PART 6 : SAHABAT

356 55 47
                                    

WARNING! : Dimohon untuk tidak melakukan copy atau plagiat untuk menjaga karya asli milik penulis.



Kami semua kembali ke ruangan masing-masing, semua orang nampaknya lebih tenang sekarang.
Satu hal yang belum dijawab adalah kenapa kami tidak mendapatkan kamar pribadi, tapi apa aku terlalu berharap banyak?

Sekitar 15 orang berjalan menuju gedung utama, nampaknya mereka adalah orang-orang yang memutuskan untuk pulang.
Dua hari kemudian sekitar 10 orang pergi menuju gedung utama.
Disusul 5 orang di hari berikutnya.

Sampai saat genap memasuki hari ketujuh, salah satu robot penjaga menyampaikan sesuatu kepada kami pada saat makan malam.

"Perhatian semuanya."

Mata kami tertuju pada salah satu robot penjaga yang berdiri di depan kami.

"Saya adalah Gray."

"Gray?! Bagaimana bisa dia jadi robot?!" celetuk salah seorang pria dengan terkejut.

"Bodoh! Dia kan bisa menyambungkan komunikasi dengan perangkat pada robot!" ucap salah seorang lainnya.

"Sesuai data yang saya peroleh, sekitar 150 orang memutuskan untuk pulang dengan yakin. Penyebabnya karena mereka belum dapat jauh dari orang yang merasa sayang serta sulit beradaptasi dengan lingkungan barunya."

Kupikir jumlah yang pulang akan jauh lebih banyak.

"Kami sengaja menunggu hingga genap seminggu untuk melihat apakah masih ada yang ingin pulang. Tapi sepertinya sudah tidak ada ya? Itu bagus." Gray menambahkan.

"Bukankah mereka yang pulang itu bodoh? Mereka melepaskan kesempatan bagus seperti ini karena rindu kampung halaman."

"Ada di sini lebih baik dibanding aku harus jadi pengangguran."

Orang-orang mulai berbisik di tempat duduk mereka.

"Kalian akan diberi waktu seminggu sebagai masa adaptasi, loker yang ada di ruangan kalian hanya akan terbuka ketika sudah memasuki hari ketujuh. Selama seminggu kalian tidak akan mendapatkan pelajaran dan bebas melakukan apapun."

"Benar-benar seperti di surga!"

"Wah, ini luar biasa!"

Orang-orang mulai bersorak dan tertawa, kenapa mereka malah membuat tempat ini menjadi seperti tempat penampungan?

"Hm, saya harap kalian memanfaatkan satu minggu ini dengan baik." Setelah mengatakan hal itu, robot tersebut pergi.

Aku berusaha tetap fokus dan menghabiskan makananku. Aku berencana kembali ke ruangan kami bersama Anya.
Ya, ruangan kami masih tetap sama namun sudah berkurang dua orang karena mereka pulang.
Kata Gray, alasan mereka mengelompokkan kami hanya untuk membuat kami lebih cepat berbaur tanpa membedakan.

Salah satu anak yang paling suka mengeluh karena fasilitas tempat ini adalah gadis itu, gadis cantik yang glamor.
Aku menoleh ke kanan, mendapati seorang gadis sedang makan dengan anggun, di sampingnya ada seorang pria yang selalu menjaganya.
Entah kenapa aku jadi merindukan Juno.
Hei! Apa yang aku pikirkan?!

Setelah selesai makan, aku dan Anya kembali ke ruangan kami. Letak kantin di lantai 2 tak begitu jauh dari tempat kami dan hanya berjarak 2 ruangan.
Tapi aku selalu merasa tidak nyaman setiap melewati ruang yang ada tepat di depan kantin, hampir setiap anggotanya adalah pria dan mereka suka menggoda para gadis yang lewat.

Setelah kupikir-pikir, apa para preman seperti mereka adalah alasan lain banyak orang yang memutuskan pulang?
Di jaman yang maju saat ini, orang-orang juga lebih sensitif pada hal-hal mengganggu.
Contohnya, apabila ada yang menggangu atau bertindak tak sopan di jalan, orang-orang akan langsung melaporkan pelaku tersebut.
Ya, norma dan perilaku sangat dipandang saat ini, orang-orang selalu membanggakan pencapaiannya, dan apabila kau tak memiliki pencapaian.. bersiap-siaplah untuk dibuang.

My Battleground Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang