Delapan

26.6K 931 73
                                    

Sesampainya dirumah Dina segera bergegas menuju ke kamarnya di lantai atas. Ibu Fat yang baru selesai makan malam itu terhenyak karena kehadiran menantunya yang tiba-tiba tanpa mengucapkan salam.

Syaiful yang awalnya tengah meneguk secangkir kopi itu memandang ke arah istrinya yang dibalas mengendikan bahu acuh.

Selang beberapa menit Dartu masuk ke dalam rumah dengan terburu-buru membuat kedua orang tuanya semakin bingung.

"Siapa laki-laki tadi?" tanya Dartu ketika baru saja menutup pintu. Mata tajam Dartu menatap istrinya yang tengah mengeringkan rambutnya sehabis mandi.

Dina yang awalnya enggan menjawab pertanyaan suaminya itu dengan terpaksa menghadap nya.

Ia mengendikan bahunya acuh, Dina juga tidak tahu tentang laki-laki tadi yang dengan tiba-tiba datang ke mobilnya.

"Kamu selingkuh dari saya?" tanya Dartu to the point.

Pertanyaan Dartu barusan sontak membuat Dina mendelik menatap suaminya tak kalah tajam.

"Aku enggak tahu Mas.. " lirih Dina. Hari ini ia sudah lelah ditambah lagi dengan masalah yang tidak masuk akal ini.

"Jawab jujur!" paksa Dartu dengan menggertak istrinya.

"Terserah lah Mas kamu mau percaya atau enggak, aku mau istirahat." setelah mengatakan itu Dina menuju ke ranjangnya untuk merebahkan diri.

Dartu yang diacuhkan istrinya itu berusaha untuk sabar, ia menarik nafas dan memejamkan matanya sejenak sebelum masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah memastikan suaminya masuk ke kamar mandi, Dina menatap dirinya di pantulan cermin meja rias nya. Ia menitikan air matanya.

Ternyata kehidupan pernikahan begitu rumit apalagi dengan berbagai macam masalah yang harus dihadapi dan menurunkan ego keduanya yang sama sama egois.

****

"Ini semua kamu yang masak Nduk?" tanya Bu Fat kepada menantunya.

Dina mengangguk dan tersenyum tipis untuk menjawab pertanyaan ibu mertuanya.

Makan malam sudah ia siapkan sejak sore hari tadi. Kebetulan mertuanya sedang ada acara bersama suaminya jadi Dina sendirian dirumah.

"Kalau Dartu tahu bisa dimarahin kamu." peringat Bu Fat dengan melihat ke arah pintu utama disana ada Dartu dan Pak Syaiful yang tengah berbincang.

"Makan dulu Pak, Tu, " ajak Bu Fat duduk terlebih dahulu di meja makan.

Dartu mengalihkan pandangannya ke arah meja makan yang sudah tersaji berbagai jenis makanan.

Pak Syaiful menyusul untuk duduk di samping istrinya sedangkan Dartu duduk di depan Bapaknya.

"Bukan nya tadi Bu Heni enggak bisa datang karena ada urusan?" tanya Dartu kepada istrinya yang baru saja mendaratkan pantat nya.

Dina menoleh menatap sang suami sebelum menjawab, "tadi aku yang masak Mas," dengan mengambilkan nasi untuk suaminya.

Dartu menghembuskan nafasnya kasar, ia tidak suka jika istri ataupun ibunya harus merasakan lelah akibat pekerjaan rumah.

"Yuk langsung makan saja, Ibu sudah lapar." ujar Bu Fat mengalihkan pembicaraan agar Dartu tidak memarahi istrinya.

Dartu mulai menyuap nasi kedalam mulutnya rasa masakan Dina istrinya benar-benar enak bahkan lebih enak dari masakan Bu Heni selama ini.

Istri Pak KadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang