OM ANIME? [ 12 ]

43 8 2
                                    

Kemarin Kei melewatkan kelas online yang diadakan oleh dosennya yang memiliki halangan untuk hadir tatap muka. Bukan secara sengaja Kei melewatkan, ia hanya lupa jika memiliki kelas tersebut. Fuma mengatakan, kemarin mereka diberi tugas untuk membentuk sebuah kelompok yang hanya berisi dua orang. Melihat Kei yang tidak mengikuti, jadi Fuma memilih Kei untuk menjadi partner-nya. Fuma tidak setega itu membiarkan Kei tidak memiliki kelompok, bisa-bisa ia tidak akan tau tugasnya dan berakhir ketinggalan pelajaran.

Dan, di sinilah mereka berada, di lorong menuju kamar Kei di asrama. Sebenarnya, tadi mereka berencana untuk mengerjakannya di kamar Fuma, namun ternyata roommate Fuma sudah lebih dulu menggunakan kamar tersebut untuk kerja kelompoknya, jadi mau tidak mau mereka harus memakai kamar milik Kei dan Kai, meskipun mungkin agak canggung.

Kei menatap heran pintu kamarnya saat hendak memasukkan kunci. Kenapa pintu itu tidak terkunci? Kei ingat tadi pagi ia sudah mengunci pintu kamarnya saat akan pergi ke kampus. Kei memang pergi sejak pagi sekali, lain dari biasanya, dan baru pulang pukul 17.56, hampir jam 6! Hari ini jadwalnya padat sekali, Kei sungguh lelah, belum lagi harus menyelesaikan tugas kelompoknya dengan Fuma.

Jadi, tanpa pikir panjang Kei langsung membuka pintu kamarnya. Ia membeku kala senyuman manis ceria yang ia tunggu menyambutnya. Fuma di belakangnya sampai bingung melihat Kei terdiam di depan.

Tiba-tiba saja tubuh Kei hampir terhuyung saat sosok manis itu menerjang ke pelukannya. Kei masih terdiam mencerna semuanya. Fuma sampai mengangkat tangannya untuk menahan tubuh Kei. Beri dua jempol untuk keseimbangan Kei yang sangat bagus, sehingga ia bisa menahan tubuhnya dengan baik.

Kei menatap lamat wajah Kai, setelah pikirannya yang tadi mengawang kembali, senyuman mulai merekah di bibir tipis Kei, ia membawa kedua tangannya menangkup kedua sisi pipi gemuk Kai, "Kayii? Kamu beneran balik? Kamu bakal tinggal di sini lagi?" Pertanyaan runtut penuh semangat Kei mengundang tatapan heran dari Fuma. Apa itu Kei yang di kenalnya.

Anggukan semangat dari Kai membuat Kei menarik tubuh tinggi remaja itu ke dekapannya, "Makasih! Makasih ya, Kayii!" Ia memeluk erat Kai.

Mereka berpelukan, melupakan Fuma yang masih menatap bingung di belakang. Namun, Fuma memahami situasi, jadi ia diam sampai mereka mengurai pelukannya.

Kai mengintip ke belakang Kei, menyadari jika ada orang lain di sini. Sepertinya Kei benar-benar melupakan kehadiran Fuma, ia menoleh bingung ke belakang, ikut melihat apa yang dilihat oleh Kai. Sedikit terkejut, Kei menatap Fuma tak enak hati, "Eh, sorry.." cicitnya pelan.

Pandangannya kembali pada Kai di depan, "Kayii, kenalin dulu, ini temen aku, roommate aku sejak semester satu. Namanya Fuma, rantauan juga dari Jepang, jadi kita cukup akrab."

Kai mengangguk seraya memperhatikan Fuma, senyumnya mengembang saat Fuma tersenyum padanya, "Hai, Kai?"

"Hai juga, Kak Fuma. Salam kenal ya!" Balasnya ceria.

Sesaat Kei baru menyadari untuk apa ia membawa Fuma kemari, "Kayii, sebenernya tadi kita mau kerja kelompok di sini."

Kai mengangguk, "Oh, yaudah, aku gak bakal ganggu kok!"

Mendengar itu Fuma menggeleng, "Eh, justru kita takut ganggu waktu istirahat lo, dek. Ntar gue cari kafe aja deh, Kei!"

"Eh, kenapa? Gapapa kok, di sini aja! Aku gak merasa terganggu kok! Lebih leluasa kan kalo di sini?" Kai menyingkirkan tubuhnya, membiarkan Kei dan Fuma masuk ke dalam.

Akhirnya dengan segenap keyakinan dari Kai, mereka masuk ke dalam kamar. Kai balik mendudukkan dirinya di kasur miliknya. Tak ingin ikut campur ia meringsut ke atas kasurnya, memakai earphone dan kembali larut dalam tontonannya di iPad-nya. Sedangkan, Kei ikut duduk di kasur Kai, dan Fuma duduk di kasurnya, membahas terkait tugas mereka.

OM ANIME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang