Part 4

1 1 1
                                    

Irsyad, Erza, Shalitta dan Reisya berjalan menuju ke kelas mereka. Saat memasuki kelas sudah terlihat sorotan mata dari Salma dan Karin. Shalitta yang menyadari itu langsung berkata.

" Weh ngapain mata lo liat gue sama Reisya kayak gasuka gitu haa" ucap Shalitta sedikit meninggi kan suaranya.

"Eeh emang gue gaboleh liatin lo, kan gue juga punya mata kali" jawab Karin dengan suara tidak kalah tinggi.

Reisya secepat mungkin menarik Shalitta agar tidak terjadi pertengkaran.

" Udah lit masih pagi sabar aja" ucap Reisya.

" Gabisa sya, mereka kayak dendam banget sama kita" jawab Shalitta.

"Ya udah biarin aja kan kita juga gak ganggu mereka" kata Reisya.

Pelajaran pertama dimulai, sama seperti kemarin bangku mereka selalu ramai dengan perdebatan. Tak terasa jam pelajaran terakhir pun akan dimulai. Guru mereka belum masuk ke kelas, Reisya ingin ke toilet.

" Lit izinin aku ya, aku mau ke toilet bentar" ucap Reisya.

"Mau aku temenin ?" Tawar Shalitta.

"Ga usah, cuma ke toilet doang ga lama kok" jawab Reisya.

Shalitta hanya menjawab dengan anggukan kepala. Melihat Reisya ke toilet sendirian Salma dan Karin mengikutinya untuk melancarkan aksi mereka. Sesampainya di toilet Reisya langsung masuk. Salma dan Karin menunggu sampai Reisya keluar. Reisya keluar dia terkejut melihat Salma dan Karin juga pintu utama toilet dikunci oleh mereka.

"Em kalian juga mau ke toilet, silahkan aku udah selesai kok" kata Reisya.

"Halah gak usah sok baik deh lo"
"Ngapain lo ngedeketin Irsyad gue haa" teriak Salma sambil mencengkram kuat rahang Reisya.

" Aku.. aku nggak ngedeketin Irsyad kok sal" ucap Reisya ketakutan.

" Gak ngedeketin apaan haa" bentak Salma.

Pllaakk...

Terdengar suara tamparan keras dari tangan Salma yang mengenai pipi Reisya.

" Aduh sakit sal" rintih Reisya sambil memegangi pipinya.

" Itu belum cukup" kata Salma.

Pllaakk.....

Pipi Reisya yang sebelah kini menjadi sasarannya.

"Aaww" rintih Reisya sudut bibirnya berdarah karna tamparan Salma yang keras.

"Sakit ? itu belum sesakit apa gue liat lo ketawa bareng Irsyad" ucap Salma dengan tangan menjambak kerudung Reisya.

Lalu dengan sekuat tenaga Salma membenturkan kepala Reisya ke tembok toilet hingga dari kepala Reisya terlihat darah segar mengalir. Dia juga menggunting rok yang digunakan Reisya.

" Ini yang paling pas buat lo" kata Salma.

Tiba-tiba Salma menusuk perut Reisya dengan gunting yang dia bawa.

Jreet....

" Eenghh ssa.. ssakiit ssaall" ucap Reisya dengan suara yang menahan sakit.
Seketika darah mengalir sangat banyak dari perut Reisya.

" Sal Lo apain Reisya " Karin terkejut dengan apa yang dilakukan sahabatnya.
" Nanti kalo kita di keluarin dari sekolah gimana" tanya Karin cemas.
" Udah Lo diem aja, ayo kita pulang biarin aja dia disini "  jawab Salma.
" Tapi sal... " Kata Karin.
" Udah ayo gausah tapi tapi an" ucap Salma.
" Sya Lo gapapa kan " tanya Karin kepada Reisya yang hampir tak sadarkan diri tapi dia sudah tidak mampu untuk menjawabnya.
" Lo ngapain sih udah ayo tinggalin aja" ajak Salma.

MY LIFE JOURNEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang