Part 5

1 1 0
                                    

Salah satu teroris menyerang balai kota, dan hendak membunuh semua orang yang ada di dalam.

"Ah, teroris lagi! Tidak bisakah kalian mengganggu orang-orang penting?" Kata Mohn Sather.

Kemudian dia masuk ke balai kota.

"Berhenti!" Kata Mohn Sather.

"Hah, siapa kau? Berani sekali memerintah ku seperti itu!" Kata teroris itu.

"Aku adalah pembasmi teroris di Beijing, Mohn Sather!" Kata Mohn Sather.

"Oh, kau adalah pembasmi teroris? Wah, aku terkejut. Oops, maaf." Kata teroris itu."

"Sebaiknya kau berhenti, atau kau akan mati!" Kata Mohn Sather.

"Hah, memangnya apa yang bisa dilakukan oleh pembasmi teroris seperti mu? Merengek agar para teroris berhenti menyerang kota?" Kata teroris itu.

"Tentu saja tidak, tapi kami biasanya melakukan ini." Kata Mohn Sather.

Tanpa peringatan, dia menembak teroris itu dengan laser nya, dan tepat mengenai kaki nya. Teroris itu pun terjatuh, dan Mohn Sather segera menahan nya.

"Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk mu, anak kecil!" Kata Mohn Sather.

"Aku bukan anak kecil, aku sudah kuliah!!!" Teriak teroris itu.

"Kuliah, tapi otak mu masih seperti balita! Percuma saja orang tua mu membiayai kuliah mu, pangsit rebus!" Kata Mohn Sather.

"Wah, dia pahlawan!" Kata orang-orang di balai kota.

"Tenang, semuanya. Teroris sudah ditangkap, sekarang kalian bisa melakukan aktivitas seperti biasa." Kata Mohn Sather.

"Baik, pahlawan Beijing." Kata orang-orang di balai kota.

Setelah itu, Mohn Sather membawa teroris itu ke penjara.

"Pak, tolong jaga pangsit rebus ini dulu, ya. Saya masih ingin mencari teroris yang lain. Sampai semuanya tertangkap, kalian bisa berikan hukuman sesuai undang-undang teroris, yaitu hukuman mati." Kata Mohn Sather.

"Baik, tuan robot misterius." Kata polisi.

"Nama ku Mohn Sather." Kata Mohn Sather.

"Oh, maaf. Maksud ku, tuan Mohn Sather." Kata polisi.

Kemudian dia pergi mencari teroris yang masih tersisa di kota Beijing.

Mohn SatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang