Sore ini Kei belum juga pulang dari kampus. Kai sedang bermalas-malasan dikasurnya saat ini. Ia memiliki niat menonton film anime yang digemarinya baru-baru ini.
Kai tersentak kala mendengar ketukan pintu. Siapa itu? Biasanya jika Kei pulang tidak perlu mengetuk pintu, ia bisa dengan santai masuk karna memliki kuncinya.
Ia membangunkan tubuhnya sedikit dari acara tengkurapnya setelah mempause film yang ditontonnya, mencoba mendengar lebih jelas suara ketukan itu, bisa saja itu bukan manusia kan?
Mendengar kembali ketukan itu Kai mengambil posisi duduk, kakinya sudah ia turunkan dari kasur, "Siapa itu..?"
"Permisi.."
Begitu ada suara manusia, Kai berdiri menghampiri pintu dan membukanya dengan kunci yang berada di meja dekat pintu. Ia menyembulkan kepalanya sedikit keluar.
"Siapa?"
Sebelum orang itu menjawab, Kai lebih dulu membuka pintu lebar-lebar. Ia memperhatikan wajah anak kecil itu dengan seksama.
Seorang anak kecil memakai celana panjang berwarna cream, jaket warna kuning dengan lengan berwarna biru kebesaran, tas gendong putih polos yang cukup besar juga, dan jangan lupakan topi hitam yang ia pakai terbalik dikepalanya. Tubuhnya kecil, tapi pipinya tembam kemerahan. Ia membawa tentengan paperbag ditangan kecilnya. Sungguh, anak paud mana yang nyasar kesini?
Tapi, ia seperti pernah melihat anak ini sebelumnya.
"Tunggu sebentar.."
Ia kembali masuk ke kamar untuk melihat foto yang terbingkai didinding dekat kasur Kei. Lalu, keluar dan memerhatikan lagi anak yang tengah kebingungan itu.
Kai mengangguk, "Iya, mirip."
Lantas, senyumannya mengembang seperti biasa, "Wah! Kamu anaknya Om Anime ya?! Ada perlu apa?" Tanya nya masih dengan senyum manisnya.
Si kecil terlihat kebingungan dengan apa yang dikatakan kakak cantik didepannya ini.
Tapi, ia tetap menjawab pertanyaannya, "Aku mau kasih ini."
"Tapi aku bukan.."
Suaranya mengecil dan ucapannya terpotong kala kakak cantik tadi menarik tangannya masuk.
"Yaudah, sini masuk!"
Kai mengambil sebuah paperbag yang dibawa anak itu untuk disimpan diatas meja, ia mendudukkan si anak dikasur milik Kei.
Kembali dan duduk dikasurnya, "Nama kamu siapa?"
Masih dengan wajah bingungnya, anak kecil dengan pipi chubby itu menjawab pelan, "Aku Taki. Kak, aku bukan-"
"Oh Taki! Kamu suka boneka gak?"
Taki, anak lucu itu mengangguk dengan semangat. Melupakan kata-kata yang diucapkannya namun terus terpotong itu.
"Aku suka! Suka banget!"
Entah kenapa, rasa bingung dan canggung yang tadi ia rasakan tiba-tiba hilang begitu saja setelah mendengar kata 'boneka'.
Kai jelas tersenyum senang, akhirnya ia memiliki teman untuk bermain boneka yang dikoleksinya selama ini. Taehyun, sahabatnya seringkali menentang hobinya. Leo memang lebih menghargai kegemarannya, tapi dia tidak bisa diajak main boneka.
"Liat! Liat! Aku punya banyak boneka!" Katanya menunjukan jejeran boneka dikasurnya pada Taki dengan semangat.
Taki menatap beberapa aksesoris kakak cantik ini. Ia baru sadar bahwa disini ada banyak sekali boneka yang terpajang.
"Wah! Kakak cantik banyak banget bonekanya!" Taki terkagum-kagum melihat hal yang diimpikannya itu. Karna sekarang ia tinggal sekamar dengan Jeje sepupunya, jadi ia dilarang untuk mendesain kamar selucu itu. Padahal, Jeje juga suka boneka. Ia jadi sedih jika ingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM ANIME?
FanfictionBerawal dari bocah SMA yang menyukai anime, bertemu dengan mahasiswa asal Jepang. WARNING ❗ Crackpair Kei!dom Kai!sub homophobic jangan salpak ygy.