Part 2

127 2 0
                                    

(Di kelas)

"Heyyy guyss kita tuh sebel bangettt dehh" kata Siska sambil menendang bangkunya hampir anak 1 kelas menghindar dari kemarahannya. "Iya tuh kok bisa banget sih Hafizh nglindungi Santi dari balas dendam kita, gue pengen tuh gue ancam dia" kata Nenny memulai kemarahannya. "Yang sabar donk guys" kata Riris.

Perkataanya bikin Nenny, Siska, Trian, dan Akida bingung dan heran.
"Heehh ris elo tuh ya gimana sihh?? Yang sabar terus yang elo pikirin, kenapa gak bilang kapan gitu besok kek atau nanti buat balas dendam ke mereka" kata Trian dengan kesal terhadap Riris.

"Hmmmm gue tau.." kata Akida. "Apa da?" tanya Nenny, Siska, dan Trian. "Elo peduli sama genk Pinkers kebanding kita kan?" jawab Akida. "Ohiya bener tuh. Riris malah peduli sama genk Pinkers gadis yang euyyyyy itu kebanding kita?? Elo tuh sadis, Ris sadis ngeti lu" kata Trian memarahi sahabatnya. "Dan elo malah dukung genk Pinkers itu jadian sama genk Boys terus genk kita malah diusir dan dihiindar sama teman dan adek kelas gitu?" Lanjut Nenny marah. "Nggak guyss maksud gue bukan gitu" kata Riris sambil meminta maaf. "Hahhhh elo mau masuk ke genk kita karena elo ingin mata-matain kita terus yang kita lakuin itu elo kasih tau ke Pinkers biar langsung dilindungin sama genk Boys gitu?" jawab Siska. "Eng...." sebelum Riris mengatakan ke mereka, Siska masih melanjutkan omongannya. "Pantesan elo yaa nglakuin balas dendam aja kagak brani, apalagi mata-matain kita bener gak nih guysss??" lanjut Siska. "Mending daripada kayak gini terus kita keluarin elo dari genk kita titik" balas Nenny. "Bener tuh" serempak Akida dan Trian. "Bener banget tuh kata lo, Nen daripada kita kayak gini terus mending kita keluarin aja. Sana loo pergi dan jangan dekatin genk kita lagi titik. Byeeee" jawab Siska sambil meninggalkan Riris sendirian. Beserta Akida bilang "dan elo jangan pernah duduk bareng, kelompokkan bareng kita". "Bye yekkk. Tukang mata-matai orang" ejek ke-4 orang lain.

Setelah kepergian Siska, Nenny, Trian, dan Akida, Riris merasa sendirian dan dia harus gabung bersama genk Pinkers, genk yang sangat dia impikan karena orangnya baik, murah senyum, apalagi famous. Riris gak mau mentingin dia punya pacar apa nggak, dia inginnya teman yang baik seperti genk Pinkers.

~.~

(Di kantin)

"Hayyy pujaan hatiku, lho kalian nggak beli makanan" tanyak Agung ke Monika. "Guee mau makan tapi tunggu elo" jawab Monika dengan girang. "Cieeee Monika cieee" kata gue, Hafizh, Icha, Fatah, Clara, dan Frans melihat kemesraan Monika dan Agung.

"Kalian juga gitu masak gue aja?" lanjut Monika dan Agung berbarengan. "Ehemm ciee barengan juga nih ahayyy" kata Hafizh sambil menaruh tangannya di pundak gue. "Tuh Santi juga romantisan sama Hafizh" tanya Agung. "Guee kan udah dari dulu, huhhh" jawab Hafizh, gue cuman diem tersenyum.

Pas saat kami bercakap-cakap, tiba-tiba Riris dateng ke tempat kita nongkrong kayaknya dia mau bicara dengan gue.

"Haii.. San gue mau ngomong sama elo bentar" sapa Riris ke gue. "Haiii juga" jawab gue. "Hehhh elo ngapain disini mau balas dendam ke Santi hah?" tanya Frans. "Iya nih paling mau nglakuin sesuatu" lanjut Iksan. "Hahhh enggak kok gue sifatnya beda sama Siska" jawab Riris. "Elooo tuh ya jangan lupaan gitu donk, kalo elo apa-apain Santi gue bakalan marahin dan usir dari hubungan kita" kata Hafizh kesal. "Enggak kok, fizh beneran. Guee gak bakalan apa-apain Santi" jawab Riris dan menatapku dengan permohonan "boleh kan, San?" "Iya deh sebentar ya gue gak bakalan diapa-apain kok gue udah tau sifatnya Riris kek gimana" kata gue ke teman-teman sementara melepas tangannya Hafizh dari pundak gue. Saat gue berdiri, Hafizh narik tangan gue dan bilang "Iya deh gue ngijinin kalo elo diapa-apain gue yang ngancam" kata Hafizh. "Iya nggak ada apa-apa" jawab gue sambil melambaikan tangan ke Hafizh dan teman gue yang lain.

(Di taman yang sepi)

Kemudian gue dan Riris menuju tempat yang Riris inginkan dan tidak diketahui oleh genk gue, genk Boys, fans-fans, anak-anak, ataupun genknya dia sendiri. "San gue boleh nggak masuk ke genk elo?" tanya Riris gugup. "Hahhh?? Eloo masuk genk gue? Memangnya elo ada masalah dengan genk elo sendiri?" tanya gue heran. "Masalahnya panjang, San gakpapa kok kalo elo mikirnya lama besok atau minggu depan atau bulan depan jawabnya kok" jawab Riris. "Tapi apa masalahnya gue kepo, Ris ceritain donk" tanya gue sambil memegang tangan Riris dengan permohonan. "Iya deh gue critain. Pas di kelas tadi Siska ngomong-ngomong tentang balas dendam tadi dia tuh kesal gara-gara Hafizh nglindungi elo dari siraman air kotor itu. Nah terus gue bilang 'yang sabar donk guys'. Akhirnya Nenny, Siska, Akida, Trian heran gue bilang ngomong gitu, dan mereka anggap gue itu nggak bisa nglakuin seperti genk yang gue gabung itu, balas dendam aja gak bisa apalagi ngancam. Nahh akhirnya gue dikeluarin dari genk, terus Siska, Nenny, Akida, Trian ninggalin gue sendirian dan tidak boleh deket lagi sama mereka. Yaudah deh, gue sebenarnya pengen masuk genk seperti elo, San soalnya genk elo tuh anggotanya baik hati, murah senyum, peduli banget. Dan gue gak usah mentingin pacar atau famous lhaa. Pokoknya gue pengennya itu. Cuma gitu aja crita gue maaf panjang banget" jawab Riris sambil bercerita tentang kejadian yang dialaminya. Sebelum gue bilang Riris memotong "terserah elo mau bilang sekarang atau mikir dulu deh. Terserah kapan elo bisa jawabnya, gue tunggu. Bye San" kata Riris sambil melambaikan tangan e gue dan meninggalkan gue. 'Sebenernya gue suka, Ris kalo elo ada di genk gue' pikiran dalam kata hati gue. "Kapan ya gue bisa menjawabnya, hmm gue butuh bantuan sama temen gue & genk Boys, ehhh sebentar kalo mereka nggak nrima gimana ya? Yaudahlah gampang gitu aja repot". Akhirnya gue balik ke kantin.

(Di kantin)

"Kok lama binggooo sih Santi jangan-jangan diapa-apain nih sama Riris" kata Frans heran. "Iya nih, fizh jangan-jangan ada sesuatu nih" tanya Fatah. "Kan Santi udah janji kalo dia diapa-apain dia bakalan ngomong ke Hafizh kan, gimana sih elo, Frans Fat?" tanya Adeline. "Kalo misalnya hpnya dibawa Riris terus dimatiin gimana, hayoo??" tanyak Iksan. "Ihhh sebel gue ngomong sama elo, San Iksan" jawab Adeline dengan kesal. "Ehhh jangan gitu donk kalian, jangan bertengkar" kata Clara. "Iya nih" serempak genk Boys dan genk Pinkers kecuali Hafizh. Hafzih diem aja. "Wooyy fizh elo janga diem aja" tanya Fatah sampe Hafizh kaget. "Ehhh Fat eloo jangan ngagetin gue donk, untung gak jantungan nih" jawab Hafizh. Sampek Clara, Icha, Fatah, Frans, Adeline, Iksan, Agung, dan Monika ketawa ngakak. "Ehhh elo ngapain ketawain gue" tanya Hafizh. Tapi mereka masih aja ketawa, ketawanya gak berhenti-henti juga.

"Ehhh tuh Santi dateng" kata Monika sambil nunjuk-nunjuk ke gue. Langsung Hafizh berdiri dan bertanya "eloo kok lama banget sih? Elo gak diapa-apain sama Riris dan genknya itu kan?" "Riris gak punya genk lagi" jawab gue. "Hahhh...???" serempak 8 teman gue dan Hafizh. "Riris gak punya genk kok bisa?" tanyak Icha. "Dia dikeluarin sama Siska" jawab gue. "Terus tadi elo..." belum sempat Fatah lanjutin gue langsung motong dan bilang "tadi gue ditanya sama Riris 'San mau nggak gue dimasukin ke genk gue' terus dia critain kejadiannya ke gue" "Terus elo jawab?" tanya Iksan heran. "Belum katanya Riris terserah gue mau kapan jawabnya gue tunggu aja kok" jawab gue. "Ada apa sih masalah nya kok bisa Riris dikeluarin?" heran Hafizh. "Ohya menurut elo, elo mau nggak Riris masuk ke genk Pinkers? Jawab donk please" tanya gue. "Kalo menurut gue setuju banget sih soalnya kan Riris orangnya baik" kata Clara. "Iya gue juga" kata Monika. "Gue juga" serempak Frans, Iksan, dan Agung. "Hmm gue juga dah. Gue sebenernya ingin juga deket banget sama Riris" jawab Icha. "Gue ikutan juga dah ikut sama nih Icha" jawab Fatah sambil menoleh ke Icha. "Apaan sih ikut-ikutan aja dah" kata Icha sambil ketawa karna kelakuan Fatah. "Biarin lhoo" jawab Fatah. Sementara itu Hafizh belum jawab ataupun bales kemudian Fatah tanya "Fizh lho kok gak balesin sih? Trimain donk" "Guee gak setuju" jawab Hafizh. "Lho kenapa elo gak setuju, fizh dia kan anaknya baik kebanding Siska" tanya gue heran. "Eloo, San kok eloo sih mau dipercayai sama musuh? Riris tuh musuh kita masak elo percayai?" tanyak Hafizh. "Dia tuh anaknya baik nggak munkin lah dia sikap balas dendam dia lho bilang kalo dia nggak bisa balas dendam ke orang lain" jawab gue sambil natap Hafizh. "Pokoknya gue bilang nggak ya enggak titik" jawab Hafizh dan langsung nendang kursi gue di kantin sampek-sampek teman-teman pada liat. Akhirnya Fatah menyuruh mereka untuk kembali berbelanja. "Eloo tuh ya maunya diapain sih? Buktinya Riris tuh musuh kita dan dia mau mata-matain genk kita, elo ngerti gak sih kata-kata gue?" tanyak Hafizh. Gue diem sejenak gue marah karna sekarang Hafizh beda dan dia tidak ingin menerima persetujuan Riris. Yaudah kalo elo gak mau nrima, GUE GAK BAKALAN MAU DEKET-DEKET SAMA ELO LAGI TITIK!!!!" bentak gue dan langsung meninggalkan teman gue beserta Hafizh. Terus Hafizh narik tangan gue "eloo yaa jangan bilang gitu gue tuh ya gak bakalan percaya kalo Riri tuh dianggap gabung ke genk kita titik" bentak Hafizh. Sampek fans-fans genk gue dan genk Boys pada kaget kalo gue lagi bertengkar. Akhirnya gue nglepasin tangan Hafizh kemudian lari menuju kelas. Hafizh kesal karna gue marah. Maunya ngejar tapi gue udah bilang kalo jangan deketin lagi. "Yaaaaa bertengkar deh" kata Icha, Monika, Clara, dan Adeline. "Aaarrrrggghhhh pokoknya gue sebel-sebel dan sebel hubungan gue hancur gara-gara gueee" kata Hafizh kesal dan bikin rame kantin.

Apa yang terjadi dengan gue selanjutnya?



Famous & Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang