Part 7

1 1 0
                                    

Sesampainya di sana.

"Oh tidak, bangunan itu telah diledakkan oleh teroris! Kita terlambat!" Kata polisi.

"Tidak ada kata terlambat, pak." Kata penembak misterius itu.

"Itu benar. Ayo, kita cari teroris itu!" Kata Mohn Sather.

Namun saat mereka hendak pergi, tiba-tiba ada suara tembakan dari atas sebuah bangunan, dan mengenai salah satu polisi. Polisi itu pun mati, karena kepala nya tertembak.

"Hei, bangun! Ayo bangun, jangan tinggalkan kami!" Kata polisi yang lain.

"Sial, teroris itu ingin main-main dengan kita! Lihat saja nanti!" Kata penembak misterius itu.

"Penembak misterius, awas!!!" Teriak Mohn Sather sambil mendorong nya.

Lalu sebuah roket melesat di atas mereka, dan mengenai bangunan yang lain hingga meledak.

"Cukup, aku sudah mulai kesal! Demi presiden ke dua, aku akan membunuh kalian semua, teroris sialan!" Kata penembak misterius itu dengan marah.

"Itu dia!" Kata Mohn Sather.

"Mana? Mana dia?" Kata penembak misterius itu.

"Ya, mana dia?" Kata polisi.

"Di sana! Dia ada diatas gedung kosong itu, dan dia bersama seorang penembak jitu!" Kata Mohn Sather.

"Bagus, sekarang rasakan kemarahan ku! Tembak dia!" Kata penembak misterius itu.

"Tembak!" Kata Mohn Sather.

Mereka pun menembak dua teroris itu, dibantu oleh para tentara yang baru saja datang. Namun anehnya, para teroris itu semakin banyak.

"Tunggu, kenapa mereka semakin banyak? Apakah itu markas mereka?" Kata penembak misterius itu.

"Bukan, itu hanya tempat mereka bersembunyi. Tapi aku tahu markas mereka yang asli." Kata Mohn Sather.

"Di mana?" Kata penembak misterius itu.

"Aku akan memberitahu mu nanti, setelah kita menghabisi para daging cincang itu." Kata Mohn Sather.

"Baiklah." Kata penembak misterius itu.

Beberapa saat kemudian, sebuah helikopter datang.

"Gawat, helikopter teroris datang!" Kata Mohn Sather.

"Apa? Helikopter teroris?" Kata penembak misterius itu.

"Ya!" Kata Mohn Sather.

Tiba-tiba helikopter itu menembakkan roket kearah mereka.

"Menghindar!!!" Teriak Mohn Sather.

"Sial!!!" Teriak penembak misterius itu.

Syukurlah mereka berhasil menghindar, sebelum akhirnya roket itu meledak.

"Ah, untung saja kita masih hidup." Kata penembak misterius itu.

"Ya, kau benar." Kata Mohn Sather.

"Oh, lihat! Para tentara menembak helikopter itu!" Kata penembak misterius itu.

"Baguslah, jadi kita bisa fokus ke target kita, yaitu teroris yang berada diatas gedung. Ayo kita lanjutkan!" Kata Mohn Sather.

"Ayo!" Kata penembak misterius itu.

Lalu mereka berdua kembali menembak para teroris yang berada diatas gedung, dan para polisi ikut membantu.

Mohn SatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang