melakukan plagiarisme dalam bentuk apa pun tanpa izin dari penulis.
With love,
Ima Madani
Follow akun wattpad morfemima untuk mendapatkan notifikasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.