Everything About Haru

6 0 0
                                    

"Apa yang salah dengan ku.... "
"Apa yang mereka sembunyikan"
"Kenapa mereka tak menerima ku di Osaka sana"
Perkataan yang selalu pemuda ini lontarkan di pikiran nya setiap malam atau bisa di sebut overthinking.

Ucapan itu terus menerus di ulang sampai ia tertidur bagi Haru kata kata itu seperti lagu tidur yang berputar sampai ia tertidur masuk ke dalam dunia mimpi yang penuh dengan fantasi.






Haru melihat kedua orang tuanya berjalan pergi dirinya tak bisa bergerak hanya bisa berbicara..
"MAMA!"
"PAPA!"
"jangan tinggalkan Haru sendirian... "
Tangan Haru mencoba menggapai kedua orang yang ia teriaki.

"Maaf kan kami Haru, kami harus segera pergi.. " ucap mereka bersamaan
Butiran demi butiran air keluar dari mata Haru tanpa seizinya.

----------------------------

Haru bangun dengan keringat serta air mata di tepi matanya
"Hah... Hah.... Hanya mimpi... " ucap nya
Haru melihat jam
"Oh shit.. SUDAH JAM 7:00"
kemudian ia beranjak cepat ke kamar mandi tanpa mempedulikan hari apa hari ini.

Haru sudah mandi air nya sungguh dingin
Haru melihat kalender
"INI HARI MINGGU"
Haru frustasi sia sia ia mandi air dingin .

Daripada Haru di kira tetangga ada gangguan mental karna teriak mulu jadi Haru kembali ke alam mimpi.






Tringgg tringggg

Suara HP berbunyi Haru masih setengah bangun pun menekan tombol berwarna hijau di layar HP
"Datang lah ke osaka" lalu telepon mati.

Dengan keadaan setengah sadar Haru mencoba mengloading apa arti dari kata kata tersebut.

"Anjir...Am I made a mistake? "

Begitu lah gumam Haru saat sudah mengerti apa maksud dari telepon tersebut.

Keesokan harinya Haru benar benar pergi ke Osaka memerlukan 3 jam dengan memakai Shinkansen.

Kini Haru di depan rumah nenek nya dengan tangan bergemetar ia memencet bel dari rumah itu.

"Sebentar"

Ceklek

"Oh, semuanya sudah di ruang keluarga"

Haru memasuki rumah itu mencari ruang keluarga, saat sudah ketemu Haru memasuki ruangan tersebut.

Membicarakan siapa yang mengadopsi anak bernama Haru di depan Haru sendiri banyak yang menolak bahkan membanting meja karna kesal.

"Oke semuanya, aku tau aku hanya beban bagi mu tetapi aku juga tidak mau kalian sebagai orang tua ku" ucap Haru menekan kalimat orang tua.

Dan keluar dari rumah melihat arah HP ia lanjut ke Miyagi untuk kerumah nenek nya bagian ibu.

Walaupun keluarga dari ayah begitu jahat keluarga bagian ibu menerima Haru dengan ikhlas, bahkan Haru dekat dengan saudara bagian ibu. Haru menemui nenek nya dan saudara nya sebulan sekali atau dua kali.

Karna sudah mau sore, Haru pulang ke Tokyo.

Seperti kemarin Haru menggumam kan kata kata itu kembali, sampai tertidur.







{ ok Akarie, Tryo, dll itu sudah selesai, ya sekolah nya}

Cerita Haru masih lanjut, untuk chap ini sampai sini saja

A Invisible One.....   S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang