⚾: 5. Arena balap!

31.4K 1.5K 430
                                    

Tandain typo 📌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandain typo 📌.

5. Arena balap!

Pemuda dengan seragam jersey yang masih melekat di tubuh atletisnya dengan nomor urut angka kosong lima, dan terdapat nama Sagara Devando di atas nomor urut kaosnya itu. Kini mulai melangkah meninggalkan Kenzie, seorang diri, dan itupun tanpa adanya perasaan bersalah atas perbuatannya barusan.

Masih dengan pemuda itu ... Sagara, kini mulai melangkah keluar dari gedung tua tersebut. Gedung yang menjadi tempat terfavorit kedua, setelah lapangan bola bisbol, yang mana berada persis dibelakang gedung itu pula.

Lapangan yang biasanya digunakan untuk mereka berlatih.

Dengan langkah kaki yang terkesan cepat, serta percaya diri, cowok itu mulai menuju kearah parkiran tempat dimana dirinya telah memarkirkan mobil balapnya, yaitu - Suzuki Baleno tahun 1997, mobil tahun 90an yang telah dimodifikasi sedemikian rupa. Yang dimana, telah mengalami sejumlah perubahan agar kinerja dari mobil tersebut meningkat.

Contohnya, modifikasi yang bisa mencakup suspensi yang dimana disetel agar dapat menanggapi dengan baik, mulai dari; rem balap yang lebih efisien, velg dan ban khusus balap untuk meningkatkan traksi. Serta mesin yang telah ditingkatkan untuk memberikan daya yang lebih besar, dan sistem knalpot modifikasi untuk meningkatkan aliran udara dan suara. Jangan lupakan juga, eksterior mobil yang telah dilengkapi dengan Aero kit untuk meningkatkan stabilitas at high speeds, dan interior yang diubah ke- roll cage, kursi balap, dan sistem keamanan yang sesuai selera pemuda itu, tentunya masih sesuai dengan standar balap.

Semua yang Sagara ubah pada mobil Suzuki Baleno tahun 90an-nya itu, bertujuan untuk meningkatkan performa, dan keadaan mobil saat akan digunakannya dalam ajang balap, contohnya pada malam ini.

"Jadi, malam ini?" tanya Rendy, setelah Sagara telah sampai pada area parkir mobil, dan langsung menuju pada mobilnya pula.

Sagara yang telah sampai melirik sejenak kearah Rendy, lantas mengangguk mengiyakan. "Jadi," jawabnya, sembari menghisap rokok yang tinggal setengah itu.

"Nggak bisa diundur Gar? Kita barusan aja, selesai latihan tadi."

"Enggak bisa. Lagian kalo gue nggak datang, tuh anak, bakalan ngelunjak nantinya." Terus terang Sagara menjawab, sembari menghabiskan rokoknya, lalu membuang puntung-an itu, ke tanah, tak lupa menginjak puntung rokok itu hingga padam.

Terlihat mobil sedan hitam pengeluaran tahun 90an, mulai memasuki area, arena balap. Hingar-bingar suaranya pun, terdengar sangat ganas disaat akan mendekati garis start yang telah diisi oleh sang penantang yang mengajaknya pada tempo siang hari tadi, disaat pertandingan bola bisbol telah usai dilaksanakan.

BASE OBSESS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang