-Bertemu Mama-

769 134 17
                                    

Suasana dilapangan semakin memanas setelah Minha menjawab pertanyaan dari Haruto.

"Bacot lo! Gue tidak pernah mengambil cowok elo ya!" Sahut Ryujin kesal.

"Sudah Ryu. Biar Oppa sama Ruto urusin dia" ujar Younghoon menenangkan Ryujin.

"Tidak usah sok kesal deh. Apa yang gue ngomong itu benar bukan?!" Marah Minha.

"Lo itu siswi baru disekolah ini bukan? Ryujin itu lebih tua dari elo, harusnya elo menghormati dia!" Marah Haruto.

"Gue tidak peduli kalau kalian itu sunbae gue! Gue hanya ingin memberi cewek ini pelajaran gara gara sudah dekatin cowok gue!" Sahut Minha.

"Kapan gue dekatin cowok elo hah?!" Kesal Ryujin.

"Kemarin sore gue melihat elo jalan jalan sama cowok gue di mall. Apa lo pikir gue tidak tahu?!" Sahut Minha.

Dahi Ryujin mengernyit. Perasaan dia tidak ada jalan jalan sama mana mana cowok deh. Sebentar, apa mungkin cowok yang dimaksudkan itu adalah sosok yang dikenalinya? "Maksud elo Junghwan?" Tanya Ryujin.

"Iya, kenapa?!" Sahut Minha.

Younghoon sama Haruto saling tatap "Lah, bukannya si Junghwan memang adek Ryujin?" Ujar Haruto.

"Adek?!" Ulang Minha dengan tatapan tidak percayanya.

"Iya, gue kakaknya Junghwan!" Sahut Ryujin kesal

"Nuna" Junghwan tiba tiba berlari menghampiri mereka "Nuna tidak apa apa? Maaf ya, aku telat. Seharusnya aku melindungi Nuna" ujarnya merasa bersalah.

"Tidak apa Wan. Nuna baik baik saja kok" sahut Ryujin.

"Jung, apa benar cewek ini pacar kamu?" Tanya Younghoon.

Junghwan menatap cewek yang dimaksudkan oleh Younghoon itu "Aniyo" sahutnya cepat "Cewek ini yang selalu mengganggu aku. Dia bikin aku risih" adunya kepada sang Nuna.

"Ouh, jadi elo cewek yang gangguin adek gue hah?!" Marah Ryujin.

Minha, sosok itu tersenyum kaku "M-maaf Eonnie. Aku tidak tahu kalau Eonnie itu kakaknya Junghwan. Mianhe kakak ipar"

"Dih, kakak ipar? Memangnya gue setuju elo pacaran sama adek gue huh? Pokoknya adek gue tidak bisa pacaran sama cewek seperti elo! Awas saja kalau elo mengganggu adek gue lagi!" Ancam Ryujin menarik sang adek pergi dari sana.

Siswa siswi yang sedari tadi melihat keributan itu sontak menertawakan kebodohan Minha.

"Makanya sebelum melabrak seseorang, cari tahu duluan. Sekarang sudah malu bukan?" Ujar Haruto ikut menertawakan Minha.

Minha yang sudah malu itu bergegas pergi dari sana dengan merutuki kebodohannya sendiri. Duh, semakin sulit deh untuk dia mendapatkan restu dari Nunanya Junghwan.



















Waktu pulang sekolah sudah tiba dan mobil yang dikendarai oleh sang supir juga meluncur menuju ke taman.

Younghoon memilih untuk ke taman bagi menenangkan dirinya itu.

"Tuan muda ingin bapak temani?" Tanya Pak Yuda.

"Tidak usah Pak. Aku bisa sendiri. Bapak tunggu dimobil saja ya" ujar Younghoon

"Baiklah Tuan muda. Hati hati ya"

Younghoon mengangguk dan berjalan mengelilingi taman. Ini masih belum terlalu sore makanya taman itu masih sepi.

Angin berhembus dengan santai menerpa wajah tampan Younghoon. Hah~ rasanya menenangkan sekali.

Raut wajah Younghoon juga kelihatan senang namun sedetik kemudian raut wajahnya berubah menjadi sendu ketika dirinya menatap photo sang Mama yang berada di ponselnya "Mama apa kabar?" Gumamnya "Sudah lama ya Mama tinggalin aku sama Papa. Aku sama Papa rindu banget sama Mama. Asal Mama tahu, aku sering melihat Papa diam diam menangisi photo Mama. Papa kelihatan bahagia didepan aku tapi aku tahu Papa hanya pura pura bahagia untuk menyembunyikan kesedihan Papa itu. Ma, Papa tidak pernah menggantikan posisi Mama. Papa setia banget ya sama Mama dan aku bersyukur untuk itu si. Aku bahkan tidak akan pernah siap untuk menggantikan sosok Mama" lanjutnya sendu.

Younghoon menghela nafasnya dengan berat sebelum menyimpan ponselnya disaku celananya. Dilirik jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 4 sore itu. Dia akhirnya memutuskan untuk kembali kemobil.

Brukkk

Namun naas, dia malah tidak sengaja menabrak pundak seseorang "Ah, maaf. Aku tidak sengaja" ujarnya membungkuk ; merasa bersalah.

"Tidak apa apa" sahut sosok yang ditabrak Younghoon itu.

Younghoon mendongak, menatap sosok yang ditabraknya.

Deg

Jantungnya berdetak dengan cepat. Matanya membulat. Dia tidak salah melihat bukan? "M-Mama"

Sosok didepannya itu mengernyit "Mama?"

Younghoon langsung memeluk sosok itu dengan erat "Mama, aku rindu banget sama Mama" ujarnya.

"Maaf, sepertinya kamu salah orang deh" sosok yang dipeluk itu berusaha melepaskan pelukan itu.

"Apa Mama tidak ingat sama aku? Aku anak Mama" ujar Younghoon yang masih setia memeluk sosok itu.

"Siapa nama Mama kamu?"

"Namanya Chaeyoung"

"Chaeyoung? Ah, sepertinya kamu memang salah orang. Aku Rose, bukan Chaeyoung"

Secara tiba tiba Younghoon ditarik dengan kasar oleh seorang pria yang tiba disana "Apa yang kamu lakukan anak muda?"

"Jae, tidak apa apa. Dia hanya salah orang" ujar Rose

Jae atau bisa dipanggil Jaehyun itu menatap Younghoon dengan tatapan yang sulit diartikan "Menjauhlah dari Rose" ujarnya "Yuk Rose, kita pergi" ujarnya menggandeng Rose pergi dari sana.

Younghoon menatap kepergian Rose dengan sendu "Mama" lirihnya. Apa benar kalau itu bukanlah Mama nya? Tapi kalau itu benar Mama nya, kenapa Mama nya tidak mengenalinya?
















  Nah, sudah muncul tuhhh


   Tekan
    👇

Bulan Purnama✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang