Setelah insiden kecil di apartemen milik Kevin, Natalie sangat malu bertemu dengan Kevin. Ia berusaha menghindar agar tidak bertatapan secara langsung dengan Kevin.
Setelah sampai di penginapan, Natalie sengaja langsung ke kamarnya. Ia beralasan ingin segera mandi karena perjalanan yang lumayan jauh membuat badannya agak lengket.
Kevin menunggu Andrew dan Natalie di lobi penginapan. Setelah Andrew mengirim pesan alamat penginapan untuk mereka selama dua hari di puncak. Tentunya kesempatan begitu terbuka lebar bagi Kevin. Hanya saja mengingat Natalie yang mengompol membuatnya kehilangan semangat.
Rasanya semua itu seperti momok yang sangat memalukan bagi Kevin. Ia masih penasaran dengan Natalie. Sejauh mana gadis matrealistik seperti Natalie akan menolak Kevin. Ia masih berusaha mencari celah untuk menaklukkan gadis yang awal bertemu ia selalu ia sebut dengan gadis gila.
"Mana sekretarismu? Dia tidak ikut?" tanya Kevin yang melihat hanya Andrew yang menemuinya di lobi penginapan.
"Dia langsung ke kamar," jawab Andrew datar.
"Wow makin agresif aja." Kevin tertawa. "Ini seperti pertanda jika Natalie tidak sabar ingin melakukannya."
"Dasar omes!" Andrew memukul lengan Kevin. Teman dekatnya itu tidak pernah sedetik pun melepas bayangan wanita saat bersamanya.
Berasal dari keluarga kaya membuat Kevin bebas melakukan apa saja. Apalagi wanita, mereka akan mendekat tanpa diminta.
"Ayolah, enggak usah sok polos. Dia itu hanya memancing. Aku saja yang tidak bertemu bisa membaca jelas isyaratnya."
"Kev, kita ke sini untuk kerja bukan yang lain. Jadi jangan macam-macam dengan Natalie." Andrew memberi peringatan pada Kevin. Ia tidak ingin Natalie menjadi objek percobaan Kevin karena ditinggal menikah mantan kekasihnya beberapa hari yang lalu.
"Dua macam tidak masalah."
"Kevin!"
"Kamu lagi PMS apa enggak dapat jatah bulanan? Sensi amat. Hidup itu harus dibuat senang, loh. Ada gadis cantik di depan mata kenapa harus dianggurin?"
"Tapi enggak setiap gadis harus kamu perlakukan seperti itu." Andrew menggeleng mendengar moto hidup temannya. Wanita selalu menjadi prioritas utamanya meskipun ia mempunyai seorang kekasih.
Sering bolak-balik Jakarta-Bandung membuat Kevin merasa bebas dari pengamatan sang kekasih. Saat menetap di Jakarta untuk bekerja dengan sahabatnya membuat Kevin semakin bebas untuk berkencan dengan wanita manapun. Setiap malam sepulang bekerja ia selalu menyambangi klub malam hanya untuk bersenang-senang.
Hingga saat sang kekasih memutuskan menikah membuat Kevin marah dan frustasi. Bukan tanpa alasan ia marah dan frustasi. Sang kekasih lebih memilih menikah dengan ayahnya dari pada dengannya. Kevin merasa terpukul karena merasa telah dibohongi.
Sejak saat itu ia memutuskan meninggalkan pekerjaannya dan fokus dengan usahanya yang berada di Bandung. Ia ingin melupakan sang kekasih dan berusaha membalas rasa sakitnya pengkhianatan.
Sosok Natalie cukup menyita perhatiannya. Gadis cantik yang terlihat begitu terobsesi dengannya saat pertama kali bertemu. Akan tetapi, gadis itu malah terlihat menantangnya, membuat Kevin semakin penasaran.
Apa lagi dalam satu bulan mereka akan sering bertemu karena event yang diselenggarakan tempat Natalie bekerja. Kevin menjadi satu-satunya EO yang dipercaya untuk mengerjakan event tersebut. Satu hal yang sangat menguntungkan baginya untuk mendekati Natalie.
***
Setelah merasa siap, Natalie mencoba melupakan kejadian yang terjadi antara dirinya dan Kevin. Ia tidak mau mengingatnya terus dan membuatnya tidak bisa berkonsentrasi saat bekerja.
![](https://img.wattpad.com/cover/329550018-288-k379029.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One Thousand Percent Love
RomanceMenikah dengan bos kaya? Siapapun pasti mau. Natalie seoran wanita yang mengincar pria kaya untuk menjadi suaminya. Tidak mau hidup susah seperti masa lalunya membuat Natalie terobsesi dengan lelaki kaya. Pertemuannya dengan Kevin membuat wanita itu...