Hello, Apa kabar semuanya🤗
Jangan lupa vote dan komen ya😉
1 kata dari kalian untuk Bara apa?
Jawab ya😁Chapter 5: Malam pertama
"Mana mungkinlah cowo hamil, ngadi-ngadi Lo" ucap Zia sambil menunjukan wajah betenya.
"Tapi Lo kenapa jadi keringetan cil? Bukannya biasanya Lo kedinginan Mulu".
Tanpa jawaban Zia pun langsung menghapus keringat di dahinya,
Sebenarnya bukan karena cuaca yang panas yang membuat Zia berkeringat, melainkan itu adalah kali pertama Zia memegang roti sobek di perut Bara.Tok..tok ..tok...
Suara ketukan pintu dari luar, Zia pun langsung membuka luas pintu kamarnya." Sorry bar tadi gue kewarung dulu nyariin cemilan buat Lo" melempar Susu REAL GOOD pada Bara.
Bara pun menangkapnya dengan wajah sumringah " Yeeey Makasih".
Susu Real Good merupakan Minuman favoritnya Bara dari dulu, Bara tidak terbiasa untuk sarapan menggunakan nasi di pagi hari, untuk mengganjal perutnya agar tidak kosong susu Real Goodlah solusinya.
***
Zia:
Beberapa jam lagi gue
Ke Kediaman PRADIPTA"Chatting sama siapa cil?
Serius banget" ucap Bara yang sejak tadi memerhatikan Zia yang sibuk dengan ponselnya.Zia Pun langsing mematikan ponselnya " gak ada" sembari tersenyum tipis.
"Sayang Mama papa pulang duluan ya , nanti kamu bawa istri kamu pulang ke Rumah kita, jangan ke Apartemen ya!" Seru Bu Dian sambil mengusap lembut kepala putranya.
"Kamu sama istri kamu Bar, bukan sama Andi, Oky" ucap pa Yudi sambil tertawa ringan menatap Andi.
"Siap om Andi nganterin sampai depan Rumah aja nanti" sahut Andi sambil mengangkat ibu jarinya.
***
Jam 20:37
Bara dan Zia telah sampai di kediaman PRADIPTAMelihat mobil Bara memasuki pagar para pelayan di rumah itupun langsung mendatangi untuk membawakan barang bawaan Bara masuk.
"Barang saya jangan di bawa kedalam!" Perintah bara pada pelayannya.
"Siap tuan muda".
"Kenapa" ucap Zia yang kebingungan
"Emang kita ga jadi tinggal di sini ya?".
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA
Teen Fictionpadahal cuma mau main petek umpet eeeeh malah dapat istri? emang ngumpetnya dimana sih RAIHAN BARA PRADIPTA seorang CEO muda yang di tuntut ayahnya untuk memberikan pewaris untuk keluarga mereka akankah Raihan menyetujui keinginan orang tuanya itu...