-Pulang-

789 127 4
                                    

Kondisi Younghoon sudah membaik dan dia akhirnya sudah bisa pulang namun perban dikepalanya masih belum dilepaskan.

"Kita kerumah Mama duluan ya" ujar Jisoo

"Untuk apa Pa?" Bingung Younghoon

"Kita harus membantu Mama beres beres. Mulai sekarang, Mama akan tinggal sama kita" jelas Jisoo

"Asyik!!" Pekik Younghoon kesenangan membuatkan kedua orang tuanya tersenyum.

























"Aku pasti sepi deh kalau kamu pergi" ujar Jaehyun sedih.

Chaeyoung tersenyum "Terima kasih untuk segalanya. Tenang saja, aku pasti tidak akan melupakan kamu, Mommy sama Daddy kok. Nanti pas Mommy sama Daddy kesini, kamu bilang sama aku ya"

"Baiklah" Jaehyun beralih menatap Jisoo "Gue percaya lo bisa menjaga Ros- maksud gue Chaeyoung dengan baik. Kalau butuh bantuan, kabarin saja gue. Gue sudah menganggap Chaeyoung seperti adek gue sendiri jadi elo sama Younghoon sudah seperti saudara untuk gue"

"Thanks Jae" ujar Jisoo tulus


























Dengan langkah kaki yang ragu Chaeyoung berjalan memasuki mansion yang ditinggali oleh suami dan anaknya itu.

"Kenapa?" Tanya Jisoo yang menyadarinya. Younghoon pula sudah pamit untuk kekamarnya si.

"Apa tidak apa apa aku tinggal disini? Nanti gimana sama para media diluar sana? Mereka pasti merasa curiga melihat aku tinggal disini" jelas Chaeyoung.

Jisoo tersenyum "Kamu istri aku dan tempat istri itu disisi suaminya. Tenang saja, aku akan melakukan komperensi pers untuk menjelaskan apa yang terjadi sama kamu"

"Apa tidak apa apa?"

"Semuanya bakalan baik baik saja. Kalau ada yang menghujat kamu, aku akan langsung menuntut orang orang itu"

"Thanks" ujar Chaeyoung bernafas lega.

"Disini aku memang tinggal berdua sama Younghoon saja si. Dulu pas Younghoon masih kecil, ada seorang bibi yang bekerja disini tapi sekarang dia sudah tidak bekerja lagi. Apa kamu ingin aku mencari pembantu?"

"Tidak perlu. Mulai sekarang, biar aku saja yang mengurus semua keperluan kalian" sahut Chaeyoung.

"Baiklah. Mendingan sekarang kita kekamar. Kamu harus istirahat"

Chaeyoung mengikuti langkah Jisoo menuju kelantai atas "Dimana kamar Younghoon?"

"Itu. Disamping kamar kita"

"Aku kekamar Younghoon duluan ya"

Jisoo mengangguk dan Chaeyoung akhirnya berjalan memasuki kamar sang anak.

"Loh, sudah tidur" guman Chaeyoung tersenyum tipis "Selamat tidur gantengnya Mama" bisik Chaeyoung mengecup dahi Younghoon.

Setelah itu, Chaeyoung berganjak memasuki kamarnya. Matanya melotot ketika melihat Jisoo yang tidak memakai baju itu.

Dengan segera dia membalikkan badannya dengan pipinya yang bersemu merah.

Jisoo yang menyadari kedatangan Chaeyoung sontak bersmirk. Dia berjalan mendekati Chaeyoung dan secara tiba tiba memeluk istrinya dari belakang "Kenapa hurm?" Tanyanya seakan menggoda.

Chaeyoung menutup matanya "A-aku malu" cicitnya pelan.

Sang suami sontak tertawa "Kenapa harus malu sayang? Kamu istri aku dan aku suami kamu"

"Ya tapikan sudah lama kita tidak tinggal bersama" sahut Chaeyoung.

Jisoo tersenyum tipis. Dia memahaminya kok "Aku mengerti kok"

"Tapi aku suka bau badan kamu. Nyaman" jujur Chaeyoung memeluk Jisoo dengan erat tanpa membuka matanya.

"Gemesin ihh!" Gumam Jisoo. Dia menggendong Chaeyoung ala koala dan beralih duduk di ranjang bersama Chaeyoung yang sekarang sudah duduk diatas pangkuannya "Buka mata kamu"

Perlahan lahan Chaeyoung membuka matanya dan menatap wajah tampan sang suami "Kamu yakin sama rencana Mommy?"

Flashback on

"Mommy berencana untuk memperkenalkan kamu kepada media" ujar Hana

"Caranya gimana Mom?" Tanya Chaeyoung

"Kita bikin acara pernikahan kamu sama Jisoo"

"Mwo! Maksud Mommy. Aku sama Chaeyoung harus kembali menikah?"

Hana mengangguk "Kita mulakan semuanya dari awal. Lagian, Mommy juga yakin Younghoon pasti ingin melihat acara pernikahan kalian si"

Jisoo beralih menatap Chaeyoung "Itu tidak buruk juga si. Aku memang kangen untuk melihat kamu memakai gaun pernikahan"

"Aku ikutin kamu saja" sahut Chaeyoung

"Baiklah! Kami setuju" putus Jisoo.

"Soal acaranya biar Mommy yang uruskan. Kalian hanya perlu ke butik untuk mencari gaun sama jas pernikahan" ujar Hana.

Flashback off

Jisoo mengangguk "Kita bisa mengenang kembali pernikahan kita dulu"

"Tapi aku sudah tua Ji" Rose mempoutkan bibirnya.

"Hey, kamu masih muda loh bahkan kamu semakin cantik. Aku makin cinta"

"Dih, buaya"

"Memangnya ada buaya seganteng aku?" Ujar Jisoo percaya diri.

"Tidak ada. Hanya ada satu Kim Jisoo! Dan Kim Jisoo yang ini hanya untuk aku!" Tegas Chaeyoung

"Iya sayangku" sahut Jisoo "Sekarang kamu istirahat ya. Nanti sore kita ke butik"

Chaeyoung membaringkan dirinya diatas kasur dan membentangkan kedua tangannya "Ayo kesini bayi gedenya aku"

Mata Jisoo sontak berbinar binar. Dengan segera dia ikut membaringkan dirinya dan beralih memeluk sang istri dengan erat "Nyaman"

Tangan Chaeyoung beralih mengelus kepala sang suami. Walaupun dia tidak sepenuhnya mengingati sosok Jisoo, rasa cintanya itu memang tidak akan pernah hilang bahkan sekarang rasa cintanya semakin bertambah ketika dia tahu kalau Jisoo benar benar setia mencintai dirinya "Aku beruntung dipertemukan dengan sosok seperti kamu Ji" gumam Rose.

Jisoo tidak bisa mendengarnya si soalnya dia sudah tertidur gara gara usapan Chaeyoung di kepalanya. Hah~ akhirnya dia bisa menikmati tidurnya dengan nyaman gara gara kembalinya Chaeyoung.















   Tekan
    👇

Bulan Purnama✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang