seventeenth story

207 12 0
                                    

*sebelum makan malam

Abel yang tengah mengerjakan tugas di kejutkan oleh suara Suzy yang datang kemudian melemparinya sebuah paper bag.

"Dari emak Lo. Pake!"

Abel menatap sinis roommate nya itu. Jika saja Suzy bukan seniornya sudah di pastikan ia akan habis di tangan Abel. Abel meletakkan paper bag tersebut di atas meja dan menatap tajam Suzy dengan kedua tangan di lipat di depan dada.

"Suka banget sih Lo ngurusin kehidupan gue!" Ujar Abel.

Suzy berdecak." Demi kebaikan Lo! Lagi satu–GUE NIH SENIOR LO PAKE EMBEL-EMBEL 'KAK' KEK LO! NGGAK SOPAN BANGET!"

"Berisik Aci!" Tegur Abel.

"Ck, terserah. Pokoknya itu dari emak Lo. Gue tau Lo pasti nggak mau ketemu sama mama Lo di sini, jadi mama Lo nitip ke gue."

"Yaudah sih."

Suzy lagi-lagi berdecak. "Minimal bilang makasih kek lu!"

"Sama-sama." Balas Abel.

"Anjing lu emang!"

"Keluar sana! Ganggu aja Lo." Usir Abel membuat Suzy mendelik lalu tak urung berbalik pergi meninggalkan Abel sendiri.

Setelah kepergian Suzy, Abel mengambil paper bag tersebut kemudian melihat isi dari benda tersebut yang saat di buka terdapat sebuah gaun berwarna ungu serta sebuah surat. Abel pun mengambil surat tersebut dan membaca isinya.

Untuk anakku tersayang–Abelia

Gaun ini adalah gaun pertama yang di berikan ayah mu untuk mama. Cuman ini satu-satunya kenangan terkuat dari ayah mu. Sekarang gaun ini mama berikan padamu anakku. jaga dan simpan dengan baik gaun tersebut.

Abel meremas surat tersebut. Ia menatap gaun itu dengan pandangan hampa.

Sudah telat bukan untuk memperbaiki semuanya?

Abel menghela nafas panjang. Mood nya berubah hancur. Ia menyugarkan rambutnya lalu beranjak untuk membersihkan tubuhnya. Ia butuh rendaman air dingin.

Di lain tempat Suzy tersenyum hangat pada seorang wanita. "Aman Tante. Aku udah kasih ke Abel dan anaknya nggak nolak pemberian Tante."

Mama Abel tersenyum lega."bagus deh kalau gitu. Makasih banyak yah, sayang. Kamu udah bantu banyak." Mama Abel mengelus pelan bahu Suzy.

Suzy tersenyum." Aku udah anggap dia seperti adik aku sendiri,Tan."

Mama Abel tersenyum lembut. "Kalau gitu mama pergi dulu, yah."

"Oh silahkan Tante."

Suzy mengantarkan mama Abel sampai depan pagar lalu melambaikan tangan takkala mama masuk ke dalam sebuah mobil bersama suami barunya. Saat setelah mobil itu pergi dan Suzy hendak berbalik ia di kejutkan dengan kehadiran Jena yang entah sejak kapan berada di sini.

"Lo? Ngapain di sini? Bukannya udah nggak di asrama?" Tanya Suzy bertubi-tubi.

Jena mengedikkan bahunya. "Nggak, lagi kangen aja mangkanya mampir kesini."

Suzy cengengesan membuat Jena menatapnya sinis. "Kangen gue kan lu?" Ujarnya sembari mencolek dagu Jena sedikit menggoda gadis itu.

"Mata Lo!"

Suzy hanya tertawa melihat Jena yang sedang salah tingkah.

"Gue mau nanya."

"Nanya apa?" Balas Suzy.

brothership || Lee Haechan [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang