12

400 56 2
                                    

Meng Sad kalian tidak vote, cuma numpang baca doang 😢

"PAGI MEK!" hanzo merangkul pundak Zilong dan dibalas senyuman oleh zilong "pagi cok" hayabusa yang melihat kejadian itu meminta maaf kepada Zilong. Zilong tak mempermasalahkan hal itu, bahkan ia menganggap itu adalah sapaan terbaik setelah ucapan 'morning lil dragon' oleh Ling.

"Woah lo habis kena perkosa om om atau gimana?" Zilong menaikkan sebelah alisnya "maksud lo?" Hanzo menatap Hayabusa memberi kode, hayabusa hanya mengangguk lalu menatap Ling yang dengan santai meminum susu coklat dan memberikannya ke Zilong.

"Hanzo, pindah aja yuk" Hanzo mengangguk lalu pergi bersama hayabusa. Zilong menoleh ke arah Ling ingin bertanya apa yang terjadi "kenapa tuh dua?" Ling menggeleng dan memberikan susu yang barusan ia minum.

"Hmm, lo suka coklat? bukannya kemarin strawberry ya?" Ling menoleh ke arah lain menutupi wajahnya yang malu "i.. i like chocolate now" ucapnya.

Zilong terkekeh. Mereka masuk kekelas, disaat mereka melewati lab, mereka mendengar suara aneh disana. "Ling.. lo dengar ga?" Ling mengangguk.

Zilong menempelkan badannya kedinding lalu merayap perlahan kekamar mandi layaknya seperti cicak. "Shuut, sini Ling" ucapnya sambil menepuk pelan dinding disebelahnya.

Ling menurut dan menempelkan badannya ketembok juga "a-ahh~ nataan!" Ling membelakkan matanya kaget, begitu juga Zilong. "AFFAN TUH?!"

"AAAA!" Teriak Zilong ketika melihat Yin bersama Xavier ikut menempel didinding. "berisik amat lo ngentod" ucap Zilong sembari menepuk kepala Yin.

Xavier tak terima dengan hal itu langsung menatap Zilong dengan tajam. Ling yang melihat itu, menatap tajam Xavier "mata lo dijaga." ucap Ling.

Xavier menatap Ling kaget karena Ling membela Zilong kali ini, biasanya ia akan menertawakan Zilong. "tch" decihnya.

"AAHH!" Zilong dan Yin mendorong pintu kamar mandi. "WOI NATAN ANJENG!" teriak Yin. Natan yang tadi sedang membantu Aamon memasangkan bajunya langsung berbalik "sopan masuk ke kamar mandi tanpa diketuk?"

Zilong menarik kaos hitam natan dan menatapnya "sopankah ngentod ditoilet sekolah?" ucapnya tak terima. "Serah gua lah anjir" natan ingin memukul kepala Zilong tetapi tangannya ditahan Ling.

"Bleee :P" ejeknya. Natan menatap Ling tak percaya "oh gua paham" Natan menggendong Aamon dan mencium bibirnya "makanya jangan mancing."

Aamon menutupi wajahnya di pundak Natan, Zilong mendecih dan merangkul pundak Ling "hmph! gua tandai tuh duo bucin" ucapnya. Ling mencium pipi Zilong, zilong yang dicium kaget dan membelakkan matanya.

"Ayo balik" Ling membalas rangkulan Zilong, menyeretnya sembari mengelus kepalanya. "Tch! Kak vier! Aku kapan digituin?" Xavier terkekeh mencium bibir Yin, lalu menggendongnya ala koala.

"Nih udah digituin" Yin menatap Xavier dengan tatapan bahagia "HOREEE!"

***

Zilong memasuki kelasnya dengan wajah yang memerah, Ling hanya mengelus rambutnya dan membiarkan Zilong memasuki kelas terlebih dahulu. Zilong duduk dikursi milik mellisa kemudian Ling duduk disebelahnya.

"ini kursi melisa, sono lu! lo tuh ga di ajak" zilong mendorong Ling secara paksa. Ling menahan tangan Zilong dan menarik tangannya, Zilong yang tertarik hingga terjatuh dipaha Ling.

"Ahk! aduh.." Zilong mengelus kepalanya sembari menatap kanan kiri hingga ia melihat tonjolan besar 'njir besar.' Ucapnya kaget, ia langsung membenarkan posisinya kembali.

Ling hanya menatap wajahnya yang memerah itu lalu terkekeh. Melisa yang baru masuk dan ingin menduduki kursi miliknya, hanya bisa menepuk kepalanya sendiri "perasaan baru semalam berantem nih duo." Ia berakhir duduk dikursi Ling sebelumnya "hmph! sialan!"

***

Zilong dan Ling sekarang sedang rebahan diasrama mereka "Ling gua bosen.." Ling yang sedang bermain ponselnya disofa menoleh. "What do you want lil dragon?" Zilong melihat ke arah poster dihadapannya, dimana terdapat robot terbaru dan mahal.

"Gua mau robot robotan itu, katanya dia bisa ngusuk kita sama meluk kita." Ling beranjak dari sofa dan tidur dikasur disebelah zilong "jadi lo ga suka gua peluk?" Zilong menggeleng "bukan gitu.. cuma pengen punya aja"

Ling mengangguk, ia mengambil ponselnya dan menelfon nomor yang ada di poster itu

"Halo? Ada Apa Ling?" tanya seseorang yang mengenal Ling. Zilong langsung duduk ketika mendengar orang itu ternyata kenal dengan Ling "hey baxia, berikan aku robot robotan wanita yang terbaru itu."

Baxia, sang pemilik perusahaan boneka baru itu ternyata kenal dengan Ling bahkan mereka seperinta dekat. "Baiklah, ukuran apa?" Ling menarik Zilonh dan memeluknya dalam dekapannya "jumbo?"

Baxia terkekeh, lalu ia menyiapkan boneka pesanan Ling dan mematikan ponselnya. "Pesananmu akan datang, lil dragon" Zilong memeluk Ling dan mengendus dada Ling.

"Ling.. kenapa gua bisa miskin ya? Bukannya dulu gua kaya?" Ling mengusap kepala Zilong dan mengecupnya "ini adalah permintaan Ibumu." Zilong semakin erat memeluk Ling.

"Hei Zilong, mau tinggal dirumahku ga?" Zilong menatapnya kaget "apa-apaan lo!? gua ga ada uang njir." Ling menampar bibir Ling pelan "word zilong, lagipula kemarin aku gabut karena kamu tinggal seharian tau, jadi aku beli aja rumah."

Zilong menatapnya kaget, ia sontak duduk dan menarik kerah baju Ling "gila lo njir?! kalau habis uang lo gimana?!" Ling hanya menatapnya datar "udah udah, lagipula Bunda juga ga masalah sama hal itu asal sama kamu."

"Bunda?"

Ting Tong

Ling beranjak dari kasurnya "paketnya datang" ia melepas pelukannya dan membuka pintunya. Terdapat 3 pria dengan seragam perusahaan Baxia dan 2 kotak besar yang mereka bawa.

"Bawa masuk" ucap Ling datar, lalu ia pergi kekamar mandi. Meninggalkan Zilong bersama tiga orang itu "wah besar juga paketnya Ling, robot ternyata sebesar ini?"

Sementara zilong sibuk dengan paket itu, salah satu pekerja itu mendekat kearah Zilong "hei nak, kau mau melihat sesuatu yang lebih keen daripada robot ini?" Zilong mengangguk polos. Pria itu mengeluarkan boneka katak kecil dari sakunya "ini, kau bisa menggantungkannya dikamar mandi"

Zilong awalnya berfikir kenapa harus menggantungkannya dikamar mandi? Apa tak bisa dikasur? Tapi jika ditolak tak enak bukan? Mau tak mau Zilong menerimanya, dan menunduk berterima kasih pada pekerja itu.

"M..makasih ya om hehe" Pria itu mengangguk, lalu mengambil sebuah papan yang ada dimeja mereka, papan itu berisi berkas berkas dan surat penerimaan boneka besar itu.

ceklek

Ling keluar dengan keadaan tanpa kaos, hanya mengenakan celananya saja "AH! LING!" Zilong berusaha menutupi badan Ling agar tak dilihat oleh orang itu. "PAKAI BAJU LO!" Ling hanya menatapnya datar, ia menarik lengan zilong dan menciumnya "shuut.. i just wanna play with u"

Zilong membelakkan matanya "gila lo?! ada orang anjiir" bisiknya pelan. Ling tak peduli dengan itu, ia malah memangku Zilong di kasur dan mengelus pahanya.

"Njir gua diperkosa kah ini?" bisiknya lagi lagi, ia takut jika para pekerja itu melihatnya. "Tuan, kami sudah selesai, kami izin undur diri" pekerja itu mengambil papan itu dan memberikan berkas-berkasnya.

"Silahkan hubungi kami jika ada kerusakan Tuan" pekerja itu mundur sembari menundukkan kepalanya. "Kenapa mereka gitu dah?" Ling menggeleng berpura pura tak tahu "ntahlah, udah buka noh robotmu."

Zilong membukanya dan membelakkan matanya saat melihat bentuk dan postur tubuh robot itu. "LING!?"

Rich FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang