Part 6

44 1 0
                                    

(Di kelas)
"Bu tadi ada apa?" tanya Hafizh.
"Hmm ada...." sebelum bu Naila bicara, gue dateng membawa sebuah uang untuk Hafizh. "Bu Naila boleh nggak ngasih sesuatu?" tanya gue ke bu Naila. Hafizh menatap gue dengan rasa bingungnya. "Boleh, ngasih ke ibu?" jawab bu Naila dan langsung bertanya dengan candanya lagi. "Bukan" jawab gue. "Terus?? Hafizh yaa" jawab bu Naila bikin gue kaget, sementara Andela kesal gara-gara nama Hafizh dipanggil sama bu Naila dan dihadapan gue. "Hehehe kok tau bu?" jawab gue dan langsung tanya lagi. Temen 1 kelas malah ngatain "cieeee" teruss_- sebel dah gue ndengerinnya. "Yaudah sana" jawab bu Naila. Lalu gue ke bangku gue yang diduduki oleh Hafizh. "Fizh nih uangnya kemarin" kata gue dan langsung kasihin uang 300 ribunya. Hafizh memandangi gue dan pangsung bilang "kan gue dah bilang ke Riris kalo uang itu ambil aja" kata Hafizh, Andela kesal lagi. "Ayoo thaa pliss" kata gue permohonan. "Yaudah deh gue trima daripada elo ngambek" canda Hafizh ke gue. Tapi pas gue mau keluar, tangan gue ditarik Hafizh dan Andela pun cemburu. "Elo mau kemana?" tanya Hafizh. Itu yang buat gue bingung harus ngomong apa. "Nanti kan bisa dikasih tau sama bu Naila?" tanya gue. "Nggak gue maunya elo yang ngomong bukan bu Naila" jawab Hafizh. Maunya gue nglepasin tapi malah dipegang tangannya Hafizh yang satunya, yaampun pertama kali gue gak bisa kabur. "San ayoo kan kita idah dijanjiin" kata Riris. "Ini gimana bantuin gue" jawab gue sambil melepas genggaman tangannya Hafizh. Tapi tetep saja gue gak bisa lepas lhaa genggamnya erat bener. "Fizh gue, Santi itu mau ijin. Masak elo gak ngijinin sih?" tanya Riris. Hafizh diem saja dan langsung memandangi gue. Tapi gue malah gak bisa kabur gue dipaksa buat duduk di sebelahnya. "Kalo elo gak mau jawab elo kemana? Gue gak bakalan ngijinin elo pergi" jawab Hafizh sambil natapin mata gue tajam juga. 'Yaampun gue tuh mau nyadarin pikiran gue fizh dari kemarahan Andela' batin gue. "Kalo elo mau tau ikut gue" jawab gue sambil narik tangan Hafizh dan Andela pun heran lagi. 'Ahhh sebel terus liat Andela dikit-dikit cemburu, kesal' gerutu Riris dengan nada pelan. Akhirnya gue, Hafizh, dan Riris pergi ke taman, tamannya sangat sepi memang jam belajar.

~•~

(Di taman)
"Gue mau bilang kalo gue, Riris, sama Alifia itu ke New York fiz" kata gue langsung Hafizh bertanya ke gue. "Elo mau ke New York? Ngapain?" tanya Hafizh heran. "Ada deh nanti aja liat di sosmed gue ya, gue tuh ngapain disana" jawab gue. "Berapa hari?" tanya Hafizh lagi. "Hmmm..... 5 bulan fiz" jawab gue sambil nunduk kepala. Hafizh kaget. "Lho elo kok ijin lama banget?" tanyanya lagi. "Iya pokoknya elo liat aja di sosmed gue atau sosmednya Riris yaa. Sorry fizh udah buat elo kaget. Gue pergi dulu yaa" jawab gue sambil melambaikan tangan. Tapi Hafizh menarik gue dan langsung memeluk gue "moga aja disana elo baik-baik saja dan selalu inget gue ya" kata Hafizh yang lagi meluk gue erat banget. "Iya fizh gue bakalan inget elo, temen-temen genk dan temen 1 kelas, bu Naila, dan 1 sekolah kok" jawab gue. Setelah itu gue melepas pelukkan Hafizh dan langsung meninggalkan Hafizh. Dan Hafizh pun kembali ke kelas dengan perasaan sedih udah ditinggal gue.

~•~

(Di kelas)
"Elo gakpapa kan fizh?" tanya Frans. "Gakpapa kok gue" jawab Hafizh sedih. "Jangan sedih dong Hafizh nanti Santi bakalan balik lagi kok" kata bu Naila penuh semangat untuk menyadarkan Hafizh biar semangat. "Bu, Santi kemana?" tanya Fatah dan Agung. "Tanyak sama Hafizh kan Hafizh udah dikasih tau sama Santi" jawab bu Naila. "Pelit banget dah bu Naila nih" kata Adeline dan Icha kesal liat tingkah gurunya. "Hahahaha" kata Bu Naila girang.

Jam istirahat,
"Anak-anak bel istirahat berbunyi silahkan istirahat" kata bu Naila dan langsung meninggalkan kelas. "Yeayyy" anak 1 kelas pada seneng dan langsung ke kantin, kecuali Hafizh. Hafizh diem aja karna gak ada temen yang ajak dia ngobrol. "Hehh lo fizh ngapain daritadi elo diem terus gara-gara Santi ijin?" tanya Iksan. "Iya tuh" kata Adeline, Icha, Monika, dan Clara. Kemudian Andela mendekati sambil memegang tangan Hafizh. "Honey yuk ke kantin kasih tau gue donk dimana kantinnya" ajak Andela dengan alaynya hihh. " Gue gak ke kantin, sana elo bareng sapa gitu" jawab Hafizh. "Lho elo kok kayak gitu sih?" tanya Andela kesal. "Gue lagi males ke kantin, gue kasih tau aja belok kiri lurus mentok belok kanan tuh disono kantinnya" jawab Hafizh dan langsung menghadap ke tembok dan tidak mau noleh ke Andela. "Oke gue sendirian aja dah" jawab Andela kesal dan langsung meninggalkan kelas.
"Tumben lho fizh katanya Santi dia kemana?" tanya Fatah. "Santi ke NY" jawab Hafizh singkat sambil merasakan kepergian gue. "Hahhh NY itu apaan??" tanya Monika langsung Clara bilang "Nyonya lha mon". "Nyonyaaa???" tanyak Adeline, Icha, dan Agung kebingungan. "Lhaa masak Santi ke Nyonya? Gak nyambung" tanya Frans ke Clara. "Ya paling maksudnya Hafizh tuh Santi pergi ke tantenya paling dijuluki nyonya" jawab Clara. Langsung Hafizh noleh ke Clara dan langsung menatapnya tajam yang but Clara malu. "Lo tuh tau NY apa gak seh?" tanya Hafizh. "Kan nyonya fizh" jawab Clara. Hafizh pun menepuk jidatnya yang buat Clara ikut-ikutan. "NY itu New York Clara" jawab Hafizh jengkel sama Clara. "Ohhh New York aku taunya Nyonya. Sorry fizh" kata Clara minta maaf ke Hafizh. "Hahhh?? Santi ke New York??? Sama Riris kah??" tanya Fatah. "Iya sama Alifia juga" jawab Hafizh sedih. "Ngapain??" tanya Agung, Iksan, Adeline, Icha, Frans, dan Monika. "Mana gue tau" jawab Hafizh. "Lhaa elo gaktau bukannya elo tuh udah dikasih tau?" tanya Iksan. "Dia bilangnya cek sosmednya atau sosmednya Riris gitu" jawab Hafizh lagi. "Wahh ijinnya lama binggo nih" kata Frans. "Gue gak diajak" kata Agung dan Monika kompak. "Iya dia bilangnya 5 bulan" jawab Hafizh. "Sebenernya kita tuh juga bisa ikut lho, tapi sayang kita gak bareng Santi" kata Adeline mengingat-ingat. "Tapi Santi disuruh ke New York itu disuruh sapa?" tanya Clara. "Mana gue tau Claraaaaa!!!" jawab Hafizh kesalnya setengah mati gara-gara Clara. "Nih buat elo" tiba-tiba Adeline bawa botol Aqua. Tiba-tiba juga Frans merebutnya dari tangan Andela, dan membuat Clara cemburu. "Thanks" kata Frans. "Eh kalo elo mau beli sendiri donk, elo kan punya uang. Ini tuh buat pacar gue" jawab Andela sambil menarik botol yang ditangan Frans. "Yaaahh pelit dah" kata Frans kesal, tapi cantiknya tak tertahan. "Hehh Frans tuh liat Clara cemberut mulu gara-gara elo mandnagin Andela" kata Adeline dan Iksan sambil menujuk ke Frans wajahnya Clara. "Sorry ya clar gue salah" kata Frans meminta maaf. "Enggak kok 2 menit dah hilang kok cemberutnya" jawab Clara. "Gue gak mau minum, gue puasa" jawab Hafizh pas Andela memberi sebuah botol Aqua untuk Hafizh. "Lhoo tumben elo bilang gitu. Apa jangan-jangan elo pikirin cewek kemarin_-" jawab Andela kesal kesal dan kesal lagiii. "Terserah gue donk" jawab Hafizh kesal gara-gara tingkah lakunya Andela yang but dia marah. "Yaudah deh buat elo aja semua" kata Andela sambil memberi ke genk gue dan genk Hafizh. "Makasih Andela. Lu baik banget" jawab Iksan dengan senyuman. "Untung aja Adeline sifatnya gak kayak Monika dan Clara dikit-dikit dideketin cewek lain cowoknya malah cemberut alias cemburu" kata Fatah. Dan merekapun ketawa terbahak-bahak, kecuali Hafizh.
Bel masuk pun berbunyi, akhirnya semua anak 1 kelas masuk dan waktunya bu Roro ngajar.

~•~

Kita balik yuk ke gue, Riris, dan Alifia.
(Di rumah gue)
"Ris, elo bawa baju berapa? Celana apa? Berapa jumlahnya?" tanya gue. "Gue bawa baju 50, celana jeans 5, celana tidur 5, dan jaket 2. Elo san?" jawab Riris dan langsung tanya ke gue. "Gue ikut elo aja hahaha" jawab gue. "Eh lu bawa apa aja lif banyak banget?" tanya Riris. "Ini tuh snack-snack buat perjalanan kita ke New York" jawab Alifia. "Lha baju elo udah tha?" tanya gue ke Alifia. "Udah dari kemarin malem-malem. Kalian berdua sih udah pada tidur" jawab Alifia sambil ketawa ke gue dan Riris. "Ihh elo nih!!" jawab gue dan Riris. "Oke gue udah selesai mengemas barang-barang nih!" kata gue sambil mengunci tas travel dengan gembok tombol. "Elo cepet banget? Gue barusan masukin celana tidur belum jaket" tanya Riris. "Hahaha udahlah cepet kita ditunggu jam 12 nih. jangan banyak ngobrol" jawab gue dan langsung memerintah kedua temen gue. "Iya iya bu manager" jawab Alifia penuh horas. "Yayaya" jawab Riris sambil menaruh celananya ke as travel. "Gue mandi dulu ya, kalian kan udah mandi" kata gue dan langsung ambil handuk. "Oke aku bagian pesen taksinya ya" kata Alifia dan langsung mengambil nomer telpon taksi. "Oke" serempak gue dan Riris.

~•~

(Di bandara Juanda Internasional Terminal 2)
"Yeyyy kita udah sampek" serempak gue, Riris, dan Alifia sambil keluar dari taksi dan mengambil tas travel dari bagasi taksi. "Haii semuanya" kata seorang laki yang kemarin ketemu di Pakuwon Mall yaitu kak Nathan. "Haii kak Nathan" jawab gue, Riris, dan Alifia kompak. "Siap untuk ke NY??" tanya kak Nathan. "Siap kakak" dan akhirnya kita ber-3 dengan kak Nathan masuk bandara dan masuk gate. "Tuh udah ditunggu sama pesawatnya. Kalian check in dulu, terserah mau tasnya dibawa sendiri atau dibagasi?" tanya kak Nathan. "Hmmm.... dibagasi aja ya berat binggoooo" jawab gue. "Iya nih berat binggooo" jawab Riris dan Alifia. "Oke buruan sana terus langsung ke gate 7 yaa" ajak kak Nathan. Akhirnya kita udah selesai bagasi dan check in dan kita langsung ke gate 7. "Wahhh ternyata kita datengnya pas-pasan nih udah siap-siap pesawatnya" kata Alifia. "Tepat sekali untung kalian tidak ketinggalan" jawab kak Nathan. Kemudian kita ber-4 masuk ke gate 7 kasih tiketnya dan masuk ke pesawat. "Kami akan datang New York. Yeayyy" kata gue, Riris, Alifia, serta kak Nathan.

~•~

(Tiba di bandara New York)
"Kita udah sampek New York" jawab gue dan Riris. Dan Akirnya kita ber-4 turun dari pesawat dan foto-foto dengan pesawat Garuda Airlines dan nama bandara Indonesia. "Nihh udah banyak foto-fotonya di share yuk" kata Riris. "Iya share di instagram aja" jawab gue dan kak Nathan. Lalu Riris menge-share foto-foto kami ke instagramnya. "Oke udah aku share dan tag" jawab Riris. "Oke gue priksa" jawab gue. "Kak Nathan nama ig kakak apa?" tanya Riris. "Nama ig kakak 'Nathanverser', ris" jawab kak Nathan. "Wih followers kakak kayak kita ya 50k" kata Riris kaget. "Hahaha soalnya kakak tuh deket banget sama artis barat. Jadinya banyak yang follow" jawab kak Nathan. "Kalo aku & Santi tuh followersnya 1 sekolah tapi ada orang lain campur aduk" jawab Riris. "Yaudah kita ditunggu sama Taylor Swift nih!" ajak kak Nathan. "Lho kakak tau rumahnya Taylor Swift?" tanyak gue penasaran. "Tau donk. Kalo kakak gaktau ngapain ngajak kalian ke new York?" jawab kak Nathan. Akhirnya kami mengambil tas travel dari bagasi dan menuju ke rumah Taylor Swift.

~•~

Kembali ke Hafizh
(Di rumah Hafizh)
Hafizh terus memandang foto gue alias kangen gue. "Hafizh lo kenapa kok sedih terus?" tanyak gadis berambut panjang terurai sebut saja Andela. "Gue kangen Santi" jawab Hafizh yang membut Andela kesal lagi. "Apaaaaa.....?????" kata Andela kaget dan membuat bokap nyokap Hafizh kaget. "Elo kangen Santi kebanding gue" kata Andela dan membuat lamunan Hafizh hilang. "Ehh enggak, ndel" jawab Hafizh. "Ada apa Andela?" tanya nyokap Hafizh dan Andela pun langung memeluk nyokap Hafizh. "Tante, Hafizh kangen gadis kemarin kebandingan aku" kata Andela nyirik ke Hafizh. "Apaaa Hafizh....????" tanya bokap Hafizh sambil menatap anaknya yang abis ngelamun. "Ehh enggak ma, pa aku enggak kangen sapa-sapa" jawab Hafizh yang mbuat Hafizh bingung antara kemarahan bokap nyokapnya dan lamunanya. "Besok kamuuu..........."

Apa yang terjadi selanjutnya dengan Hafizh, Andela, dan bokap nyokapnya Hafizh?????

Famous & Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang