12

384 43 0
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading -!

"Bright, rekaman cctv-nya baru bisa dibuka dalam 24 jam. Kita harus menunggu sampai besok jam 12 siang" jelas Zee.

"Tak bisakah lebih cepat pak, saya khawatir polisi akan menangkap Win lebih dulu" ujar Bright dengan wajah yang khawatir.

"Biarkan masalah polisi saya dan Off yang tangani, dan urusan cctv-nya saya serahkan padamu" ucap Zee.

"Baik pak, saya akan terus memantau cctv-nya bersama satpam"

Zee mengangguk.

Ddrrrttt!

Ponselnya tiba-tiba saja bergetar,Zee meraih ponsel di saku jasnya, ia segera menjawab panggilan masuk.

"Halo Off, kau dimana?"

"Saya ada di ruangan mu, kemari"

"Saya kesana sekarang, tunggu"

"Oke"

Tuuuttt!

Sambungan telpon terputus.

"Bright, kembali ke taman dan jaga Win. Saya dan Off akan mengurus polisinya"

"Krab" Bright berlari kembali kearah Taman.

.
.
.
.
.

Bright masuk ke area taman, ia melihat Win yang tengah duduk di bangku taman bersama Nunew. Bright berjalan menghampiri Win, ia berjongkok di hadapan Win untuk melihat wajah pria itu yang menunduk.

"Semuanya akan baik-baik saja" ucap Bright.

"Polisi datang, mereka memintamu untuk melakukan tes urine"

Win, Bright dan Nunew menoleh. Ia melihat Dunk datang bersama dengan Joong.

"Dunk, suruh mereka-"

"Gue bakal tes urine, ini cara satu-satunya buat buktiin kalo gue ga salah dan gue buka pemakai" Win memotong ucapan Bright.

"Win, saya akan menemanimu" Bright bangkit dari posisinya.

Win mengangguk.

"Kepala polisi menunggu di ruangan Pak Zee" ujar Joong.

Mereka semua akhirnya berjalan menuju ke ruangan Zee, ruangan kepala Royal Princeton.

💐💐💐

Semua orang yang berada di ruangan kepala Royal Princeton, menatap kearah Win dkk yang baru saja memasuki ruangan.

"Win" Gun bangkit dan berjalan kearah anaknya, ia memeluk erat Win.

"Pa..." Win membalas pelukan dari Gun.

Rasanya Gun baru saja menjenguk putra semata wayangnya ini, tapi kenapa hal ini terjadi, sejak kecil Win terus dihadapi dengan situasi seperti ini.

"Gun, kemari dan biarkan polisi mengecek Win" ucap Off.

Gun melepaskan pelukannya pada Win, ia menangkup wajah Win sejenak, matanya yang berkaca-kaca itu seolah meminta Win untuk tak khawatir. Gun berjalan kearah Off, ia duduk bersama Off.

"Win, ini bukan kali pertamanya kau seperti ini. Kau yakin tak mengkonsumsinya?" Tanya Off dengan wajah tegas.

Win mengangguk. "Saya yakin, cek saja jika tak percaya"

Kepala polisi itu bangkit, ia menghampiri Win.

"Kalau begitu, silahkan ikut kami ke kantor polisi, kamu akan menjalani beberapa tes disana untuk membuktikan kalau kamu negatif" jelas Polisi.

LOVE BLOSSOMS IN THE ASRAMA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang