06

402 49 0
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading -!

1 Minggu setelah kejadian...

Asrama putri kembali di renovasi ulang, kini siswi di asrama sementara di pindahkan ke asrama di luar sekolah yang kebetulan jaraknya tak jauh dari sekolah.

Kegiatan sekolah tetap berlanjut, sementara pihak asrama dan kepolisian masih menyelidiki kasus pembakaran yang terjadi.

Sudah seminggu ini, Bright sama sekali tak bisa tidur ia hanya bisa tidur dua sampai empat jam perhari pada Minggu ini, itu di sebabkan karna dirinya yang cukup sibuk.

Win melihat Bright beberapa kali menguap sambil membaca buku pelajaran di meja belajarnya. Jujur saja, setidak peduli apapun dia dari luar, hatinya tetap merasa khawatir dengan kondisi Bright.

"Bright" panggil Win.

Bright langsung menoleh. "Ya?"

"Ga tidur?"

Bright langsung menoleh kearah jam di dinding. "Oh, sudah larut"

"Saya akan tidur setelah selesai belajar, tidurlah lebih dulu" ucap Bright.

"Bright" panggil Win lagi.

"Hm?"

"Fandii na" Win langsung menarik selimut dan memiringkan posisinya membelakangi Bright.

Bright menatap kearah Win. "Fandii na Win" balas Bright.

Bright kembali fokus dengan pelajarannya, tapi tiba-tiba saja dia teringat akan sesuatu.

Flashback On

"Apa yang terjadi Pak? Apa yang polisi katakan?"

"Polisi menemukan bukti bekas tumpahan bensin di gudang Asrama putri, mereka menduga pelakunya bukan hanya satu orang"

"Brengsek, berani sekali mereka" kesal Bright.

Zee terdiam sejenak, lalu dia kembali berkata.

"Kejadian ini baru pertama kali, dan ini mungkin ada hubungannya dengan kepindahan Win"

Bright terkejut mendengar ucapan Zee.

"Bagaimana mungkin?"

"Mereka mengincar Win, lebih tepatnya boss mereka mengincar Win"

"Kenapa Win?"

"Win adalah anak tunggal dan cucu satu-satunya keluarga Adulkittiporn, mungkin keluarga Win punya musuh bisnis dan mereka berusaha melenyapkan penerus bisnis keluarga Adulkittiporn. Kejadian ini hanyalah Ancaman dari mereka" jelas Zee.

"Tapi bukankah kepindahan Win kesini itu diam-diam, bagaimana mereka tau kalau Win pindah kesini?" Tanya Bright.

"Mereka pasti punya mata-mata" jawab Zee.

"Kalau begitu saya akan cepat-cepat menangkap mata-mata itu"

"Tak perlu, itu tugas saya. Tugasmu hanya menjaga Win tetap aman, awasi terus dia, kau sudah di bayar oleh keluarganya untuk menjadi teman Win"

Bright terdiam sejenak, ia menoleh kebelakang, menatap Win yang tengah mengobrol dengan Nunew, Dunk, Primilly juga Love di tenda emergency.

"Hm, saya akan menjaganya" ujar Bright.

Flashback Off

.
.
.
.
.

Pagi tiba

Win terusik dengan sinar matahari yang masuk ke dalam kamar asrama.

Ia mengucek kedua matanya dan mengulet.

LOVE BLOSSOMS IN THE ASRAMA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang