Bab 2: Atheist

138 20 2
                                    

Bella mengantarkan pesanan milik meja nomor 3 bagian barat, pesanan sebuah kopi cappucino dan kopi susu, mereka penghuni meja nomor 3 itu sedang asyik mengobrol hingga menyadari kedatangan pelayan Cafe yang memberikan kopi pesanan mereka, saat Bella sibuk meletakkan kopi satu seperti merasa tak enak dan merasa tak asing dengan pelanggan kali ini pandangan nya sibuk kearah meja dan kedua tanganya yang memegang kopi itu tanpa memperhatikan wajah mereka.

"Ini silahkan dinikmati" setelah berkata begitu tanpa menoleh sedikit pun kemudian pergi meninggalkan mereka sebelum pada akhirnya ia dipanggil.

"Hey kau" panggil salah satu dari mereka yang membuat Bella menghentikan langkahnya lalu berbalik, setelah berbalik alangkah terkejutnya ia melihat mereka dan mereka hanya tersenyum miring" ayo kesini" perintahnya.

Gadis itu menuruti perintah mereka untuk menghampiri bangku nomor 3 itu. Salah satu diantara mereka buka suara yaitu Krilyn yang sehabis menyeruputi kopi susu. "Haloo~ senior" ujar Krilyn dengan nada mengejek. "Udah 25 tahun tapi masih setia dengan pekerjaan rendahan ini, hahahaha..." hinanya membuat Bella sakit hati namun berusaha ia tahan agar tak mengundang keributan disini.

"Dasar kau ini tidak tau ya? Dia kan lulusan SMA mana mungkin bisa mencari pekerjaan yang lebih layak, tidak seperti kita menjadi pegawai kantoran" hina Kareen memandang Bella dengan sebelah mata.

"Jika kalian hanya menghina ku lebih baik aku pergi" balas Bella dingin meninggalkan mereka berdua, mereka adalah teman semasa SMA Bella dulu, Krilyn dan Kareen yang dikenal sebagai orang yang suka menghina nya dan menyebarkan gosip bahwa ia adalah seorang Atheist yang berakibatkan teman-teman lain menjadi membenci nya.

Melihat kepergian Bella itu membuat Kareen memanggil namanya lagi dengan seru. "Oo... Bella!!" Panggil Kareen yang hanya dibalas tatapan bosan dari Bella. "Kesini, apa kau tidak mau reuni bersama kami berdua, ini kesempatan lho"

"Disini aku adalah pelayan Cafe, tidak bisa seenaknya saja kalian panggil atau kalian kerjai, aku tidak punya waktu senggang ingat?" Bella berujar kesal dengan setia memegangi nampan lalu meninggalkan mereka berdua dengan menghentak-hentakan sepatu hak tinggi nya itu bertanda bahwa ia sedang kesal.

Rossa sedang mengelap tumpahan kopi dari meja nomor 6 kebetulan pelanggan yang menempati meja nomor itu sudah pergi duluan, namun ia tak sengaja menangkap obrolan Bella bersama dengan pelanggan meja nomor 3 yang ia yakini sebagai teman nya, mungkin saja ada konflik diantara Bella dan kedua teman nya itu, bisa di tebak dengan gaya berjalan Bella tadi.

Pelan-pelan ia mengatakan tentang masalah Bella tadi, jujur ia merasa penasaran mengapa Bella tadi seperti sedang marah kebetulan dia sedang mengantarkan pesanan kopi di meja nomor 7 berarti sebelahnya persis. Walau agak ragu-ragu ia menanyakan nya. "Bella, apa kau ada masalah?" Tanya Rossa pelan dan sedikit agak takut jika nantinya Bella akan marah.

Namun diluar dugaan Bella malah tersenyum. "Iya, biasa... masalah sepele saja" jawaban itu membuat Rossa sedikit tidak yakin.

"Kalau boleh tau, apa pelanggan meja nomor 3 itu teman mu? Sepertinya kalian sangat akrab ya.." ujar Rossa lagi dengan pelan.

Gadis berkuncir kuda tertawa renyah menampilkan gigi rata nan putih nya itu, menatap Rossa sambil menggeleng kepalanya pelan. "Haduh kau ini penasaran sekali, mereka memang teman semasa SMA ku ya tadi aku memang ada masalah dengan mereka tapi kau jangan khawatir, ini hanya masalah sepele kok" jelas Bella yang membuat Rossa mengangguk-angguk paham.

.

Waktu nya sekarang sudah lumayan agak senggang, Krilyn dan Kareen masih menetap di Cafe dibandingkan dengan pelanggan lain yang silih berganti. Bella kesal dan berharap-harap agar mereka pergi dari Cafe ini, mau tak mau ia menghampiri kedua teman SMA nya itu, tebakan nya mereka pasti ingin mengolok-olok dirinya atau re - reuni? Hah, mustahil.

"Ada apa? Waktuku sudah senggang" ujar Bella dengan nada dingin.

"Sama seperti dulu, sifat mu memang dingin dan tak mudah bergaul" kalimat itu bertambah sifat Bella yang semakin dingin. "Apa teman mu disini tau kalau kau... Atheist?" Tanya Krilyn dengan memasang senyum sinisnya, pertanyaan nya bermaksud untuk membocorkan identitas Bella sebenarnya.

"Mereka tidak tau karena dia pasti berbohong, memangnya kami tidak tau? Dia hanya menjaga nama baik nya itu saja, apalagikan seluruh satu sekolah dan tetangganya sudah tau kalau dia Atheist" Kareen menimpali sembari tertawa.

Bella melipatkan kedua tanganya kearah dada dan menatap tak suka kearah mereka berdua, alisnya mengerut serta didalam hatinya jengkel. "Aku memang Atheist dan tidak percaya Tuhan! Tapi, aku tidak pernah mengusik agama kalian, orang Atheist ini lebih paham bagaimana cara bertata krama tidak seperti kalian!"

"Dasar sok suci, harusnya orang Atheist seperti kau itu harusnya sudah di basmi!"

Rossa yang sedang mengantar pesanan kopi yang jaraknya tidak jauh dari tempat mereka bertiga berada, merasa terkejut setelah tau tentang fakta sebenarnya teman kerjanya itu, bola matanya membulat sempurna tak percaya. Selama 1 tahun ini Bella merahasiakan identitas nya, bukan selama 1 tahun namun 8 tahun lamanya. 'Jadi? Bella Atheist?' Batinya dengan tak percaya.

I'AM ATHEISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang