OM ANIME? [ 15 ]

24 5 2
                                    

Di hari libur ini, Kei sudah berniat mengajak Kai jalan-jalan. Kai anak yang polos dan lugu, ia bisa merasa bahagia hanya dengan hal kecil. Jadi, dengan apa yang dikatakan Papi Kai beberapa waktu lalu, Kei akan mengajak Kai ke kebun binatang. Zoo date. Tidak mewah, namun dapat membawakan kebahagiaan untuk si manis.

Seperti saat ini, Kai menunjuk ke sana kemari dengan riang. "Kak, liat ituuuu-!! Lucu banget jerapahnya!" Mereka memang sudah berdiskusi mengenai panggilan. Seperti yang dikatakan Kei saat anak itu meminta kejelasan status mereka, panggilan 'Om Anime' akan terasa aneh di beberapa waktu. Lantas, Kei membiarkan Kai untuk memanggil ia semaunya.

"Iya, sayang. Mau liat ke sana?"

Setelah mengangguk dengan semangat, Kai langsung menuntun Kei lari ke area beberapa jerapah terkurung.

"Abis ini mau liat apa?"

Sekejap si manis menengadahkan kepalanya dengan telunjuk di dagu, berpikir keras. "Umm— mau liat dolphin boleh?" Ia memberikan Kei tatapan penuh binarnya itu, salah satu kelemahan Kei.

Jika sudah diberi tatapan andalannya oleh Kai, Kei merasa terhipnotis. Tanpa sadar ia tersenyum seperti orang bodoh, "Boleh, sayang." Sesekali bahkan Kai melakukan itu saat meminta sesuatu yang dilarang oleh Kei.

Rasa lelah menghampiri mereka setelah begitu lama berjalan. Meski Kai sangat senang melihat banyaknya hewan di sini. Namun, cacing-cacing yang memberontak meminta makan itu tak bisa Kai abaikan. Jadi, mereka mampir ke sebuah tempat makan di kawasan Kebun Binatang.

"Lain waktu kita ajak Boochan ke sini ya, sayang!"

Meski sering dipanggil dengan panggilan seperti itu, Kei masih belum terbiasa. Jantungnya berdebar semakin cepat kala panggilan manis itu teralun dari suara lembut milik Kai. Padahal, Kei sendiri sudah terbiasa memanggil Kai dengan panggilan yang sama.

"Uhm! Nanti kita pergi bertiga, ya? Untuk sekarang kita nikmatin waktu berdua dulu. Kamu juga jarang aku ajak jalan-jalan. Kita selalu ngabisin waktu cuma di kamar."

Mata almond Kai menatapnya dengan kilau, kedua sudut bibirnya tertarik ke bawah, "Gapapa! Kan kamu sekalian nulis skripsi sama sesekali ngerjain kerjaan kamu yang dari temen Papi."

Benar. Seminggu kebelakangan ini Kei mulai sibuk dengan dua pekerjaan itu. Otaknya sedikit lelah, belum lagi fisiknya. Selama seminggu Kei bekerja pekerjaannya memang tidak terlalu berat, atasannya sepertinya mengerti Kei sedang mengejar kelulusannya. Kei hanya datang ke kantor dalam seminggu 3 kali, tidak banyak —hanya untuk laporan pekerjaan yang diminta secara langsung— karena selebihnya Kei diperbolehkan kerja dari rumah.

Bukan berarti Kei terbebas, berkali-kali ia harus mengejar bimbingan dari dosen pembimbingnya. Ia harus selalu mengecek skripsinya dengan meminta dospemnya mengoreksi pekerjaannya yang belum setengah jadi itu.

Oleh karena itu, di hari ini, Kei mengajak Kai berjalan-jalan. Sekalian meminimalisir ke-frustasiannya sebagai mahasiswa tingkat akhir. Menurut dirinya sendiri ia harus mencari hiburan agar tidak kelewat gila dengan apa yang menjadi tugasnya sekarang. Untungnya ia selalu mendapat dukungan dari pacarnya.

"Tapi aku sesekali emang harus ajak kamu jalan-jalan sih. Biar gak sumpek di kamar terus."

Dengan bibir mengerucut, Kai menjawab, "Kenapa? Kan enak di kamar terus, bisa dipeluk sama cimu."

Jawaban itu membuat Kei membulatkan matanya, ia mencubit pipi Kai pelan, "Nakal banget kamu!"

Yang dicubit hanya terkikik gemas di tempat duduknya. Hampir saja Kei ingin menggigit ujung hidung mancungnya tersebut.

Mereka kembali berkeliling setelah usai dengan makanannya. Kembali melihat-lihat hewan-hewan yang di kurung di dalam sebuah kandang besar yang terbuat dari besi itu. Memberi makan hewan dan mengabadikan moment-moment gemas yang mereka buat bersama hewan-hewan di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OM ANIME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang