Satu

53.3K 1K 45
                                    

"Masa Mbak mu nikah kamu enggak pulang?" tanya seseorang ditelfon.

Perkataan nya terngiang ngiang di kepala Dina, mbak nya di desa akan menikah minggu depan. Namun Dina sepertinya tidak bisa hadir dikarenakan pekerjaan nya.

Orang tua Dina sudah seringat mengingatkan anaknya itu untuk tidak terlalu keras dalam bekerja. Tapi hanya dianggap angin lalu olehnya.

Sampai-sampai pernah Dina diperintah orang tua nya untuk berhenti bekerja di kota, karena di desa mereka memiliki sawah dan juga toko sembako yang bisa Dina ambil alih kalau mau.

Dina Rahmawati, anak kedua dari pasangan suami istri bernama Wahyu Wijaya dan Rahma Wati. Putri dari seorang petani dan juga bos sembako. Mbaknya bernama Laras Ayu Rahmawati.

Dina menuntut ilmu hingga kuliah di kota hingga bekerja. Jarang sekali ia menginjakkan kaki di desa, terakhir kali saat ia wisuda. Dan sudah lebih dua tahun ia bekerja.

Ia memutuskan bekerja dikota karena ingin mandiri dan juga tidak mau mengganggu Mbaknya yang memegang kendali toko sembako. Awalnya itu hak Dina namun ia mengalah karena Mbaknya jauh lebih membutuhkan.

Hanya Dina yang berkuliah membuat Dina tak enak hati kepada Mbaknya. Walaupun hal itu kemauan Mbaknya sendiri yang menolak untuk kuliah.

Malamnya lagi-lagi Dina diteror panggilan dari orang tuanya membuat Dina geram. Tidak bisakah satu hari saja ia makan dan tidur dengan tenang.

"Pripun Bu?" tanya Dina ketika sudah mengangkat telfon nya.

"Mau pulang kapan?" tanya Bu Rahma to the point. Dengan suara yang dinaikan satu oktaf.

"Padahal aku enggak ada niat buat pulang ke desa." dengan wajah cemberutnya. Ia mematikan telfon secara sepihak membuat orang tuanya ingin memaki anak mereka yang durhaka itu.

*****

Pagi harinya di kantor, Dina bekerja dengan sangat telaten hak itulah yang membuat ia disegani di sana. Dengan gaji di atas UMR pula.

"Ada paket Din.. " ujar Nina rekan kerjanya.

Dina menoleh menatap paket yang sudah diletakan di atas meja kerjanya, "aku kayaknya enggak pesan apa-apa deh mbak?" mengamati paket itu.

"Kata Pak Satpam itu buat kamu, coba cek pengirimnya." ujar Nina sebelum kembali ke kubikel nya.

Dina mengernyit ketika melihat siapa pengirimnya, Laras Ayu Rahmawati.

Ia menghembuskan nafasnya tidak beniat membuka paket tersebut.

Tanpa membuka pun Dina sudah tau apa isi paket itu, apalagi kalau bukan baju bridesmaid untuk nikahan Mbaknya.

"Dengar-dengar Kakak mu mau nikah ya?" tanya Nina.

Dina menoleh sebentar kemudian mengangguk singkat.

"Kok enggak pulang ke desa kamu?" tanya Nina menelisik.

"Enggak ada niat mau pulang."

Nina menggeleng pelan, paham akan sifat teman nya ini.

"Jangan gitu, pasti orang tua mu juga rindu sama kamu." memberi nasihat.

"Kalau aku pulang, pasti aku enggak dibolehin balik ke kota lagi Nin.. " curhatnya.

Nina tersenyum dan mengangguk mengerti, "ya enggak apa-apa, kamu kerja aja di desa."

Istri Pak KadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang