ke-dua🦋

1.4K 185 23
                                    

WARNING ❗
CERITA SAYA INI MURNI YA DARI OTAK SAYA YANG CETEK INI JADI NO PLAGIAT PLAGIAT IN MY LIFE 😉 .

Ada yang nungguin cerita ini ga sih?
buat kalian jangan lupa vote sama komen ya sayang, yg udah terimakasih, thank you, arigato, gomawo 😌🙏 .

Eh iya kalo ada salah kata terus typo bertebaran mohon kalian tandai ya biar saya benerin, udah gitu aja , ,

© TS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

© TS

"Nama lu siapa?"

Guanlin menoleh ke samping kanannya terdapat 2 orang pemuda yang lebih pendek darinya.

"Nih baca, tulisan segede gaban masa gak keliatan." Guanlin mengangkat papan dari kardus dengan tali rapia yang di kalungkan di lehernya.

"Hai Guanlin kenalin aku Mashiho dan yang di sebelah aku ini namanya Ayen." Ujar lelaki yang satunya lagi memperkenalkan dirinya beserta temannya.

"Iye gua udah baca nama kalian."

Saat ini mereka bertiga sedang duduk lesehan di depan kelas mengistirahatkan tubuhnya sehabis di jemur di tengah lapangan.

"Panas banget dah, dari tadi pagi di jemur di lapangan kaya ikan asin!" Gerutu Guanlin yang di angguki oleh teman barunya.

"Bener badan aku jadi item padahal ini baru sehari." Dengus Mashiho.

"Tar pulang lu mandi pake rinso biar daki lu pudar." Ujar lelaki yang bernama Ayen.

Mashiho menepuk keras paha Ayen, Ayen meringis tangannya mengusap-usap pahanya bekas tepukan sayang dari Mashiho.

"Kantin yuk haus nih butuh yang seger-seger." Ajak Guanlin.

Mereka bertiga pun ke kantin di kantin sudah banyak siswa siswi yang mengantri. Guanlin mencari meja kosong untuk dirinya dan kedua temannya duduk sedangkan Masiho dan Ayen di tugaskan untuk memesan makanan, matanya tidak sengaja bertemu sosok laki-laki bermata sipit yang menjewer telinganya tadi pagi.

Guanlin menghampiri Jeno yang sedang duduk sendiri.

"Kak, gua sama kedua temen gua boleh gabung duduk disini nggak?" Tanya  Guanlin setelah berada di depan Jeno.

"Sok atuh."

Guanlin mendudukkan dirinya di depan Jeno.

"Lu nggak makan?" Tanya Jeno memecah keheningan.

TRIPLE SHOOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang