Pengertian seorang Kim

9 1 2
                                        

"Sangat lelah, aku benar-benar lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sangat lelah, aku benar-benar lelah."

• See You •

Lyeah duduk di sebuah Sofa yang berada di ruang VIP rumah sakit. Ia menatap kosong kearah langit malam yang dihiasi bintang.
Bibirnya bungkam, hanya suara deru nafas yang terdengar diruang gelap itu. Tangannya sesekali mengelus luka yang ia hasilkan dari prosedur cuci darah.

Ceklek ...

Suara pintu ruangan itu terbuka, namun tetap saja tidak berhasil membuat Lyeah mengalihkan perhatiannya. Terdengar suara langkah kaki yang berjalan dengan tenang kearahnya.

Lyeah tahu siapa itu, hanya saja ia tidak siap untuk menatap wajah laki-laki itu. Laki-laki yang sudah hampir setengah tahun merawatnya dengan baik.

"Apa yang kamu pikirkan?"

"Tidak ada," jawab Lyeah singkat.

"Boleh aku duduk?" tanya Kim seraya menunjuk sofa kosong yang berada disamping Lyeah.

Lyeah tidak bersuara, melainkan hanya mengangguk sebagai jawaban. Kim tersenyum pahit, melihat semangat Lyeah yang seperti hilang ditelan bumi.

"Kamu masih merasa lemah? Sakit?" tanya Kim lagi, setelah ia mendudukkan dirinya.

Lyeah menggeleng. "Tidak terlalu."

Kim menghembuskan nafasnya pelan, lalu beralih menatap langit yang sedari tadi membuat Lyeah tidak mengalihkan tatapannya.

"Apa kamu lelah?" tanya Kim kesekian kalinya.

Lyeah menghembuskan nafas lirih saat mendengar pertanyaan itu. "Sangat lelah, aku benar-benar lelah," jawab Lyeah.

"Aku tahu itu. Tapi, kamu tahu bukan? Kamu tidak bisa menyerah sekarang?"

Lyeah beralih menatap Kim, mata itu tidak memancarkan cahaya yang ceria lagi. "Apa yang harus aku tunggu?"

Kim beralih menatap tepat kearah mata sayu itu. Diraihnya tangan dingin milik Lyeah, dan ditepuknya pelan. "Aku tahu, aku tidak bisa menjadi alasan itu. Tapi, kamu setidaknya harus merasakan hal yang bahagia lagi."

"Kak, kamu tahu, aku bahkan tidak bisa kelelahan. Hal bahagia apa yang bisa aku gapai?"

Kim tersenyum, membelai rambut hitam pekat Lyeah. "Kamu bisa bahagia tanpa kelelahan. Kamu akan tahu alasan itu nanti."

"Nanti?" balas Lyeah miris. Nanti? Penantian yang tidak memiliki ujung selain kematiannya yang semakin tergambar jelas.

Kim diam, tidak membalas.

Lyeah tersenyum tipis, mengangguk pelan. "Baiklah, akan aku tunggu alasan itu."

"Ets ... Tapi, untuk sekarang ada yang harus aku bicarakan dengan serius," saut Kim, matanya menyipit. Mencoba untuk dengan segera mencairkan suasana yang tidak nyaman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

See youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang