Coffe Shop

92 52 83
                                    

" Gue Kiel Junislen, yang paling cakep dan paling kaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Gue Kiel Junislen, yang paling cakep dan paling kaya."

• See You •

"Selamat datang."

Suara sambutan pelayan terdengar jelas bersamaan dengan pintu yang terbuka. Terlihat seorang gadis cantik dengan rambut hitam pekat sebahu miliknya terayun seiring dengan kakinya melangkah mendekati meja pesan.

Dari kejauhan tanpa sengaja seorang laki-laki melihat kedatangan gadis itu. Matanya menyipit melihat gadis itu lekat-lekat.

"Woy Duis, tuh liat. Mirip Lyeah?" panggil Seagan membuat Duis dan Kiel menghentikan percakapan mereka.

Duis mengikuti arah pandang Seagan saat mendengar nama yang sangat familiar ditelinga nya, netranya menangkap sosok seorang gadis cantik yang tengah membelakangi mereka.

"Mana?" tanya Duis keheranan.

Seagan menggeleng kecil lalu kembali mengalihkan perhatiannya kepada Duis dan Kiel yang kini telah menatapnya dengan tanya.

"Nggak, gue salah kenal orang mungkin," seru Seagan.

Duis mencibik. "Lagian, Lyeah kan pindah ke Swiss, sejak tamat SMP." kesalnya. "Ganggu aja lo," sinis Duis, yang dibalas dengan cengiran oleh Seagan.

"Tau tuh, nggak jelas banget. Makanya minum insto, biar mata lo kinclong," timpal Kiel. "Bye the way, Lyeah siapa?" herannya.

Bukannya menjawab pertanyaan Kiel, Duis dan Seagan hanya diam, menatap lama Kiel. Kiel menakutkan alisnya, meraba-raba wajahnya. "Ada yang salah kah?" cicitnya kecil.

"Lu nggak tau?" tanya Seagan memastikan.

Kiel menggelengkan kepalanya. "Iya."

"Ah lo bohong nih, iya kan?" sinis Duis dengan melayangkan telunjuknya tepat kearah wajah Kiel.

"Lah tolol, bohong kenapa gue? Gue emang nggak tau!" kesal Kiel.

"Ah kamu bohong," goda Seagan.

"Emang gila ... Lyeah siapa woy!" teriak Kiel dengan kesal.

Duis terbelalak lalu menatap sekitar yang untung saja mereka tidak menjadi pusat perhatian karena teriakan lantang oleh Kiel. Sedangkan Seagan dengan cepat membekap mulut Kiel yang kehilangan remnya.

"Malu tolol, kenapa pake acara teriak sih," gerutu Duis.

Kiel menggelengkan kepalanya, dan menurunkan tangan besar milik Duis yang membekap mulutnya.

See youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang