9.Bara

34 31 13
                                    

Maaf ya typo bertebaran🙏

Kalau ada yang salah tandaiin aja ya biar aku benerin😁

Jangan lupa vote dan komennya ya😊
Sehat selalu kamu🤗

Chapter 9 : Tamu dadakan.

*****

Sambil menikmati sekotak susu Real Good barapun menyimak perkataan istrinya.

"Jadi waktu itu aku pulang sekolah biasanya aku bareng Valdo__"

"Siapa Valdo?" Tanya Bara memotong perkataan Zia.

"Teman gue. Yaudah mau lanjut apa ngga nih?".

Barapun menganggukan kepala dan Ziapun langsung melanjutkan Ceritanya " jadi waktu itu Valdo lagi sakit dan gak sekolah, jadi aku pulang sendiri..hmm,," Ziapun sedikit berpikir mengingat kejadian waktu itu.

"Apa lagi cil?" Tanya Bara penasaran.

"Hari itu hujan lebat sama petir-petirnyakan, Gue sendirian di stasiun Bus. Sedangkan gue Punya trauma sama hujan__"

"Kenapa trauma hujan?" Tanya bara spontan.

"Hiks..Selesain dulu cerita gue baru nanya yang lain." Gerutu Zia kesal.
"Jadi Gue nangis ketakutan di Stasiun sendiri udah kaya orang gila deh Gue waktu itu__"

"Masih sampai sekarang tuh." Ucap bara tertawa yang langsung disambut pukulan yang cukup keras dari Zia dibahunya "Hiks,,Sakit cil" ucap Bara menangkap tangan Zia".

"hm...Gimana kalau Lo ceritanya dirangkulan gue cil?" Tanya Bara ngasal.

"Kenapa ga dari tadi aja sih".jawab Zia melingkarkan tangan Bara dibahunya yang berhasil membuat Bara kaget.

"Yaudah lanjut ceritanya Cil!" Seru Bara.

"Waktu itu ada mobil yang ngehampirin aku, terus orang didalamnya itu memberikan tumpangan pulang. Singkat cerita dia pinjemin jaketnya ke aku yang kedinginan, dia anterin aku kerumah.
Setelah hari itu kami gak ketemu lagi, namanya aku juga ga tau, satu-satunya yang aku punya cuma foto yang dikamar aku waktu itu."

"Kamu dapet fotonya dari mana?" tanya Bara.

"Di dalem jaket dia." Jawab Zia.

Krrrrrrreeeeek....

"Bunyi apa tuh." Ucap Bara terkekeh saat mendengar suara perut istrinya.

"Aku laper." Jawab Zia memelaskan wajah imutnya itu.

"Cil lo ngerasa ada yang aneh ga,,hm..?" Tanya Bara serius sambil mendekatkan wajahnya pada Zia.

"Apa?" Tanya Zia polos.

"Lo tadi ngomongnya aku kamu." Ucap Bara pura-pura salting.

"KHILAF GUE." Jawab Zia menjauh dari Bara. "Gue laper cariin gue makanan diluar!".

"Hiks..Ogah gue".

Jawaban singkat dari Bara langsung membuat Zia kesal karena ia sangat lapar tapi mager keluar.
Ziapun merebut susu kotak yang sedang di nikmati Bara.

"Gue laper Lo harus lapar jua" ketus Zia.

"Yaudah kembaliin susunya!
Nanti gue suruh Andi beliin makanan buat lo." Ucap Bara sambil menyalakan ponselnya.

Bara:
Bocil laper mau makan!

Malaikat 😇😜:
Ga peduli 😂

Bara:
Oooh gitu👍
Bonus bulanan Lo kayanya
Bulan ini ga ada deh😜

Malaikat😇😜:
Datengin aja ke kamar gue ada masakan di dapur sisa subuh tadi😂
Terus sayur, sama bahan masakan ada banyak di kulkas gue😎
Siapa tau mau bikin sendiri

Bara:
Makasih malaikat gue😘

Malaikat😇😜:
🤢

*****

Barapun kembali fokus kepada istrinya "ambil aja ditempat Andi di sana banyak makanan katanya!"

"Yeeee." Jawab Zia singkat sambil melempar kotak susu kepada Bara.

"Nyiprat kebaju gue cil." Ucap Bara kesal karena percikan susu mengenai pakaiannya.

Ziapun pergi ke Apartemen Andi sendirian, sedangkan Bara fokus dengan pekerjaanannya di kamar.

Tok...tok..tok..

"MASUK AJA CIL!
GA USAH PAKE NGETOK PINTU SEGALA, KAN PINTUNYA GA GUE KUNCI" teriak Bara dari dalam kamar.

Nyiiiiiiit....Bunyi pintu perlahan terbuka

"Sayaaang..."

Panggilan manja dari luar kamar yang berhasil membuat Bara bergegas  berlari ke arah sumber suara.

"Kamu dimana sayang?"

"Bara disini ma" ucap Bara sambil membentangkan kedua tangannya.

"Eeemmmoch.. anak mama sayang"
Ucap Dian seraya memeluk dan mencium putra kesayangannya itu.

"Kenapa kesini ga bilang?"

"Mama mau ngasih seprey" ucap Dian sumbringah.

"Survei kali ma" sahut Bara ngasal

"SURPRISE YANG BENER WOOY" teriak Zia yang baru datang dari luar.

"Ngga, bukan surprise " jawab Dian terkekeh " mama emang mau ngasih seprey, bentar lagi datang ko".

"Apain sih ema-emak malah ngasih begituan, kan Bara bisa beli" keluh Bara yang heran dengan ibunya.

Dianpun mulai celangukan memperhatikan setiap sudut tempat tinggal anaknya yang terakhir ia kunjungi 2 bulan yang lalu.

"Zia sayang sini deh" tutur Dian sambil mengisyaratkan tangannya.

"Iya ma, kenapa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang