Penuh tanda tanya

44 23 67
                                        

"Tuh orang tidur atau pingsan? Nyenyak banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuh orang tidur atau pingsan? Nyenyak banget.

• See You •

Brak ....

Laki-laki itu tersentak saat melihat tubuh Lyeah yang tiba-tiba terbaring dilantai yang dingin.

"Hei, Lyeah jangan rebahan di lantai, kotor," seru Kiel bercanda.

Sunyi, tidak ada jawaban. Kiel mengangkat sebelah alisnya, melangkahkan mendekati Lyeah, agar dapat memastikan apa yang terjadi pada gadis itu.

"Lyeah," panggil Kiel.

Tidak ada jawaban, ia masih terbaring dengan tenang. Rambut pendeknya menutup setengah dari wajahnya.

Perlahan Kiel berjongkok disamping tubuh Lyeah dan menepuk pelan pipinya. "Lyeah, bangun," panggilannya lagi sedikit lebih keras.

"Jangan bercanda, ini nggak lucu."

Kiel meraih lengan cardi yang Lyeah kenakan. Melipatnya sedikit. Ia menatap lengan gadis itu lekat-lekat saat melihat luka lebam yang terpampang jelas dibeberapa bagian lengan gadis itu. "Ketabrak apa nih bocah?" gumam Kiel. "Lyeah, ayo bangun. Nggak baik anak gadis tiduran didepan cowo cakep," ucapnya sedikit bercanda.

Hening, lagi-lagi Kiel tidak mendapatkan jawaban. Kini, Kiel mulai merasa cemas saat mulai menyadari ada yang tidak beres. Bibir yang pucat, tubuh yang dingin, ditambah lebam yang tersebar ditubuhnya.

Laki-laki itu berfikir beberapa saat, tidak tahu harus melakukan apa. Karena sesungguhnya ia belum pernah menghadapi situasi genting seperti ini.

"Duis!" pekiknya kencang.

Kiel menggerogoh saku celananya, mengambil benda pipih berwarna hitam. Jarinya dengan cepat mencari nomor telepon Duis.

"Apa?" jawab Duis diseberang telepon.

"Bantuin gue!" pekik Kiel panik.

"Jangan teriak, gue nggak budek!"

Kiel berdecak. "Cepat ke rooftop, ada yang tidur!"

"Tidur?"

"Eh, pingsan!"

"Siapa?"

"Lyeah."

"Lyeah?" tanya Duis lagi, membuat Kiel semakin frustrasi.

"Jangan banyak tanya! Nanti gue jelasin, sekarang bantuin gue dulu!" ucap Kiel tidak sabar.

Kiel menatap wajah pucat Lyeah, dan digenggam tangan gadis itu erat. "Buruan," lirihnya.

"Tunggu, gue segera kesana."

Sambungan telepon seketika terputus, Kiel bernafas lega saat Duis dengan cepat datang membantunya. Kiel kembali menyimpan ponsel genggamannya kedalam saku tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah Lyeah sedikitpun.

See youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang