Halo semuanya!
Selamat datang di lapak aku!
Ini merupakan karya aku lagi setelah Queen of Zenetic!
Btw udah pernah menjelajahi QOZ belum?
Silahlan mampir ya!
Okedeh selamat membaca
Sebelum membaca ikuti akun wp aku dulu!
Akun ig aku juga
@fadhla
@ralieniyaDan coba spam asal kalian dan nemu cerita ini dimana!
Harus ya biar lihat sampe mana cerita ini tersebar🤣🤣
Happy reading!
💮
Seorang gadis menghampiri ibunya dengan senyum mengembang. Dengan memegang selemar kertas ia memanggil sang ibu dengan nada penuh kesenangan.
"Ibu!"panggilnya tanpa sedikitpun mengurangi kadar senyumannya.
"Ada apa Re?"tanya sang ibu sambil terus mengaduk adonan kuenya. Rediska nama dari gadis riang itu lantas menyerahkan selembar kertas yang sedari tadi ia pegang.
Sandra, ibu Rediska pun meraih kertas itu lalu melihatnya. Perlahan senyumannya muncul dan dengan cepat memeluk Rediska erat.
"100+ lagi, ahh ibu sangat bangga padamu nak!"ucap Sandra lalu mendaratkan beberapa kecupan penuh sayang di pucuk kepala anak tunggalnya itu.
"Ayahmu juga pasti sangat bangga mempunyai putri sepintar kamu!"kata ibu lagi yang membuat Rediska mempoutkan bibirnya.
"Ibu aku jadi merindukan ayah sekarang!"balas Rediska yang membuat ibunya melepas pelukan dan menatapnya hangat.
"Nak kita senantiasa merindukan ayah dan ayah juga merindukan kita disini. Itu wajar!"
Gadis berusia lima belas tahun itu terdiam membalas tatapan hangat ibunya.
"Nak pesan ibu cuma satu ibu rasa itu juga yang ayahmu pesankan untukmu. Tetap jadi sosok yang kuat dan selalu bisa menjaga diri sendiri dari semua hal yang buruk didunia ini nak!"
"Bisa berjanji pada ibu!"ucap Sandra lalu menunjukkan kelingking kanannya.
Rediska dengan cepat mengangguk dan menautkan jari kelingkingnya.
"I'm promise!"
💮
Rediska terdiam. Terlalu lelah menangis adalah alasan ia terdiam sekarang.
Menatap figura sesosok wanita yang tersenyum lembut dan hangat."Ibu....." ia lelah menangis tapi kenapa ia kembali terisak.
"Ibu.. ibu merindukan ayah ya sehingga meninggalkanku sendiri..." Rediska kembali terisak mengingat sebuah telepon dari rumah sakit yang mengatakan ibunya tertabrak.
Dan mirisnya sesampainya dirumah sakit,ibunya tak dapat diselamatkan.
"Ibu....berbahagialah dengan ayah aku akan menjadi sosok kuat dan bisa menjaga diri!"
💮
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T HOLD ME
General Fiction"Sekarang kita sudah bersama dan kini kita terjalin karena sebait kalimat penuh kesakralan. Rediska, aku mencintaimu..." ~Reinhard Oseakenzoer~ "Terimakasih karena sudah hadir dan bersama. Terima kasih karena sedia untuk menjalaninya bersama dan ter...