Abusivam

3 0 0
                                    

Abusivam adalah seorang wanita pekerja korporat yang jam kerjanya 9-5 dan jika lembur ia akan sampai dirumah sekitar jam sebelas malam.

Malam ini adalah malam natal. Karena tidak memiliki kekasih dan keluarganya ada di pulau seberang ia memutuskan untuk kerja hingga larut.

Sekarang hampir jam satu malam dan dia dalam perjalanan pulang.

Jalan utama yang berada di depan gedung kantornya sangat ramai dan meriahnya.

35 menit adalah waktu yang ia butuhkan untuk sampai ke apartemennya.

Tidak tau apa yang akan dia lakukan nanti setelah sampai rumah. Ini juga alasan dia pulang larut.

Siva memutuskan untuk mampir ke convenience store membeli camilan yang akan dia makan sambil merenung di taman depan convenience store yang ia masukin

Ia membawa seplastik camilan yang cocok dimakan sambil minum bir.

Ia duduk di teras yang disediakan di taman itu membelakangi semak-semak. Ia membuka bir dan camilan.

Renungannya pertamanya tentang tentang blind date yang dibicarakan ibunya lewat telepon. Renungan kedua, soal pekerjaannya, ia ingin resign dari tempat itu tapi belum terwujud sampai saat ini ketiga tentang dirinya, sifatnya, dan apa alasan ia seperti ini.
Saat dia sedang menikmati overthinking-nya dua pemuda tidak dikenal datang menghampirinya.

Kesialan datang.

"Hai kakak cantik, kenapa sendirian?

Siva bangkit dari duduknya, berusaha untuk kabur tapi ia kalah cepat. Salah satu pemuda sudah membekapnya dari belakang dan yang satunya sudah mengeluarkan tali, siap untuk mengikat dirinya.

Kejadian ini tidak akan ada yang melihat karena mereka terhalang semak-semak.
Siva tidak meronta, tubuhnya lemah, dan mulutnya sudah terlakban.

Heh

Sekuat tenaga ia menyikut bagian ulu hati pemuda yang membekapnya lalu menendang bagian vital pemuda di depannya.

Ia mengecek pemuda yang ia sikut tadi. Pemuda itu terkapar sambil memegang perutnya mengaduh kesakitan dan Siva menendang kuat bagian itu.

"ARGH Shit"

menurutnya itu belum cukup dan ia menginjak pergelangan kakinya

"ARGHHH-" terikan itu terhenti karena lakban yang menempel di mulutnya.

Sedangkan pemuda yang ia tendang di Mr. P sedang berlutut sambil membungkuk dan menutupi bagian itu dengan kedua tangannya.

"DASAR JALANG-BUAGH"
Siva menendang kepala pemuda itu hingga dia terdangak. Terlihat darah menetes saat pemuda itu retunduk.

Tidak terdengar suara dari pemuda yang pergelangan kakinya ia injak.

Oh, dia terpejam sepertinya pingsan.

Ini kesempatannya, Siva mengambil tali tadi untuk mengikat kaki dan tangan pemuda yang masih sadar. Lalu melakukan hal yang sama ke pemuda yang tidak sadarkan diri.

Dengan tubuh kucilnya, Siva menyeret pemuda itu agak bersandar ke teras.

*Krek *krek

"Hmmph hmph hmmppph"

Setelah mengilir kedua kakinya, Siva duduk ditempat semula alu meminum bir yang masih tersisa

"Kau tau, di agama ku. Menyebutkan kalau korban pelecehan seksual diperbolehkan membunuh pelakunya." Siva menatap pemuda yang ada disisi kirinya, matanya terbuka lebar, ketakutan terlihat jelas.

"Bukan kah kalian mencoba melakukan pelecehan seksual terhadap ku?"

Pemuda itu menggeleng cepat sambil menatap mata hitam dingin.

Siva yang memutuskan tatap-tapan itu.

Siva memakan Snack keripik singkong yang ia buka tadi "Hei, aku rasa kau bagian dari orang yang berpikir kalau cassava chip ini tidak berbahaya, 'kan? Tapi tidak untukku. Aku berpikir jika cassava chip bisa digunakan untuk menyiksa. Cukup cari yang memiliki bagian tajam dan menusukkan ke mata korban. Apa kau ingin mencoba nya?"

Siva bisa melihat tubuh pemuda itu menjadi tegang.

Siva berjongkok di samping pemuda itu menunjukan bungkus Snack stick pedas tepat di depan wajahnya "Ini adalah stick pedas kesukaan ku sejak SD dan untuk ku ini terlalu pedas."

Siva masih di posisi yang sama tapi saat ini ia sedang membaca komposisi yang tertulis di kemasan.

"Hmm.. apa kau tau cabai mengandung kapsaisin? Jika terhirup bisa membuat paru-paru iritasi dan kita menjadi batuk? Aku penasaran apa yang akan jika aku menyumbat hidung korban ku dengan stick pedas ini?" Ia mengatakan itu sambil memperhatikan pemuda di depannya.

"Hmmp hmmp hmpp" kepanikan dan ketakutan tergambar diwajah pemuda itu.

Air mata mengalir deras di pipi pemuda itu.

"Hahaha, tenang saja, aku akan berhenti menggodamu"

Siva duduk ditengah-tengah kedua pemuda tersebut. Membuka ponselnya lalu ke aplikasi pesan.

Ada 4 pesan di chatroom itu. Dua dari dirinya, lokasinya saat ini dan pesan yang bertuliskan "ada dua"

Dua pesan yang lain adalah "aku akan menuju ke sana" dan yang terakhir dan paling baru "kami hampir sampai."

Siva memasukkan hp nyanke kantong Blazer yang ia kenakan dan menatap langit malam sambil mendengarkan isakan lemah disampingnya.

Sungguh malam yang luar biasa. Batinnya.

Tak lama kemudian ada suara mobil dan mobil itu berhenti didekat mereka dan terdengar suara langkah.
Siva membuka matanya, melihat pemuda disampingnya yang semakin menggeliat untuk meminta tolong.

Dan muncul empat laki-laki dengan tubuh tinggi proporsional di depan mereka.

Ekspresi ketakutan dari pemuda yang menggeliat disampingnya berganti menjadi ekspresi lega dan haru.

Pemuda itu berusaha menjelaskan dengan tubuhnya kalau Siva yang melakukan ini semua.

Siva bangkit, menepuk pakaiannya yang kotor lalu merapihkan sampah bekas sna kdan Snack yang tersisa, memasukannya kedalam kantong plastik. Ia berjalan menghampiri salah satu pria itu. "Sisanya ku serahkan kepada mu" lalu melirik dan bersenyum miring ke pemuda yang kali ini menggeliat ketakutan.

Iya, melangkah melanjutkan perjalanan pulangnya.

"Oh, ada yang perlu kau tau, lemah tubuhku tadi karena disengaja."

Setelah mengatakan itu Siva berlalu.

Tamat.

Sedikit penjelasan :
1). Kata "manipulatif" jika di terjemahkan ke bahasa Latin memiliki arti "Abusivam" jika sebaliknya kata "Abusivam" yang di terjemahkan ke bahasa Indonesia itu memiliki arti "Kasar"
Manipulatif: bersifat manipulasi, secara manipulasi.

2). Manipulasi adalah sebuah proses rekayasa yang secara disengaja dengan melakukan penambahan, penyembunyian, penghilangan atau pengkaburan terhadap bagian atau keseluruhan sebuah sumber informasi, subtansi, realitas, kenyataan, fakta-fakta, data ataupun sejarah yang dibuat berdasarkan sistem perancangan yang bisa dilakukan secara individu, kelompok atau sebuah tata sistem nilai, manipulasi adalah bagian penting dari suatu tujuan tertentu dalam hal tindakan penanaman gagasan, dogma, doktrinisme, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu.

3). Kandungan kapsaisin yang terhirup itu bisa membuat paru-paru iritasi sehingga kita batuk, tersedak, atau tidak nyaman saat bernapas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ShortsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang