Six

1.3K 122 42
                                    

⚠Don't Copy My Book⚠

[Name] saat ini tengah berlari menuju kelasnya, ia tadi bangun kesiangan dan alhasil ia harus mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata rata bahkan tadi ia juga dengan nekat langsung melompati gerbang sekolah dan untungnya sedang tidak ada satpam.

Terlalu fokus dengan acara berlarinya [Name] sampai tak sadar jika ada seseorang di depannya sampai..

Brukh

[Name] yang nabrak [Name] juga yang terjatuh. "Akh sial.." rintih [Name] sambil memegang bokongnya yang sakit karna langsung mendarat di lantai dengan cukup keras.

"Maaf, apa kau terluka?" Tanya orang yang [Name] tabrak tadi sambil mengulurkan tangannya guna membantu [Name] untuk berdiri.

[Name] yang merasa jika ada suara seseorang dan ada tangan di depannya langsung mendongak melihat wajah orang yang tadi ia tabrak. Tanpa membalas uluran tangan itu [Name] langsung berdiri.

"Maaf" setelahnya ia langsung berlari lagi menuju kelasnya meninggalkan seseorang tadi yang tengah tersenyum miring setelah kepergiannya. "Menarik"

-

Ketika sampai di kelas, [Name] langsung duduk di kursinya tanpa memperdulikan tatapan bingung dan bertanya dari teman sekelasnya. Dan untungnya belum ada Guru yang ngajar.

"Kau kenapa?" Tanya Yola dengan nada khawatir. [Name] menggeleng.

Kring
Kring
Kring

Bersamaan dengan bunyinya bell seorang Guru datang dengan satu anak laki laki di belakangnya. Seketika suasana kelas menjadi ramai karna pekikan pekikan dari kaum hawa.

Sedangkan [Name] hanya diam menidurkan kepalanya di atas lipatan tangannya tak peduli dengan pekikan pekikan dari teman sekelasnya yang mengganggu telinga.

Awalnya ia memang tak peduli, namun ketika anak laki laki itu menyebutkan namanya seketika ia langsung tertegun dan mengangkat kepalanya.

"Perkenalkan teman teman namaku Raymond Escobar" ucap anak laki laki itu mengenalkan diri dan tersenyum manis yang seketika mengundang jeritan jeritan kaum hawa, bahkan sampai ada yang pingsan.

Tapi tak ayal juga ada yang mengatakan jika visualnya BoEl masih lebih ganteng di banding anak laki laki itu. Dan para kaum adam hanya bisa diam membisu karna saingan mereka semakin bertambah.

Sedangkan [Name] memandang anak laki laki itu dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan. Anak laki laki itu adalah orang yang ia tabrak tadi.

"Raymond Escobar? Bukankah semua keturunan Escobar sudah mati di tangan Al Capone 7 tahun yang lalu?" Batin [Name] bertanya tanya.

Raymond yang merasa jika ada orang yang menatapnya dengan pandangan yang berbeda dari siswi lainnya lantas langsung menoleh ke arah [Name].

Raymond sedikit tersentak ketika melihat [Name] orang yang tadi menabraknya ternyata sekelas dengannya. Lalu ia tersenyum pada [Name], dan [Name] langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Baiklah Raymond, silahkan kamu duduk di bangku kosong dekat Halilintar" ucap Guru.

Lalu Raymond langsung berjalan menuju bangku Halilintar lalu ia langsung duduk, dan Guru pun langsung memulai pembelajaran.

"Aku mempunyai firasat jika dia akan menghalangiku untuk lebih lanjut menyelidiki tentang BoEl" batin [Name] berprasangka buruk.

[Name] terlalu sibuk berperang dengan fikirannya bahkan selama pelajaran berlangsung ia tidak mendengarkan penjelasan Guru.

The Seventh Mafia's And One Psycho Girl's [BoBoiBoy X Readers] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang