02

475 43 0
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading -!

"Guyss, you know?"

Dua orang gadis menghampiri Dunk dan Nunew yang tengah memakan cokelat.

"Apa?" Bingung Dunk.

"Hari ini, kelas kita bakal kedatangan murid baru. OMG!" Ucap Loverruk, gadis imut yang datang menghampiri Dunk dan Nunew.

"Seriously? Aku penasaran deh" balas Dunk.

"Katanya, ni murid baru tuh cukup problematik. Gue denger denger nih ya, dia di keluarin dari sekolah lamanya gara-gara konsumsi plus pengedar narkoba" ucap Primilly, gadis blasteran berwajah dingin dan cukup populer.

"WHAT!" Ucap Dunk dan Nunew yang terkejut bersamaan. Mereka berdua saling bertatapan selama beberapa saat lalu fokus kepada Primilly dan Love lagi.

"Tau darimana?" Tanya Nunew.

"Penjaga sekolah, dia yang anterin keluarga murid baru itu ke ruangan pak Zee terus pak penjaga sekolah ga sengaja nguping percakapan mereka" jelas Love.

"Kalian bayar penjaga sekolah buat dapet informasi ini?" Tanya Dunk.

"Yup!" Jawab Love mengangguk.

Nunew menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kalian ini, ga gosip ga seru ya" ucapnya.

"Hehehe, kaya makan aja tiga kali sehari Nu" jawab Love.

"Ish! Yang kalian omongin belum tentu bener loh, siapa tau itu cuma karangan pak penjaga aja biar dapet uang dari kalian" ucap Dunk.

"Ya gatau sih, tapi liat aja nanti" ucap Primilly.

Dunk dan Nunew mengangkat kedua bahunya acuh, mereka lanjut memakan cokelat mereka sementara Love dan Primilly melanjutkan gosipan hangat mereka.

Desas desus tentang murid baru itu tak hanya mereka berdua saja yang mengetahuinya, tapi gosip itu sudah menyebar ke penjuru asrama dengan cepat.

Asrama putri dan putra, semua tau tentang desas-desus ini. Yang jelas, ini menyebar bukan karna ulah Primilly dan Love mereka berdua tau dari pak penjaga sekolah.

Wali kelas masuk kedalam ruangan, murid-murid yang tengah mengobrol pun seketika senyap dan kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.

"Selamat pagi Miss Davikah" sapa murid-murid kompak.

Guru sejarah cantik nan manis itu tersenyum pada murid-muridnya, kebetulan jam pelajaran pertama adalah pelajarannya.

"Pagi anak-anak, hari ini sebelum memulai pelajaran ibu akan memperkenalkan pada kalian seorang siswa pindahan baru" ucap Davikah.

Siswa-siswi yang awalnya terdiam langsung kembali berisik, mereka semua seakan berbisik tentang murid baru itu.

Sementara di luar kelas, berdiri Bright dan Win yang berseragam lengkap.

"Ini kelasmu, jika perlu sesuatu kau bisa beritahu saya" ucap Bright.

Win menoleh kearah kelas, entah kenapa ia merasa gugup, sudah lama sekali rasanya ia tak menginjakkan kaki ke ruangan kelas setelah kejadian itu.

"Win?"

Win kembali menoleh kearah Bright, wajahnya berubah menjadi pucat.

"Wajahmu pucat, kamu gapapa?" Tanya Bright melihat wajah pucat Win.

"Paansih, gue gapapa" sinis Win.

"Ah, oke"

Win kini tepat menghadap ruangan kelas, pintu kelas itu terbuka dan Win bisa melihat Davikah serta sebagian murid di dalam kelas itu.

LOVE BLOSSOMS IN THE ASRAMA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang