55. Dekorasi Interior

3.1K 527 21
                                    

"Fiona, selamat datang!" sambut Marchioness Lily begitu melihat kedatangan Fiona. Seorang pelayan membantu gadis itu melepaskan mantel miliknya, lalu mempersilakan masuk ke area ruang makan.

Sesuai yang dijanjikan, Fiona mendatangi cabang restoran milik Marchioness Lily yang berada di distrik perbelanjaan elite kota Warwick. Fiona menyempatkan diri untuk pergi ke tempat yang dimaksud, sebelum menjalani sif siang di restoran rawon.

Letak restoran milik Lily memang tidak jauh dari restoran milik Lucas. Begitu Fiona melewati pintu, suasana khas kerajaan Benua Timur sangat terasa, sesuai negara asal Lily lahir dan dibesarkan. Nuansa oriental memenuhi setiap sudut ruangan, seperti dinding yang dicat merah, boneka kucing pemanggil pengunjung yang ada di kasir, serta lampion sebagai penerang ruangan.

Fiona mengedarkan pandangan ke sekitar. Suasanya sepi, mengingat Lily sengaja meliburkan restoran khusus hari ini, agar Fiona bisa lebih leluasa menilai interiornya.

Mata Fiona terhenti pada buku menu yang ada di atas salah satu meja kayu cokelat di dekatnya. Fiona meraih dan membuka-buka buku menu tersebut. Nama-nama makanan khas Benua Timur tertera di sana, dibagi ke dalam kategori pencuci mulut, makanan utama, sayuran, makanan penutup, serta minuman.

Benua Timur itu mirip seperti belahan bumi timur kalau di dunia asalku. Berarti, aku bisa mendekorasi ulang tempat ini seperti restoran makanan oriental di dunia modern. Hmm ... .

"Restoran kami telah berdiri selama empat tahun, tetapi satu tahun terakhir ini mulai jarang didatangi oleh pengunjung. Tidak hanya terjadi di cabang Warwick ini saja. Bahkan pendapatan dari cabang di kota lain mulai merosot juga," keluh sang Nyonya, seraya menggeleng-geleng. Ujung kipas tangannya yang tertutup diketuk-ketukkan pelan pada dahinya.

"Ah, maaf ... Mungkinkah di cabang Warwick mulai merosot semenjak kehadiran restoran rawon kami?" tanya Fiona dengan nada ragu. Ia takut kehadiran restoran rawonnya dianggap rival oleh Lily.

Namun, Marchioness Lily tergelak. "Kurasa bukan. Sebelum restoran kalian hadir, tempat kami sudah mulai menunjukkan kemerosotan. Lagi pula, kita menjual makanan yang berbeda, bukan?"

"Ah, saya pikir Anda menganggap kami saingan ... ."

"Memang, tetapi tidak sepenuhnya. Maka dari itu, aku ingin belajar darimu, apa yang kurang dari restoran ini dan mengapa para pengunjung sangat ramai mendatangi tempat kalian." Lily tersenyum.

"Hmm ... Baiklah." Fiona mengangguk-angguk. "Aku memang sudah menemukan beberapa hal yang bisa diperbaiki di sini."

"Oh ya? Tunggu sebentar. Pelayan," Lily memanggil pelayan yang sedari tadi berdiri di dekat mereka. Pelayan pria itu pun tampak mengerti isyarat dari sang nyonya. Ia berjalan cepat ke arah kasir, lalu mengeluarkan secarik kertas dan pena dari dalam laci. Kemudian, si pelayan kembali ke hadapan Fiona, bersiap menulis sesuatu.

"Nyonya, kapan terakhir kali Anda mengganti tata letak perabotan yang ada di ruangan ini?" tanya Fiona.

Lily tampak mengernyit. Sesaat kemudian, ia menggeleng. "Aku tidak pernah melakukannya. Apakah harus?"

"Untuk menciptakan suasana baru demi mengusir kebosanan pelanggan, sesekali didekorasi ulang cukup penting, Nyonya," terang Fiona singkat.

Gadis itu berjalan makin ke tengah ruang makan, memperhatikan segalanya. Lalu, ia mulai memasuki dapur. Sesaat kemudian, Fiona dapat menarik kesimpulan, mengapa Lily mengatakan bahwa restorannya yang berada di Warwick ini mulai jarang didatangi pembeli.

"Dari yang kusimpulkan, benar menurut Nyonya Lily kemarin, pencahayaan di restoran ini kurang." Fiona menunjuk dinding sisi depan yang terbuat dari bata. "Cahaya siang hari seharusnya lebih banyak masuk dari sana. Kita bisa menggantinya dengan kaca."

Kedai Rawon di Isekai (TAMAT - Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang